Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Mendikti Dorong Menwa Jadi Garda Karakter Digital Menuju Indonesia Emas 2045.

Media Indonesia
30/6/2025 19:31
Mendikti Dorong Menwa Jadi Garda Karakter Digital Menuju Indonesia Emas 2045.
Anggota Resimen Mahasiswa mengikuti Sarasehan Katalis Indonesia Emas 2045 di Bandung(DOK/MENWA)

KEMENTERIAN Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mendorong Resimen Mahasiswa (Menwa) Mahawarman untuk tampil sebagai aktor strategis dalam pembentukan karakter generasi muda di era digital.

Seruan tersebut disampaikan dalam Sarasehan Resimen Mahasiswa (Menwa) Katalis Indonesia Emas 2045 yang digelar di PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Bandung.

Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Dikti, Sri Suning Kusumawardani menyatakan Peran Menwa dalam menjawab tantangan revolusi industri dan transformasi sosial sangat strategis.

“Kepemimpinan transformatif bukan sekadar memberi perintah, tapi membentuk karakter, menginspirasi, dan menumbuhkan rasa tanggung jawab,” tegasnya.

Menwa, menurut dia, harus menjadi laboratorium kepemimpinan berbasis nilai kebangsaan. Menwa juga menjadi mitra utama dalam program-program pengabdian masyarakat, seperti PPK Ormawa dan KKN Kebangsaan.

Sementara itu, Direktur Utama PT DI, Gita Amperiawan pada kesempatan itu memaparkan bahwa dunia kerja kini menuntut adaptasi cepat, kolaborasi lintas disiplin dan kecakapan digital.

“Kita hidup di tengah disrupsi. Dunia industri tak lagi hanya soal mesin, tapi soal data, AI, IoT, dan otomatisasi. Menwa harus tampil sebagai pemuda tangguh yang tak hanya berkarakter, tapi juga future-ready—memiliki literasi digital, daya saing global, dan kemampuan problem solving di era Industri 4.0," tegasnya.

Sarasehan ini juga menghadirkan perspektif keamanan nasional dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), yang diwakili oleh Brigjen TNI Bondan Widiawan, Staf Ahli Kepala Bidang Siber dan Sandi Negara.

Dia mengingatkan bahwa ancaman terhadap negara kini lebih banyak datang dari dunia maya.

“Perang di era digital bukan lagi soal senjata, tapi soal pikiran. Disinformasi dan propaganda menggerus kepercayaan, memecah persatuan, dan mengancam kedaulatan bangsa,” ujarnya.

Bondan mendorong agar Menwa turut membangun ketangguhan nasional melalui literasi digital dan edukasi bela negara berbasis dunia siber.

Sarasehan ini diikuti 423 orang (150 luring dan 273 daring) dari berbagai provinsi seperti Jawa Barat, Kalimantan, Riau, Lampung, Bali, Sulawesi utara dan lainnya.

Pada kesempatan itu Wahyu Mijaya, senior Menwa Mahawarman yang menjabat sebagai Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jawa Barat menegaskan urgensi penguatan jati diri kebangsaan di tengah arus globalisasi.

“Di era post-truth dan budaya instan, generasi muda butuh pegangan moral dan ideologis. Menwa harus menjadi benteng karakter bangsa,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa Jawa Barat siap menjadi wilayah penggerak kolaborasi antara pemerintah daerah, dunia pendidikan, dan organisasi kepemudaan seperti Menwa.

Sarasehan ini menjadi forum konsolidasi nasional untuk menghidupkan kembali semangat bela negara dan kepemimpinan transformatif berbasis karakter. Menwa ditantang untuk tidak sekadar menjadi simbol kedisiplinan kampus, melainkan pelopor perubahan sosial, edukator literasi digital, dan penjaga nilai kebangsaan menuju Indonesia Emas 2045.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner