Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Unpad dan Indomaret Panen Perdana Melon Program Pemberdayaan Masyarakat

Sugeng
24/3/2025 19:34
Unpad dan Indomaret Panen Perdana Melon Program Pemberdayaan Masyarakat
Para akademisi Universitas Padjadjaran dan Indomaret melakukan pendampingan terhadap petani pembudi daya melon.(DOK/UNPAD)

SEBAGAI upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani di Jawa Barat, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan PT Indomarco Prismatama (Indomaret) melakukan pembinaan dan pemberdayaan kepada Kelompok Bina Tani di Desa Sukaratu, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya.

Sebanyak 10 petani mendapat pendampingan melakukan budi daya melon, sebagai langkah nyata untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan.

Dalam program ini, Indomaret memberikan dukungan dalam bentuk modal bergulir dan pendampingan dari dosen-dosen Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran.

Program ini melibatkan sejumlah pakar dari Unpad, di antaranya Dr Wawan Sutari, Prof Betty Natalie Fitriatin, Dr Nursuhud, Dr Rahmat Budiarto, dan beberapa akademisi lainnya. Mereka turut menyusun Good Agricultural Practice (GAP) untuk budi daya melon Sky serta menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) guna memastikan praktik pertanian yang optimal di lapangan.

Rija Sudirja, selaku PIC Program Pemberdayaan Masyarakat ini, menyatakan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani dengan membangun pola kerja sama yang berkelanjutan.

Panen perdana sudah dilakukan pada bibit yang ditanam sejak 1 Januari 2025. "Musim tanam kali ini menghadapi tantangan besar akibat tingginya curah hujan yang memicu serangan patogen dan meningkatkan risiko gagal panen. Namun, berkat pendampingan intensif dan ketelatenan para petani, tanaman tetap tumbuh optimal hingga masa panen tiba," jelas Rija.

Hasil panen periode pertama mencatat produksi 1.005 kilogram dari lahan seluas 0,15 hektare. Dari jumlah tersebut, sebanyak 920 kg masuk dalam kategori Grade A, sedangkan 85 kg sisanya non-grade.

Kualitas melon pun terbilang baik dengan tingkat kemanisan mencapai Brix 12, lebih tinggi dari standar minimal Brix 10.

Meskipun hasil panen cukup memuaskan, produktivitas ini masih jauh dari potensi maksimal 3.500 – 4.000 kg per 0,15 hektare dalam kondisi ideal. Oleh karena itu, peningkatan praktik kultur teknis menjadi tantangan utama guna meningkatkan hasil panen dan pendapatan petani di masa mendatang.

Sesuai dengan perjanjian kerja sama, hasil panen ini telah diserap oleh Indomaret DC Bandung dengan harga pasar yang kompetitif. Perusahaan berkomitmen menjadi offtaker utama bagi para petani melon, sehingga memberikan kepastian pasar dan meningkatkan kesejahteraan mereka.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner