Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Kemarau, Debit Air di Sejumlah Daerah Irigasi di Selatan Cianjur Menyusut

Benny Bastiandy
19/8/2024 18:44
Kemarau, Debit Air di Sejumlah Daerah Irigasi di Selatan Cianjur Menyusut
Daerah irigasi di sejumlah lokasi di Kabupaten Cianjur mengalami penyusutan air.(MI/BENNY BASTIANDY)

DEBIT air di sejumlah daerah irigasi di wilayah selatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mulai menyusut. Kondisi itu dipicu hari tanpa hujan (HTH) yang berlangsung lama.

Kepala UPTD Pelayanan Infrastruktur Irigasi Wilayah V Sukanagara, MM
Kurniawan, mengatakan hasil pantauan di lapangan, terdapat sejumlah daerah irigasi yang saat ini kondisi debit airnya menurun. Bahkan penurunannya sangat signifikan.

"Seperti di Kecamatan Kadupandak, beberapa daerah irigasi debit airnya
menurun drastis," kata Kurniawan, Senin (19/8).

Baca juga : Jelang Musim Kemarau, 5 Desa di Cianjur Rawan Krisis Air Bersih

Daerah irigasi di Kecamatan Kadupandak yang terdampak kemarau berada di
aliran Sungai Cimanggu dan Cikawung. Di aliran Sungai Cimanggu, lokasi
terdampak kemarau berada di daerah irigasi (DI) Cimanggukanan, DI
Cimanggukiri, DI Cipetir, DI Cipeuteuy, dan DI Sungapan.

"Sementara di aliran Sungai Cikawung, penurunan debit air berada di DI
Cikawung," jelasnya.

Hari tanpa hujan di wilayah itu sudah terjadi sejak beberapa pekan
terakhir. UPTD Pelayanan Infrastruktur Irigasi Wilayah V Sukanagara terus memantau perkembangan di lapangan.

Baca juga : Kekeringan Melanda, Warga Cianjur Serentak Gelar Salat Istisqa

Cakupan kewenangan UPTD Pelayanan Infrastruktur Irigasi Wilayah V
Sukanagara meliputi empat kecamatan. Wilayahnya terdiri dari Kecamatan
Sukanagara, Kadupandak, Cijati, dan Takokak.

Terdapat 36 titik daerah irigasi di empat kecamatan yang menjadi kewenangan UPTD Pelayanan Infrastruktur Irigasi Wilayah V Sukanagara. Sebanyak lima titik di antaranya merupakan irigasi teknis dan sisanya irigasi sederhana.

Cakupan arealnya mencapai 7.800 hektare atau nyaris mencapai 8 ribu
hektare. Arealnya meliputi persawahan, perkebunan, dan lahan pertanian
lain.

Kurniawan menyebutkan, untuk daerah irigasi lainnya sejauh ini terpantau masih normal. Seperti yang bersumber dari aliran Sungai Cibala, Sungai Cibeber, dan Sungai Cibuni, debit air masih stabil dan relatif tidak ada perubahan.

"Di sumber air Sungai Cibala terdiri dari DI Parungbangkong, DI Parenggong dan Leuwihonje, serta DI Leuwibadak. Di Sungai Cibeber terdiri dari DI Leuwisodong, DI Leuwisarinah, DI Curugdengdeng, dan DI Leuwirakit. Sementara di Sungai Cibuni terdiri dari DI Cikunjungan dan DI Singayuda. Di sumber-sumber ini debit air masih relatif stabil," pungkasnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner