Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Aksi Pembegalan Mengancam Warga di Ciater, Patroli Malam Diintensifkan

Depi Gunawan
21/8/2025 19:38
Aksi Pembegalan Mengancam Warga di Ciater, Patroli Malam Diintensifkan
Masyarakat bersama Kepolisian meningkatkan patroli malam di kawasan Ciater, Kabupaten Subang.(MI/DEPI GUNAWAN)

PENERTIBAN bangunan liar di kawasan Ciater, Kabupaten Subang yang dilakukan petugas gabungan beberapa waktu lalu membuat kawasan itu terlihat lebih tertata.

Namun, kondisi ini justru menimbulkan persoalan baru karena jalanan menjadi lengang dan rawan kriminal. Baru-baru ini, beredar pesan berisi isu pembegalan yang menimpa warga di Tanjakan Emen.

Dalam pesan tersebut, dinarasikan bahwa pengguna jalan diimbau berhati-hati serta waspada terlebih pada malam hari. Mereka disarankan agar konvoi atau tidak melintas sendirian agar lebih aman.

Kepala Desa Ciater, Iwan Setiawan membenarkan adanya kejadian begal di kawasan Ciater tepatnya sekitar Tanjakan Emen. Peristiwa itu dialami seorang pengendara motor yang melintas pada Selasa (19/8) sekitar pukul 19.00 WIB.

Berdasarkan keterangan langsung dari korban, Iwan menjelaskan, saat itu korban sedang dalam perjalanan pulang dari Kampung Nagrog, Desa Palasari menuju Cikole.

"Korban dipepet dua motor, empat orang. Diperkirakan pelaku membawa senjata tajam karena korban mengalami luka pada tangan kiri," ucapnya, Kamis (21/8).

Korban melakukan perlawanan dan berteriak meminta tolong kepada pengendara yang melintas, sehingga komplotan pelaku langsung kabur.

Iwan menyebut, tidak ada barang berharga yang dibawa pelaku.

"Kami bertemu korban saat berpatroli, langsung meminta klarifikasi kemudian disarankan agar laporan ke polsek," ungkapnya.

Untuk mencegah kejadian serupa, pihaknya menggencarkan patroli malam di sepanjang Jalan Raya Tangkuban Parahu-Ciater dengan menyisir titik rawan tindak kejahatan jalanan dan minim penerangan.

"Kebetulan Ciater sudah terbentuk relawan Desa Tangguh Bencana (Destana), bersama mereka kami berpatroli mulai dari perbatasan Lembang hingga Palasari," bebernya.

Ia menambahkan patroli ini mengerahkan 25 anggota Destana menggunakan kendaraan inventaris BPBD Subang serta sepeda motor. Untuk operasionalnya sendiri berasal dari urunan anggota.

"Patroli jalan raya sepanjang 7 kilometer. Untuk kebutuhan bensin sehari Rp100 ribu. Alhamdulillah relawan dengan sukarela enggak dibayar," tuturnya.

Menurutnya, kejadian paling menonjol di sepanjang Jalan Raya Tangkuban Parahu-Ciater yaitu kecelakaan lalu lintas. Sebelum penertiban bangunan, para pemilik kios biasanya melaporkan setiap kejadian kepada pihak desa atau relawan.

"Dulu juga sebelum berdiri kios-kios, jalan raya sudah rawan kecelakaan dan kejahatan. Nah pasca pembongkaran, patroli makin diintensifkan karena kita sulit menerima laporan yang masuk, soalnya kan pedagang di sana sudah enggak ada," jelasnya.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner