Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
BENCANA hidrometeorologi masih jadi ancaman di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyusul tingginya intensitas curah hujan. Kurun sepekan terakhir, terjadi beberapa kali bencana banjir akibat luapan sungai serta tanah longsor.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur, Fatah Rizal, menuturkan sampai saat ini kondisi cuaca terbilang masih cukup ekstrem. Intensitas curah hujan tinggi kerap disertai angin kencang yang berdampak terhadap terjadinya bencana.
"Cuaca itu kadang bisa diprediksi, kadang juga tak bisa diprediksi. Karena itu, kami terus mengimbau masyarakat tetap waspada dengan potensi bencana hidrometeorologi yang masih terjadi hingga saat ini," terang Rizal, Rabu (8/6).
Diprediksi sebelumnya, memasuki pertengahan tahun atau antara Juni dan Juli, sebetulnya sudah memasuki musim kemarau. Namun, kata Rizal, di Kabupaten Cianjur intensitas curah hujan masih cukup tinggi. "Bisa jadi prediksinya saat ini merupakan pancaroba atau peralihan musim hujan ke kemarau," jelasnya.
Namun, sebut Rizal, pada kondisi cuaca apapun, para personel BPBD Kabupaten Cianjur tetap siaga. Wilayah selatan, kata Rizal, menjadi daerah yang cukup diwaspadai rawan berbagai potensi bencana.
"Seperti kita maklum, wilayah selatan cukup rawan, terutama tanah longsor sebagai dampak cuaca ekstrem. Potensi bencana hidrometeorologi kemungkinan masih berlangsung," terangnya.
Rizal menyebut sudah mengingatkan semua camat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebencanaan. Terutama di wilayah yang merupakan daerah rawan. "Kami lakukan berbagai upaya antisipasi dampak cuaca ekstrem," ucap Rizal.
Ia mengaku, BMKG dan BPBD Provinsi Jawa Barat sudah mengingatkan kondisi cuaca ekstrem sekarang. Rizal pun mengaku sudah mengimbau semua elemen BPBD di tingkat kabupaten, kecamatan, hingga ke desa dan kelurahan tetap waspada. "Personel Retana (relawan tangguh bencana) yang ada di setiap desa dan kelurahan, juga kami siagakan," pungkasnya. (OL-15)
CEMARAN senyawa merkuri ditemukan di Waduk Cirata, Jawa Barat. Kandungan merkuri ditemukan dari tubuh ikan yang diambil dari waduk Cirata.
Hujan yang mengguyur wilayah tersebut menyebabkan terjadinya tanah longsor menimpa satu rumah warga di Kampung Kiararambai, Desa Girimukti, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, Jabar.
Saat ini sejumlah sekolah swasta di Jabar masih sepi peminat, akibat masyarakat yang cenderung memilih sekolah negeri.
Adapun untuk presentasi non-akademik, setiap juaranya memiliki nilai masing-masing
GUBERNUR Jawa Barat, Dedi Mulyadi meminta kepada korban bencana pergerakan tanah di Kampung Cigintung, Pasirmunjul, Sukatani, Purwakarta untuk segera meninggalkan lokasi pengungsian.
Pascanormalisasi, pemerintah juga harus pemulihan ruang terbuka hijau yang rusak akibat infrastruktur
BNPB menyebut wilayah Indonesia masih akan dipengaruhi oleh dinamika atmosfer. Kondisi itu membuat ancaman bencana hidrometeorologi juga masih akan mengintai.
Sebagai bentuk respons, BPBD Kabupaten Demak bersama sejumlah pihak melakukan penanganan darurat, termasuk penutupan tanggul, pompanisasi di titik kritis.
HUJAN dengan intensitas sedang hingga tinggi yang disertai angin kencang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Banyumas pada Rabu (4/6) sore,.
BNPB mencatat bahwa banjir masih menjadi jenis bencana yang paling banyak terjadi, disusul dengan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di beberapa provinsi.
KEMENTERIAN Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) secara resmi memulai proses penyusunan Rencana Adaptasi Perubahan Iklim Nasional.
DI tengah meningkatnya intensitas bencana hidrometeorologi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendorong percepatan pengembangan radar cuaca non-polarimetrik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved