Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Koperasi Merah Putih Desa Cikole Lembang Diluncurkan

Depi Gunawan
09/7/2025 18:57
Koperasi Merah Putih Desa Cikole Lembang Diluncurkan
Wakil Bupati Bandung Barat, Asep Ismail meluncurkan Koperasi Desa Merah Putih di Cikole, Kecamatan Lembang.(MI/DEPI GUNAWAN)

PEMERINTAH Kabupaten Bandung Barat meluncurkan Koperasi Merah Putih di Desa Cikole, Kecamatan Lembang. Peluncuran ini lebih awal dari jadwal peluncuran tingkat nasional yang direncanakan pada 19 Juli 2025.

Ditemui usai peluncuran, Wakil Bupati Bandung Barat, Asep Ismail menyatakan peluncuran Koperasi Merah Putih Desa Cikole merupakan yang pertama di Jawa Barat dan Indonesia.

"Se-Indonesia baru ini kalau tidak salah saya informasinya. Untuk untuk di Bandung Barat ini yang pertama, Jawa Barat pun pertama, Indonesia pun pertama," katanya, Rabu (9/7).

Asep Ismail menyebut Koperasi Merah Putih Cikole sebagai contoh nyata perubahan pola pikir dan budaya kerja di tingkat desa karena menjadi pelopor yang langsung menyasar pendistribusian barang ke masyarakat dan menggandeng seluruh pelaku UMKM lokal.

Menurutnya, peluncuran nasional Koperasi Merah Putih secara serentak akan dilaksanakan pada 19 Juli mendatang. Namun, berbeda dengan Desa Cikole yang langsung melakukan pergerakan secara cepat.

"Ini luar biasa. Karena tidak menunggu bantuan, tidak menunggu pinjaman, tapi langsung bergerak setelah dibentuk. Inilah yang diharapkan pemerintah," ujarnya.

Asep menyatakan, semangat kemandirian seperti ini sejalan dengan visi Presiden RI Prabowo Subianto dalam membangun ekonomi rakyat dari, oleh, dan untuk rakyat.

"Saya optimistis, peluncuran Koperasi Merah Putih di Cikole akan menjadi inspirasi bagi seluruh kepala desa dan ketua koperasi di wilayah Bandung Barat," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Koperasi Merah Putih Cikole, Komarudin menjelaskan, hingga saat ini sudah tercatat 47 pemilik warung menjadi anggota koperasi. Mereka secara rutin bakal menerima pengiriman barang dari koperasi.

"Target kami bisa menjangkau hingga 250-300 warung di seluruh wilayah Cikole, termasuk area wisata dan pinggir jalan," tuturnya.

Dia menekankan, pihaknya menghindari pinjaman besar agar kondisi keuangan koperasi berjalan sehat.

"Kami jalan pelan-pelan, sesuai perkembangan bisnis. Jika nanti butuh modal tambahan, akan kami pertimbangkan secara bijak. Tapi yang utama, koperasi ini harus berjalan sehat dulu tanpa pinjaman," jelasnya.

Komarudin menilai, potensi ekonomi dari warung yang merupakan anggota koperasi sangat besar. Satu warung minimal belanja Rp2 juta per minggu ke pasar. Jika diasumsikan ada 100 warung, maka potensi perputaran uang bisa mencapai Rp700 juta per minggu atau Rp2,8 miliar per bulan.

"Dengan skema koperasi yang sehat, keuntungan operasional pun bisa menyentuh angka ratusan juta setiap bulan. Pada tahap awal ini kami ingin fokus satu per satu. Tidak perlu banyak rencana kalau akhirnya tidak dikerjakan. Yang penting satu tujuan tercapai dulu," pungkasnya.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner