Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pengusaha Hotel dan Pariwisata Keberatan Rencana Pelarangan Study Tour di Jabar

Depi Gunawan
17/2/2025 21:47
Pengusaha Hotel dan Pariwisata Keberatan Rencana Pelarangan Study Tour di Jabar
Tempat penginapan terancam sepi akibat wacana pelararangan study tour di Jawa Barat.(MI/Depi Gunawan)

PENGUSAHA hotel dan pariwisata di Kabupaten Bandung Barat keberatan terkait pelararangan study tour yang diwacanakan Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi. Hal ini dikhawatirkan bakal berdampak terhadap keberlangsungan sektor usaha hotel dan pariwisata.

Pasalnya, selama ini kunjungan hotel dan tempat wisata, khususnya di kawasan Lembang biasanya hanya mengandalkan rombongan pelajar yang mengadakan study tour.

"Kalau kami dari pengusaha pastinya terpukul jika anak sekolah enggak boleh lagi berwisata atau karya wisata," ucap Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bandung Barat, Eko Suprianto, Senin (17/2).

Bukan hanya di Lembang, menurut Eko, kunjungan wisata ke Bali juga didominasi rombongan pelajar dari Jabar juga bakal terkena dampaknya.

"Jangankan di kita, kawasan wisata internasional seperti Bali juga banyak dikunjungi rombongan pelajar. Apalagi di kita yang mainnya lokal, kebanyakan atau hampir semua pengunjung hari biasa itu anak sekolah," tuturnya.

Ia menuturkan, jika larangan itu benar-benar diterapkan, seluruh sektor yang berhubungan dengan bisnis pariwisata akan terdampak. Bukan hanya turunnya kunjungan ke objek wisata tapi juga hingga omzet para pedagang.

"Efek dominonya banyak. Bukan hanya pengusaha wisata tapi travel juga pasti kena imbas. Pedagang kecil yang ada di kawasan wisata juga pasti terkena," jelasnya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi akan melarang sekolah menggelar study tour hingga memperjualbelikan buku lembar kerja siswa (LKS). Dedi juga meminta Dinas Pendidikan Jabar tidak membebani guru untuk mengurus laporan administratif ke depan. 

"Tidak ada lagi piknik sekolah, saya enggak mau. Piknik mah di rumah masing-masing, terus yang berikutnya suka ada tuduhan jual LKS segala macam yang itu dihindari enggak usah," ucap Dedi seperti dikutip dari media sosialnya saat bertemu dengan jajaran Pemprov Jabar. (DG/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner