Petani di Sukabumi Mengeluh, Gabah Cuma Dihargai Rp5 Ribu per Kg

Benny Bestiandy
14/1/2025 18:22
Petani di Sukabumi Mengeluh, Gabah Cuma Dihargai Rp5 Ribu per Kg
Sejumlah petani memanen padi di Kota Bengkulu, Bengkulu, Kamis (9/1).(ANTARA/Muhammad Izfaldi)

PETANI di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengeluhkan rendahnya harga gabah yang justru terjadi di saat musim panen tiba. Harga gabah di tingkat petani saat ini mencapai Rp5 ribu per kg, jauh di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) Rp6.000, atau Rp6.500 per kg yang mulai berlaku pada 15 Januari 2025.

Para petani berharap Perum Bulog dapat segera menyerap hasil produksi mereka agar keuntungan yang didapat sepadan dengan biaya yang telah dikeluarkan.

Jujum, salah satu petani di Kecamatan Sukaraja, mengaku terpaksa menjual murah gabahnya ke tengkulak dengan harga Rp5 ribu per kg. Penetapan harga itu dilakukan sepihak oleh tengkulak dan ia pun tak dapat berbuat banyak selain menerimanya.

Pasalnya, Jujum sudah terdesak oleh utang yang harus segera dibayarnya. Utang itu sendiri diambilnya saat musim tanam untuk menutupi biaya operasional sawah garapannya.

"Tidak ada pilihan lain karena modal kami juga terbatas. Jadi itu utamanya untuk bayar utang," katanya, Selasa (14/1).

Lahan sawah garapan Jujum seluas 172,2 hektare. Untuk menggarapnya, butuh biaya operasional yang cukup besar, seperti pembelian benih, pupuk, pestisida, dan lainnya.

Sajati, petani lainnya, berharap Bulog cepat turun tangan membantu para petani. Sebab, gabah yang dibeli Bulog dipastikan akan sesuai HPP sebesar Rp6.500 per kg.

"Kami butuh dukungan agar gabah dihargai lebih layak," ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian minta Perum Bulog bergerak cepat dalam penyerapan gabah petani. Hal itu untuk menjaga harga beras agar tak jatuh pada saat panen raya.

"Jangan ada lagi harga gabah di bawah Rp5.400 di tingkat petani. Saya minta tolong tengkulak jangan untung sendiri, kasihan petani. Karena itu, Bulog juga harus siap serap gabah sesuai dengan HPP baru," ujar Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Senin (13/1). (BB/E-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya