Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Puluhan Pria di Purwakarta Ikuti Program Vasektomi

Reza Sunarya
04/6/2025 19:30
Puluhan Pria di Purwakarta Ikuti Program Vasektomi
Sejumlah kepala rumah tangga bersiap mengikuti program vasektomi di Kabupaten Purwakarta(MI/REZA SUNARYA)

ANIMO warga Kabupaten Purwakarta untuk mengikuti program Keluarga Berencana (KB) dengan metode vasektomi tergolong tinggi.

Sebelumnya, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menganjurkan KB vasektomi bagi pria sebagai syarat untuk penerima bansos.

Program vasektomi yang digelar oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana,(DPPKB) Kabupaten Kabupaten Purwakarta dan Dinas DP3AKB Provinsi Jawa Barat dilaksanakan di Klinik Wijayakusumah, Purwakarta, Rabu (4/6).

Program ini merupakan bagian dari pelayanan publik “Nganjang ka Warga” yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan diimplementasikan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Purwakarta.

Puluhan Pria mengikuti program itu dengan berbagai alasan. Dalam kegiatan tersebut, peserta mendapat bingkisan sembako dan uang saku sebesar Rp500 ribu.

Nugraha Setian, 42, warga Purwakarta penerima KB vasektomi, mengaku antusias mengikuti program ini karena berharap kesejahteraan keluarganya meningkat.

"Alasannya saya pertama saya kasihan sama keluarga, mudah-mudahan kesejahteraan saya meningkat," paparnya.

Sementara Hendra Gunawan, 49, mengikuti program vasektomi karena merasa sayang sama istrinya. Apalagi dirinya sudah memiliki dua anak yang masih kecil.

"Karena saya sayang sama istri dan sudah memiliki dua anak yang kini sedang duduk di bangku sekolah. Bagi kami dua anak cukup," ungkapnya.

Kepala Dinas DPPKB Kabupaten Purwakarta Yayat  Hidayat mengatakan untuk pelaksanaan program vasektomi yang mendaftar 34 peserta. Mereka  harus menjalani terlebih dulu proses pemeriksaan kesehatan.

"Kalau yang daftar hari ini 34 orang. Namun belum tentu semuanya lolos dalam pemeriksaan," paparnya.

Sementara, Iin, Kepala Bidang Peningkatan Kualitas Keluarga ( DP3AKB) Provinsi Jawa Barat membantah jika meningkatnya peserta vasektomi demi bansos.

"Ini kegiatan rutin. Tidak ada kaitannya dengan bansos. Kegiatan ini juga sudah lama diagendakan" tandasnya.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner