Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Angka Prevalensi Stunting di Cianjur Turun, Dari 11,4% Jadi 7,3%

Benny Bastiandy
20/8/2025 20:08
Angka Prevalensi Stunting di Cianjur Turun, Dari 11,4% Jadi 7,3%
Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur.(MI/BENNY BASTIANDY)

KABUPATEN Cianjur, Jawa Barat, sukses menurunkan prevalensi kasus stunting. Dalam dua tahun terakhir, penurunannya signifikan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, I Made Setiawan, menyebutkan ada 2023 berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka prevalensi stunting berada di kisaran 11,4%. Setahun kemudian atau pada 2024, dengan metode penilaian yang sama, angkanya kembali menunjukan penurunan.

"Pada 2024 turun menjadi 7,3%. Sangat signifikan penurunannya, sekitar 4,1% kurun setahun," ujarnya, Rabu (20/8).

Turunnya angka stunting, sebut dia, tak terlepas dari peran lintas sektor. Sebab, penanganan stunting tak bisa hanya dilakukan Dinas Kesehatan.

"Penanganan stunting itu kan butuh intervensi spesifik dan sensitif," ujarnya.

Pelaksana intervensi spesifik dan sensitif itu membutuhkan kerja sama dan koordinasi lintas perangkat daerah. Sebab, penanganannya perlu daya dukung seperti infrastruktur, sanitasi, dan lainnya.

"Dengan masifnya berbagai upaya yang dilakukan, kami optimistis bisa menuntaskan kasus stunting di Kabupaten Cianjur," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Cianjur, Amad Mutawali, menegaskan komitmen instansinya menurunkan angka kasus stunting. Secara teknis, DP3AP2KB melakukan berbagai upaya mencegah terjadinya kasus baru stunting.

"Penanganan stunting itu dilakukan bersama-sama. Di lingkup DP2KBP3A, fokus kami melakukan upaya pencegahan supaya tak ada kasus baru stunting," tegasnya.

Salah satu sasarannya yaitu Keluarga Risiko Stunting (KRS). Kepada KRS ini DP2KBP3A memberikan edukasi sekaligus juga memberikan bantuan asupan gizi cukup, terutama bagi ibu hamil.

"Kami selalu berkoordinasi dengan dinas lain menangani kasus stunting ini," pungkasnya.

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner