Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Jumlah Pengungsi Terdampak Bencana di Cianjur Terus Bertambah

Benny Bastiandy
09/12/2024 16:10
Jumlah Pengungsi Terdampak Bencana di Cianjur Terus Bertambah
Desa Sinarlaut Kecamatan Agrabinta merupakan salah satu wilayah di selatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang terdampak cukup parah pergerakan tanah.(MI/Benny Bastiandi)

JUMLAH pengungsi terdampak bencana hidrometeorologi basah yang terjadi masif di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Rabu (4/12), terus bertambah. Para pengungsi merupakan warga yang berasal dari 11 kecamatan. 

Berdasarkan data sementara BPBD setempat hasil pendataan terbaru, jumlah warga yang terdampak sebanyak 3.268 jiwa dan warga mengungsi sebanyak 1.641 jiwa. Mereka merupakan warga yang tersebar di Kecamatan Agrabinta, Cijati, Pagelaran, Kadupandak, Leles, Sukanagara, Tanggeung, Cibinong, Pasirkuda, Takokak, dan Sindangbarang.

"Hingga Minggu (8/12) pukul 19.00 WIB, jumlah pengungsi mencapai 1.641 jiwa. Kemungkinan masih terus bertambah," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur Asep Kusmanawijaya di sela kegiatan rapat koordinasi percepatan penanganan bencana di Bale Prayoga Komplek Pendopo Cianjur, Senin (9/12).

Secara keseluruhan, kata Asep, bencana hidrometeorologi basah di Kabupaten Cianjur terjadi di 18 kecamatan. Wilayahnya terdiri dari Kecamatan Agrabinta, Campaka, Campakamulya, Cibeber, Cibinong, Cijati, Kadupandak, Leles, Naringgul, Pagelaran, Pasirkuda, Sindangbarang, Sukanagara, Takokak, Tanggeung, Cilaku, Cikalongkulon, dan Cikadu. 

"Jadi, dari 18 kecamatan ini tidak semuanya ada pengungsi. Titik pengungsian ada di 11 kecamatan. Sedangkan yang tujuh kecamatan lainnya terdampak kerusakan infrastruktur," ujarnya.

Dari perkembangan pendataan di lapangan, sebut Asep, berbagai kejadian bencana mengakibatkan sebanyak 625 rumah rusak, 280 rumah terancam, dan 544 rumah terendam. Untuk yang rumah terendam, kata dia, saat ini airnya sudah berangsur surut, sehingga mayoritas warga sudah kembali ke tempat tinggal mereka masing-masing.

"Sedangkan untuk yang rusak sebanyak 625 rumah, belum bisa dikriteriakan tingkat kerusakannya. Semua masih dalam pendataan," jelas Asep. (BB/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner