Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PEMERINTAH Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menginstruksikan seluruh desa mewaspadai potensi kekeringan akibat dampak musim kemarau. Beberapa desa di antaranya merupakan wilayah yang notabene langganan kekeringan.
Camat Mande, Epi Rusmana mengaku, sudah mengantisipasi potensi prediksi terjadi musim kemarau panjang tahun ini. Bahkan, Epi menyebut sejak awal sudah mengumpulkan para kepala desa membahas potensinya.
"Kita komunikasi dan koordinasi dengan para kepala desa bagaimana kalau memang terjadi kemarau panjang. Alhamdulillah disepakati antisipasinya kita upayakan memaksimalkan ketahanan pangan," kata Epi dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (17/6).
Baca juga : Kekeringan Melanda, Warga Cianjur Serentak Gelar Salat Istisqa
Epi menuturkan, potensi yang mungkin ditimbulkan akibat dampak kemarau panjang yaitu krisis air serta kebakaran hutan dan lahan.
Untuk potensi krisis air tak hanya bisa menimbulkan dampak terhadap kebutuhan sehari-hari masyarakat, tapi juga pasokan bagi lahan pertanian.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan balai pertanian untuk antisipasi sejak dini," ucapnya.
Baca juga : Debit Sungai Menyusut, Perumdam Tirta Mukti Cianjur Gilir Penyaluran
Selain terus menyosialisasikan berbagai upaya antisipasi dini, Epi juga menyebut mengintensifkan monitoring lapangan. Tujuannya untuk melihat sejauh mana perkembangan kondisi pasokan air di masyarakat maupun di lahan persawahan.
"Bahkan kami pun sudah mengecek jaringan-jaringan irigasi yang mengairi lahan persawahan," tegasnya.
Hingga saat ini pemerintah Kecamatan Mande belum mendapat laporan adanya wilayah terdampak kekeringan. Epi menilai kondisi itu lantaran masih terjadi hujan meskipun dengan intensitas ringan.
Baca juga : Cianjur Tetapkan Status Siaga Darurat Kekeringan Sampai September 2023
"Kalau terjadi kemarau panjang, di wilayah kami pasti ada yang akan terdampak. Kita berdoa saja mudah-mudahan kemarau tahun ini tak seperti tahun lalu," ungkap Epi.
Secara administratif, wilayah Kecamatan Mande terbagi menjadi 12 desa. Beberapa desa cukup diwaspadai rentan mengalami kekeringan akibat dampak kemarau panjang.
"Ada beberapa desa yang kami waspadai rawan yaitu Desa Cikidangbayabang, Kademangan, Bobojong, kemudian sedikit di Sukamanah dan Jamali," pungkasnya. (BB)
BEBERAPA desa di kawasan lereng Gunung Merapi, di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, kini mengalami kekeringan
Pemantauan Media Indonesia, Kamis (31/7) hujan masih turun di sejumlah daerah di Jawa Tengah terutama di kawasan pegunungan dan dataran tinggi, namun dengan intensitas yang menurun.
Mundurnya musim tanam disebabkan adanya revitalisasi atau perbaikan saluran irigasi baik air yang mengalir melalui Saluran Induk Cipelang dan Saluran Induk Sindupraja.
Selain itu, BPBD juga akan membangun tiga sumur bor untuk mengatasi krisis air bersih.
KEMARAU panjang semakin berlanjut menyelimuti kawasan Provinsi Aceh.
“Sampai hari ini belum ada permintaan, meskipun prakiraan musim kemarau sebenarnya sudah dimulai pada dasarian ketiga bulan Mei. Tapi kita siapkan,”
KEMARAU panjang semakin berlanjut menyelimuti kawasan Provinsi Aceh.
Masyarakat NTT diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi angin kencang yang bersifat kering. Angin kencang ini berpotensi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan.
"Jadi saat wilayah yang mudah terbakar meluas, kami mohon bantuan, dukungan yang berada di Provinsi Riau benar-benar menjaga jangan sampai lahan itu terbakar,"
MUSIM kemarau menyebabkan krisis air bersih di sejumlah wilayah Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Krisis air bersih terjadi di Desa Lebaksiu Kidul, Kecamatan Lebaksiu, yang terdampak
TIGA daerah di Jawa Timur dalam status siaga darurat kekeringan akibat kemarau yang mulai melanda.
Di beberapa titik seperti Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, kondisi kering telah berlangsung lebih dari lima bulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved