Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Tanggap Darurat Bencana di Sukabumi Diperpanjang

Benny Bastiandy
10/12/2024 19:58
Tanggap Darurat Bencana di Sukabumi Diperpanjang
Pencarian korban bencana masih terus dilakukan di Kabupaten Sukabumi(MI/BENNY BASTIANDY)

STATUS tanggap darurat bencana di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, diperpanjang. Ada berbagai faktor yang menjadi pertimbangan pemerintah daerah untuk memperpanjang status tanggap darurat bencana.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, mengatakan beberapa faktor pertimbangan itu di antaranya curah hujan yang masih cukup tinggi. Kondisi itu dikhawatirkan akan memicu potensi bencana susulan.

"Hasil kesepakatan bersama, kami Pemkab Sukabumi memutuskan memperpanjang status tanggap darurat bencana," kata Ade usai memimpin rapat koordinasi tanggap darurat bencana dalam rangka evaluasi penanganan bencana di Pendopo Kabupaten Sukabumi, Selasa (10/12).

Faktor lain yang jadi pertimbangan memperpanjang masa tanggap darurat bencana ialah masih ada dua orang korban hilang yang belum ditemukan. Sampai saat ini upaya pencarian masih terus dilakukan tim SAR gabungan.

"Jumlah pengungsi juga terus bertambah," imbuh dia.

Pascabencana hidrometeorologi basah yang terjadi masif di Kabupaten Sukabumi pada Rabu (4/12), pemerintah kabupaten langsung menetapkan status tanggap darurat. Penetapannya berlaku selama tujuh hari terhitung 4-11 Desember 2024.

"Sesuai aturan dan ketentuan, status tanggap darurat bencana bisa diperpanjang selama tujuh hari. Untuk perpanjangan berlaku pada 11-17 Desember 2024," tegas Ade.

Dia menginstruksikan para camat, terutama di 39 kecamatan terdampak bencana, terus memonitor kondisi di lapangan. Terutama kondisi para pengungsi maupun distribusi pasokan kebutuhan logistik.

"Laporkan sekecil apapun perkembangan kondisi di lapangan. Laporkan kebutuhan para warga, terutama para pengungsi," pungkasnya.

Data sementara pascabencana di Kabupaten Sukabumi pada Rabu (4/12), cuaca ekstrem mengakibatkan 158 desa tersebar di 39 kecamatan terdampak. Bencananya meliputi tanah longsor di 147 titik, 79 titik banjir, 25 titik angin kencang, dan 84 titik pergerakan tanah.

Akibat bencana itu, sebanyak 3.252 kepala keluarga (KK) terdampak. Kemudian 892 kepala kelaurga mengungsi dan 440 KK terancam. Bencana juga menimbulkan korban jiwa.

Sebanyak 10 jiwa sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Dua orang masih dalam pencarian.

Sebanyak 628 rumah kondisinya rusak berat, 360 rusak sedang, 603 rusak ringan, 347 rusak terancam, dan 1.080 rumah terendam. Sementara kerusakan infrastruktur meliputi 29 jembatan, 8 TPT, 11 saluran air, 8 tempat ibadah, 13 sekolah, dan 15 bangunan lain.

Sementara kerusakan infrastruktur jalan terjadi di 58 titik dan areal sawah yang terdampak seluas 47 hektare.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner