Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Cuaca Buruk di Pantai Selatan, Nelayan Tenggelam Tiga Hari Baru Ditemukan

Benny Bastiandy
18/5/2025 19:03
Cuaca Buruk di Pantai Selatan, Nelayan Tenggelam Tiga Hari Baru Ditemukan
Proses evakuasi nelayan tenggelam yang ditemukan sudah tidak bernyawa di Agrabinta, Cianjur.(MI/BENNY BASTIANDY)

KONDISI cuaca di pesisir pantai selatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, buruk dalam beberapa hari terakhir. Seorang nelayan hilang setelah perahu yang ditumpanginya terbalik usai diterjang gelombang tinggi dan angin kencang.

Peristiwa kecelakaan laut terjadi pada Jumat (16/5) sekitar 15.00 WIB. Lokasinya berada di kawasan pesisir Pantai Cikakap, Desa Tanjungsari, Kecamatan Agrabinta.

Korban diketahui bernama Diki Alpiandi bin Harun, 20, nelayan warga Kampung Cinamo RT 02/01 Desa Tanjungsari. Selang tiga hari kemudian atau pada Minggu (18/5), korban ditemukan dengan kondisi sudah meninggal dunia.

Kapolsek Agrabinta Ajun Komisaris Nanda Rihardja mengatakan, peristiwa nahas yang dialami korban terjadi saat mencari ikan di perairan Pantai Cikakap. Saat itu kondisi cuaca buruk karena terjadi gelombang tinggi disertai angin kencang.

"Ada dua orang yang tenggelam saat perahu terbaik akibat cuaca buruk. Mereka adalah Diki Alpiandi dan Heri. Diki hilang, sedangkan Heri berhasil selamat," ujarnya, Minggu (18/5).

Upaya pencarian korban melibatkan tim gabungan dari Polsek Agrabinta, Basarnas, Satpolairud Polres Cianjur, serta elemen lainnya. Dua hari pencarian tak membuahkan hasil.

"Baru pada hari ketiga atau pada Minggu sekitar pukul 07.00 WIB, korban akhirnya berhasil ditemukan," terang Nanda.

Jenazah korban ditemukan dua orang nelayan, Jaji, 45, dan Toto, 40. Saat itu keduanya hendak menepi usai melaut.

"Dalam perjalanan, dua orang nelayan mendapati sesosok mayat yang mengapung di perairan Pantai Cikakap," tuturnya.

Kedua nelayan itu masih mengenal mayat yang mengambang di perairan tersebut. Keduanya kemudian melaporkan kepada pihak berwenang.

"Dibantu Basarnas dan tim bangunan, jenazah korban yang hilang tenggelam dievakuasi ke darat. Kami sudah menyerahkannya kepada pihak keluarga," ucapnya.

Nanda mengimbau para nelayan lebih berhati-hati saat hendak melaut. Terutama harus memperhitungkan kondisi di perairan karena akhir-akhir ini kondisi cuaca cukup ekstrem.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner