Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Pengamat Politik Unjani Sebut Bendera One Piece Ekspresi Lawan Ketidakadilan

Depi Gunawan
05/8/2025 19:05
Pengamat Politik Unjani Sebut Bendera One Piece Ekspresi Lawan Ketidakadilan
Penjual bendera dan umbul-umbul di Lembang Kabupaten Bandung Barat.(MI/Depi Gunawan)

FENOMENA pengibaran bendera One Piece atau Jolly Roger menjelang HUT ke-80 Kemerdekaan RI dianggap sebagai bagian kritik masyarakat kepada negara. 

Pengamat politik dan pemerintahan Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Cimahi, Arlan Siddha, menilai tindakan itu adalah bentuk ekspresi masyarakat terhadap segala praktik ketidakadilan.

"Bukan ketidakpercayaan (terhadap negara) sih, tetapi lebih terkait dengan rasa adil. Secara filosofi, (anime) One Piece ini, kan, bagaimana menyuarakan ada ketidakadilan di suatu negara," kata Arlan, Selasa (5/8).

Ia memandang, fenomena pengibaran bendera One Piece yang dilakukan masyarakat adalah hal yang wajar, ketika tidak sampai melecehkan atau menghina simbol negara.

"Kalau saya sih melihat, kalau kita mengutip apa yang dikatakan Gus Dur misalnya, silahkan saja mengibarkan bendera apapun selama tidak lebih tinggi dari bendera merah putih," ucapnya. 

Menurutnya, fenomena pengibaran bendera One Piece sesuatu yang bersifat spontan. Artinya dalam konteks demokrasi, orang dengan bebas berekspresi menyuarakan apa yang dirasakan dalam bentuk ketidakadilan.

Maka dari itu, fenomena penyampaian pesan melalui luapan ekspresi masyarakat di negara demokrasi seperti Indonesia merupakan sesuatu yang wajar dan diperbolehkan. 

"Itu bagian dari ekpresi, yah, seperti memberitakan sinyal bahwa kami masyarakat belum merasa mendapatkan keadilan dengan mengibarkan bendera One Piece," jelasnya.

Di lain sisi, para penjual bendera musiman yang bermunculan di pinggir jalan mengaku banyak permintaan dari masyarakat soal ketersediaan bendera Jolly Roger.

Namun, sebagian besar penjual yang ditemui memilih untuk tidak melayani permintaan tersebut, dengan alasan kekhawatiran terhadap konsekuensi hukum dan potensi dampak sosial.

Ridwan, 37, penjual bendera musiman di kawasan Padalarang misalnya. Ia tidak pernah sekali pun memajang bahkan menjual bendera Jolly Roger sejak menggelar lapak dagangan pada 1 Agustus lalu.

"Sejak awal berdagang beberapa kali saya ditanya bendera One Piece, saya langsung bilang enggak ada. Takut soalnya sudah ramai (penertiban oleh aparat) di berita," kata Ridwan.

Bahkan ia juga sempat mendapat tawaran pembelian bendera Jolly Roger dalam jumlah besar, tapi memilih langsung menolak karena tak ingin terjerat pelanggaran hukum. 

"Saya jual bendera buat semarak kemerdekaan, bukan buat cari masalah. Mudah-mudahan ada rezeki lain meski saya juga sempat menolak," tuturnya.

Di beberapa sudut wilayah Lembang pun tidak ditemukan pedagang bendera atau umbul-umbul yang memanjang bendera One Piece untuk dijual kepada masyarakat. 

Cerita Anime One Piece

Anime One Piece yang diangkat dari judul komik yang sama karangan Eichiro Oda mengisahkan perjuangan Luffy si Topi Jerami dan para kru kapalnya untuk mencari harta karun bernama One Piece dan berkeliling dunia. Menariknya, ada karakter di dunia One Piece memiliki kekuatan khusus yang berasal dari memakan buah setan (Devil Fruit). Luffy merupakan pemakan buah setan karet sehingga tubuhnya bisa melar dan memanjang seperti karet.

Selama mencari harta karun, Luffy dan kawan-kawan kerap singgah dari satu negara ke negara lain, dari satu pulau ke pulau lainnya. Namun, dalam proses tersebut, ia kerap menemukan rakyat di sebuah negara justru dijajah oleh suatu kelompok. Kelompok itu menggantikan pemimpin asli di suatu negara atau di suatu pulau dan memeras sumber daya alam serta menjajah rakyat demi kepentingan mereka.

Dalam dunia anime, pembahasan satu lokasi atau satu tema akan disebut 'arc'. Dalam arc Alabasta misalnya, Luffy dan kawan-kawan tiba di Kerajaan Alabasta yang dipimpin oleh Raja Cobra dan putrinya bernama Putri Fifi. 

Namun, Raja Cobra rupanya hanya menjadi raja boneka. Saat Luffy tiba, Alabasta yang berlatar kerajaan di gurun pasir itu sedang dijajah oleh Bajak Laut Crocodile. Crocodile merupakan bajak laut yang memiliki kekuatan pasir. Ia menjajah Alabasta untuk mengeruk harta dengan ancaman menyedot persediaan seluruh air dan mencegah hujan turun di kerajaan itu. Sebab, sebagai pemilik kekuatan pasir, air adalah kelemahannya. Akibatnya rakyat Alabasta hidup dalam kesusahan karena kesulitan air yang menyebabkan paceklik dan kelaparan. Luffy yang dimintai tolong oleh Fifi pun berhasil mengalahkan Crocodile. 

Selain itu, masih banyak cerita Luffy dan kru kapalnya melawan penjajah di negara dan kerajaan yang lain. Dari kisah inilah yang menjadi awal mula pengibaran bendera One Piece dianggap sebagai perlawanan terhadap ketidakadilan. (DG/E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner