Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Tuntaskan Penanganan Dampak Banjir, Masa Tanggap Darurat Bencana di Pidie Diperpanjang

Amiruddin Abdullah Reubee
10/12/2024 08:49
Tuntaskan Penanganan Dampak Banjir, Masa Tanggap Darurat Bencana di Pidie Diperpanjang
Eksavator membersihkan lumpur di Sungai Krueng Tukah, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie.(MI/Amiruddin Abdullah Reubee)

 

MASA tanggap darurat bencana banjir di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh diperpanjang mulai Senin (9/12) hingga Minggu (22/12) Desember 2024 (14 hari ke depan). Sebelumnya masa tanggap darurat tahap pertama diberlakukan pada (25/11) hingga Minggu (8/12).

Masa tanggap darurat itu diberlakukan setelah sedikitnya 11 kecamatan dari 23 kecamatan di Pidie terendam banjir pada 22 - 24 November. Banjir menggenangi wilayah Pidie menyusul hujan deras yang mengguyur wilayah itu dan menyebabkan Sungai Krueng Tiro, Sungai Krueng Baro, Sungai Krueng Teungku Chik Di Reubee dan Sungai Krueng Tukah meluap.

Masa perpanjangan itu digunakan untuk menuntaskan penanganan dampak banjir seperti kerusakan fasilitas umum, aliran sungai dan lainnya yang melanda 11 kecamatan setempat, yakni Kecamatan Pidie, Kecamatan Kota Sigli, Delima, Indrajaya, Padang Tiji, Peukan Baro, Keumala, Titeue, Mila, Sakti, dan Kecamatan Grong-Grong.

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Pidie, Ali Basyah pada Senin (9/12) mengatakan, perpanjangan masa tanggap darurat selama 14 hari atau dua pekan ke depan, diharapkan mampu menyelesaikan perbaikan beberapa lokasi bekas banjir.

Perbaikan tersebut antara lain  melakukan normalisasi beberapa sungai langganan banjir seperti Sungai Krueng Tukah yang melintasi Kecamatan Pidie dan Kota Sigli. Luapan Sungai Krueng Tukah ini menyumbang banjir  yang merendam komplek perkantoran Bupati Pidie. Karena itu, selama masa tanggap darurat Sungai Pembuang Krueng Tukah sepanjang 2 kilometer  dibersihkan, termasuk mengeruk sedimen lumpur.

"Dengan adanya normalisasi Sungai Krueng Tukah, mudah-mudahan permukiman sepanjang DAS itu tidak lagi banjir. Sesuai anggaran yang tersedia kita lakukan normalisasi dari Kecamatan Kota Sigli hingga ke kawasan permukiman warga Terbang, Kecamatan Pidie," tutur Alibasyah, kepada Media Indonesia.

Pihak Pemkab Pidie itu juga melakukan normalisasi Sungai Krueng Geumpang di Kecamatan Geumpang dan Sungai Krueng Tangse di Kecamatan Tanggse. Kedua sungai di Geumpang dan Tangse itu berada di kawasan hulu yang merupakan dataran tinggi atau kawasan pegununggan.

Alibasyah mengatakan beberapa hari lalu pihaknya juga telah membersihan sedimen tanah longsor yang menutupi jalur Beureunuen, Pidie-Meulaboh, Aceh Barat dan pembersihan saluran sekunder di lahan sawah Kecamatan Kembang Tanjung. (N-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya