Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Distribsi Beras SPHP oleh Bulog Bandung Berhasil Turunkan Harga Beras

Naviandri
21/8/2025 19:33
Distribsi Beras SPHP oleh Bulog Bandung Berhasil Turunkan Harga Beras
Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sudah beredar di pasar tradisional, kios pangan, dan ritel modern.(MI/NAVIANDRI)

SETELAH lonjakan harga beras medium pada akhir Juli 2025 yang memicu inflasi, Perum Bulog Kantor Cabang Kota Bandung bersama berbagai pemangku kepentingan menggencarkan distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar tradisional, kios pangan, ritel modern, serta program Gerakan Pangan Murah (GPM).

Upaya itu menunjukkan peran strategis Bulog sebagai garda terdepan dalam menjaga ketahanan pangan dan menstabilkan harga beras di wilayah Jawa Barat, khususnya Kota Bandung. Program ini menjadi bagian dari prioritas nasional sesuai Asta Cita Presiden Prabowo yang menempatkan ketahanan pangan sebagai pilar pembangunan utama.

Kepala Bulog Kota Bandung, Ashville Nusa Panata, Kamis (21/8) menyatakan, beras SPHP yang didistribusikan hadir dalam kemasan praktis 5 kilogram berlogo resmi dengan informasi Harga Eceran Tertinggi (HET) dan masa kedaluwarsa. Beras dikemas dalam satu paket sekunder berisi lima bungkus. Pendekatan ini bertujuan menjaga kualitas, keterjangkauan dan transparansi harga bagi masyarakat.

"Sejak awal Agustus, kami telah menyalurkan ribuan ton beras ke titik-titik strategis seperti Pasar Gedebage, Kiaracondong, Ujungberung, dan pasar lingkungan di Bandung Raya. Tak hanya itu, jaringan distribusi juga merambah ritel modern melalui kemitraan dengan Yogya Toserba," jelasnya.

Dia menambahkan distribusi dilakukan secara rutin setiap pekan dengan target penyaluran 37.424 ton beras SPHP dari Juli hingga Desember 2025. Dengan pengiriman terjadwal dan pemantauan harga di lapangan, pihaknya ingin memastikan pasokan stabil dan harga beras tetap terjangkau.

Kini, lanjut Ashville, secara perlahan hasilnya sudah mulai terasa nyata. Harga beras medium yang sempat menyentuh Rp14.500 per kilogram kini turun ke kisaran Rp13.500 hingga Rp14.000.

Stok beras di pedagang dan ritel juga meningkat, sehingga potensi kelangkaan berkurang. Hal ini memperkuat kepercayaan masyarakat dalam berbelanja di pasar tradisional maupun ritel modern.

"Tentu terkendalinya harga beras menolong daya beli masyarakat menengah ke bawah yang sangat bergantung pada komoditas pokok ini, sekaligus meredam tekanan inflasi di Kota Bandung," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar, memberikan apresiasi atas langkah Bulog Bandung. Dia menyoroti pentingnya kolaborasi intensif dalam GPM sebagai strategi efektif mengendalikan harga beras dan menjaga stabilitas pasar.

“Hari ini, Kota Bandung bukan berkompetisi, tapi berkolaborasi. Sinergi antara Bulog, Pemkot, TNI dan Polri, dunia usaha dan perbankan menjadi kunci menjaga ketahanan pangan sekaligus menjaga keutuhan bangsa,” ungkapnya.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner