Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Bahagia Meter dari Rumah Zakat untuk Mengukur Tingkat Kebahagiaan Masyarakat

Sugeng
09/1/2025 12:41
Bahagia Meter dari Rumah Zakat untuk Mengukur Tingkat Kebahagiaan Masyarakat
Rumah Zakat meluncurkan Bahagia Meter, yang memudahkan masyarakat bisa mengukut tingkat kebahagiaan mereka.(DOK/RUMAH ZAKAT)

RUMAH Zakat meluncurkan website bahagiameter.rumahzakat.org bagi masyarakat. Tujuannya, agar warga bisa mengukur tingkat kebahagiaan mereka.

Caranya adalah dengan mengisi kuisioner yang terdiri dari 15 pertanyaan yang disediakan di dalamnya. Tes ini menggunakan konsep PERMA yang didasari oleh Teori Kebahagiaan Martin Seligman yakni, Positive Emotion (Emosi Positif), Engagement (Keterlibatan), Relationships (Hubungan), Meaning (Makna Hidup), dan Accomplishment (Pencapaian).

“Setelah mengisi seluruh pertanyaan, nanti partisipan akan mendapatkan saran untuk meningkatkan kebahagiaannya sesuai dengan kondisinya saat ini. Kami berharap dengan adanya Bahagia Meter menjadi salah satu cara untuk memotivasi masyarakat Indonesia dalam meningkatkan kebahagiaanya,” tutur Brand Management Division Rumah Zakat, Agustin Santriana, Kamis (9/1).

Berdasarkan laporan World Happiness Report 2023, indeks kebahagiaan masyarakat Indonesia masih rendah. Indonesia memperoleh skor 5,277 pada indeks kebahagiaan ini. Dengan skor tersebut, Indonesia menempati peringkat 84 dari 137 negara yang terlibat dalam penelitian ini.

Selain itu jika lingkupnya diperkecil yakni dalam level Asia Tenggara, tingkat kebahagian masyarakat Indonesia berada di peringkat keenam dari sembilan negara yang diteliti. Kepuasan hidup masyarakat Indonesia hanya mampu lebih tinggi dari tiga negara di bawahnya yaitu Laos, Kamboja, serta Myanmar.

World Happiness Report 2023 ini menggunakan survei kebahagiaan yang dilakukan Gallup World Poll di 137 negara. Terdapat sekitar 1.000 responden yang terlibat dalam penelitian ini di setiap negara. Mereka mendapat pertanyaan seputar kepuasan hidup dan emosi negatif maupun positif yang sedang dirasakan.

“Kami percaya bahwa kebahagiaan setiap manusia itu dapat diciptakan oleh diri kita masing-masing. Tahun ini Rumah Zakat meluncurkan kampanye #BikinBahagia yang mengajak masyarakat untuk menciptakan sendiri kebahagiaan yang paling mendalam. Kebahagiaan yang paling mendalam datang ketika menggunakan kekuatan karakter untuk tujuan yang lebih besar dari diri kita sendiri, seperti membantu orang lain atau berkontribusi pada sesuatu yang lebih besar,” ungkap Agustin.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner