Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ribuan Hewan Ternak di Jawa Barat Terpapar PMK

Kristiadi
12/1/2025 17:00
Ribuan Hewan Ternak di Jawa Barat Terpapar PMK
Petugas melakukan pemeriksaan hewan ternak di beberapa wilayah di Kabupaten Garut untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku (PMK).(MI/Kristiadi)

RIBUAN hewan ternak di Jawa Barat, telah tertular penyakit mulut dan kuku atau PMK. Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Siti Rochani mengatakan, lonjakan kasus PMK pada ternak terus terjadi. Pihaknya pun mmelakukan upaya mitigasi terutama dalam menangani lonjakan. 

"Berdasarkan data periode 28 Desember 2024 hingga 9 Januari 2025, kasus PMK di Jawa Barat telah menular ke 1.112 hewan ternak dengan 52 ekor (4,69%) mati, 51 ekor (4,59%) dipotong bersyarat, 111 ekor (9,98%) sembuh, 898 kasus aktif (80,76%), dan 764 hewan terduga. Akan tetapi, ada penambahan kasus mencapai 204 terjadi peningkatan kasus harian, dari jumlah 127 kasus pada tanggal 8 Januari 2025,” jelasnya, Minggu (12/1).

Menurutnya, penyebaran PMK masih terjadi baik untuk positif tertular maupun suspek di beberapa wilayah seperti, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Bandung, Bekasi, Bogor, Cirebon, Karawang, Kuningan, Subang, Kota Banjar, Kota Cirebon, Pangandaran, dan Garut. Dari 627 kecamatan ditemukan 60 kasus atau 9,56% dengan 14 kasus telah selesai ditangani. Namun, dari 5.956 desa di Jabar ditemukan 102 kasus atau 1,71%, ada 19 kasus sudah selesai dan sisanya masih terjadi di 83 desa.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Diskannak) Kabupaten Garut, Beni Yoga Guna Santika, mengatakan kasus PMK juga kembali merebak di wilayahnya yang menyebabkan beberapa ternak terinfeksi, antara lain sapi perah, sapi potong, kerbau berjumlah 161 ekor dan 2 ekor ternak mati. Dengan peningkatan kasus tersebut, pihaknya akan melakukan pengawasan lalu lintas ternak, khususnya yang berasal dari luar daerah.

"Kami mendorong para peternak untuk melaporkan lalu lintas ternak melalui aplikasi https://lalulintas.isikhnas.com dan memastikan pembelian ternak disertai surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) dari berbagai daerah. Dengan penyebaran kasus PMK yang terjadi Diskannak Garut mengeluarkan surat edaran tentang kesiapsiagaan menghadapi kasus PMK, khususnya jelang Hari Raya Idul Fitri," katanya.

Pengawasan secara masif terutamanya mengidentifikasi kasus dan pengobatan ternak bergejala termasuk koordinasi lintas sektoral untuk pengendalian akan dilakukan. Di samping itu, edukasi biosekuriti dengan desinfeksi kandang dan pembatasan akses ke lingkungan ternak juga diintensifkan. Karena, penyebaran kasus tersebut paling cepat melalui udara.

"Kami meminta agar para peternak harus mewaspadai dan pelaksanaan vaksinasi massal sesuai surat edaran Bupati, Dirjen PKH terkait pembiayaan mandiri. Namun, Diskannak Garut juga mengeluarkan surat edaran tentang kesiapsiagaan menghadapi kasus PMK, khususnya jelang Hari Raya Idul Fitri," ujarnya. (AD/J-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner