Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Harga Menjanjikan, Petani Jual Gabah ke Tengkulak dan Penggilingan Beras

Kristiadi
22/1/2025 21:42
Harga Menjanjikan, Petani Jual Gabah ke Tengkulak dan Penggilingan Beras
Petani melakukan panen padi(MI/Kristiadi)

SEBAGIAN petani di wilayah Kota Tasikmalaya mulai melakukan panen padi di musim hujan. Mereka pun lantas menjual gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG) ke setiap penggilingan, termasuk tengkulak. Penjualan ke penggilingan dan tengkulak dilakukan karena harga beli yang lebih menjanjikan dibandingkan ke Bulog.

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kota Tasikmalaya Dadan Daruslan mengatakan beberapa petani sudah melakukan pengolahan lahan dan tanam padi, namun sebagian lainnya sedang memanen bertahap setelah menanam di bulan Oktober dan November.

"Pada panen sekarang banyak petani menjual gabah kering panen (GKP) seharga Rp6.500-6.800 per kg dan dan gabah kering giling (GKG) dijual Rp7.000-7.600 per kg. Penjualan gabah paling banyak ke penggilingan termasuk tengkulak, pata petani memiliki keuntungan dibandingkan ke bulog dan pengecer," kata Dadan, Rabu (22/1).

Ia mengatakan, produksi gabah yang telah didapat petani khususnya di wilayah Kota maupun Kabupaten Tasikmalaya memiliki harga yang berbeda, meskipun benihnya sama. Di wilayah Dadan, lebih banyak penggarap bukan pemilik lahan sehingga wajar jika menjual banyak ke tengkulak dan penggilingan.

"Kami mendorong Pemerintah Kota Tasikmalaya menentukan harga pokok penjualan (HPP) gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG) bagi para petani, supaya mereka bisa meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan. Yang terjadi selama ini itu pengecer lah yang paling untung. Kini waktunya petani mendapatkan keuntungan. Contohnya pedagang bubur ayam zenal satu porsi Rp40 ribu artinya dengan harga beras yang dijual Rp13-15 ribu per kg terbilang murah," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bulog Ciamis Dadan Irawan Pinca mengatakan pihaknya belum menyerap gabah di tingkat petani di wilayah Ciamis, Kota Tasikmalaya, Pangandaran, Banjar, Garut dan Tasikmalaya. Pihaknya masih memiliki stok pada empat gudang sebanyak 8.200 ton. Ia memastikan bakal menyerap gabah petani di antara bulan Maret dan April karena banyak para petani yang baru menanam.

"Serapan gabah kering giling di tingkat petani belum dilakukan tapi berbagai upaya persiapan sudah dilakukan. Musim tanam mundur, meskipun sebagian ada yang sudah mulai. Untuk serapan gabah di tingkat petani direncakanan dilakukan pada bulan Maret hingga April, sekarang belum ada panen raya," tuturnya.(M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner