Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Meluas, 101 Kelurahan di 38 Kecamatan di Sukabumi Terdampak Bencana

Benny Bastiandy
06/12/2024 20:40
Meluas, 101 Kelurahan di 38 Kecamatan di Sukabumi Terdampak Bencana
PJ Gubernur Jawa Barat Bey Machmuddin memantau banjir di Kabupaten Sukabumi.(MI/Benny Bastiandi)

DAMPAK bencana alam berupa banjir, pergerakan tanah, hingga tanah longsor di Kabupaten Sukabumi kian meluas. Hingga Kamis (5/12) malam, tercatat dampak bencana melanda di 101 kelurahan yang tersebar di 38 kecamatan.

Berdasarkan pendataan sementara hingga Kamis (5/12), jumlah bencana di wilayah tersebut tercatat sebanyak 190 kejadian. Bencananya terdiri dari tanah longsor 90 kejadian, banjir 52 kejadian, angin kencang 18 kejadian, dan pergerakan tanah 35 kejadian.

Sementara itu, enam orang warga Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dikabarkan hilang. Hingga saat ini mereka masih dalam pencarian tim gabungan.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, mengatakan wilayah terdampak bencana hidrometeorologi di Kabupaten Sukabumi terus bertambah. 

"Jumlah kecamatan yang terdampak bencana alam hingga Kamis pukul 18.00 WIB bertambah menjadi 101 desa tersebar di 38 kecamatan," kata Ade yang juga ex-officio Kepala BPBD Kabupaten Sukabumi, Kamis malam. 

Bencananya tersebar di Kecamatan Nyalindung, Surade, Cisolok, Cidolog, Parakansalak, Ciemas, Sukaraja, Simpenan, Cikakak, Warungkiara, Nagrak, Cicurug, Sagaranten, Gegerbitung, Sukalarang, Palabuhanratu, Cikembar, Bantargadung, Curugkembar, Lengkong, Purabaya, Cidadap, Jampangtengah, Kabandungan, Cikidang, Cibitung, Waluran, Jampangkulon, Cireunghas, Tegalbuleud, Cimanggu, Cidahu, Cicantayan, Gunungguruh, Jampangtengah, Parungkuda, Pabuaran, dan Cibadak. 

Sebanyak 744 kepala keluarga atau 1.749 jiwa terdampak, 99 kepala keluarga atau 258 jiwa mengungsi, dan 182 atau 365 jiwa terancam. 

"Ada dua orang warga yang meninggal dunia dan enam orang masih dinyatakan hilang," terang Ade. 

Berbagai bencana mengakibatkan sebanyak 216 rumah rusak. Kondisinya yang rusak berat sebanyak 41 rumah, rusak sedang 21 rumah, dan rusak ringan 154 rumah. 

Sementara kondisi rumah terancam terdata sebanyak 183 unit, terendam 510 unit, sarana lain 26 titik, dan areal pertanian seluas 41 hektare. 

Ade menuturkan, pergerakan bencana masih terjadi. Di Kecamatan Warungkiara dan Kabandungan misalnya, hingga saat ini masih terjadi pergerakan tanah. 

"Fokus pertama penanganan pascabencana adalah evakuasi warga. Selamatkan dulu masyarakat. Sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat untuk pasokan makanan, pakaian, selimut, dan lainnya," pungkasnya. (BB/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner