Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Banjir Bandang di Sukabumi, Kepala Daerah Tetapkan Status Tanggap Darurat

Indriyani Astuti
06/12/2024 12:39
Banjir Bandang di Sukabumi, Kepala Daerah Tetapkan Status Tanggap Darurat
Kondisi pascabanjir bandang di Sukabumi.(Dok. BNPB)

 

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan bencana banjir bandang di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, membuat puluhan rumah rusak berat dan lima orang meninggal dunia. Selain itu, tujuh orang korban masih belum ditemukan. Ia juga mengatakan pemerintah provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Sukabumi telah menetapkan status tanggap darurat.

"Pemerintah provinsi Jawa Barat dan pemerintah Kabupaten Sukabumi sudah menetapkan status tanggap darurat, artinya pemerintah pusat lewat BNPB langsung memberikan bantuan," ujar Suharyanto saat mendampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, di Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (6/12).

Suharyanto menyampaikan data kerusakan dan korban akibat bencana tersebut masih bisa terus bertambah. BNPB, ujar dia, masih terus memutakhirkan data-data di lapangan.

"Baru saja bapak Wakil Presiden Republik Indonesia datang ke sini memberikan bantuan baik moril, arahan memberikan bantuan materiil, memberikan perintah langsung kepada saya sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk mengatasi sampai tuntas," ucap dia. Ia juga menyebut Wapres Gibran berkunjung ke tenda pengungsi. 

Masuk hari kedua penanganan bencana, Suharyanto menyebut pihaknya masih menyiapkan  langkah-langkah masih fokus kepada penanganan darurat. Di titik yang ia kunjungi bersama wapres, ada 300 lebih pengungsi, masyarakat terdampak Kabupaten Sukabumi.

"Ada dua titik (pengungsi) tapi di sini yang paling banyak," ucap dia.

Kementerian Sosial, sambungnya, juga sudah turun menggelar dapur umum dan kami pastikan untuk keputusan logistik untuk selamatan darurat kita akan penuhi secara maksimal.  Ia menekankan tanpa menunggu tanggap darurat selesai, rumah-rumah yang rusak  dan infrasktruktur seperti jembatan yang putus akan segera diperbaiki. 

"Kita perbaiki tanah longsor yang menutup jalan juga didatangkan alat berat ini semuanya akan kita perbaiki. Tentu saja butuh waktu," ucapnya.

Suharyanto menuturkan bahwa berdasarkan prakiraan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BMKG) cuaca hujan masih akan terus sehingga khusus untuk Sukabumi dan Cianjur. Oleh karena itu, pihaknya akan menggelar operasi modifikasi cuaca guna mengurangi jumlah atau debit hujan yang turun.

"Tidak bisa sama sekali menghentikan karena ini merata ya seluruh pulau Jawa dan memang musimnya hujan jadi kalau hujannya dihentikan sama sekali enggak mungkin paling tidak dengan operasi modifikasi cuaca itu debitnya berkurang sehingga tidak menimbulkan bencana yang berlebihan," tukas Suharyanto. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya