Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Dipindahkan Imbas Bencana Alam, Kondisi Jenazah Warga Cianjur Utuh meski Sudah 18 Tahun Dimakamkan

Benny Bastiandy
12/12/2024 07:14
Dipindahkan Imbas Bencana Alam, Kondisi Jenazah Warga Cianjur Utuh meski Sudah 18 Tahun Dimakamkan
Warga bergotong royong memindahkan jenazah dari tempat pemakaman di Desa Situhiang Kecamatan Pagelaran Kabupaten Cianjur akibat terdampak bencana.(MI/Benny Bastiandi)

WARGA Desa Situhiang, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, kaget mendapati kondisi jenazah yang masih utuh. Padahal, jenazah tersebut sudah belasan tahun dimakamkan di tempat pemakaman umum setempat.

Kepala Desa Situhiang Arifin Hidayat menjelaskan, penemuan jenazah yang masih utuh diketahui saat ada pemindahan TPU akibat terdampak bencana hidrometeorologi basah pekan lalu. Salah satunya jenazah atas nama Mimin yang meninggal dunia 18 tahun lalu.

"Dulu, sekitar 18 tahun lalu, alharhumah Ibu Mimin meninggal dunia karena sakit. Kondisi jenazahnya ternyata masih utuh," kata Arifin dihubungi, Rabu (11/12). 

Di tempat pemakaman itu terdapat 21 makam yang harus dipindahkan. Selain almarhumah Mimin, sebut Arifin, hampir semua kondisi jenazah yang dimakamkan rata-rata masih utuh.

"Pihak keluarga juga kaget. Mereka menangis karena mendapati jasad keluarganya masih utuh. Selain jenazah Ibu Mimin, ada juga yang sudah dimakamkan 4 tahun serta 6 tahun. Teman saya juga yang dimakamkan di sana masih utuh. Tidak ada rasa takut atau apa, yang ada mereka semua terharu," jelasnya.

Semua jenazah dipindahkan ke lahan yang lokasinya cukup berdekatan dengan tempat pemakaman sebelumnya. Lahannya relatif aman dari ancaman potensi bencana.

"Lahan relokasi makam sekitar 100 meter dari tempat pemakaman sebelumnya. Jadi, tempat pemakaman sebelumnya terdampak tanah longsor dan pergerakan tanah. Lokasinya berada di bawah ruas jalan kabupaten," tutur dia.

Jika tak dipindahkan, kata Arifin, dikhawatirkan akan terjadi bencana susulan mengingat curah hujan yang masih tinggi. Saat proses pemindahan, sebutnya, ikut dihadiri Bupati Cianjur Herman Suherman yang kebetulan tengah memonitoring dampak bencana di wilayah selatan.

"Hadir juga unsur Forkopimcam, ada Pak Kapolres dan Pak Danramil," kata Arifin.

Arifin menuturkan, daerah di wilayahnya yang terdampak bencana berada di Kampung Cileungsir dan Cimanggu. Terdapat sekitar 20 rumah yang terdampak.

"Tapi tidak ada yang rusak berat. Jadi tidak ada yang mengungsi. Hanya kalau hujan deras, mereka kami sarankan mengungsi karena khawatir terjadi bencana," pungkasnya. (BB/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner