Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PEMERINTAH Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menginstruksikan seluruh desa mewaspadai potensi kekeringan akibat dampak musim kemarau. Beberapa desa di antaranya merupakan wilayah yang notabene langganan kekeringan.
Camat Mande, Epi Rusmana mengaku, sudah mengantisipasi potensi prediksi terjadi musim kemarau panjang tahun ini. Bahkan, Epi menyebut sejak awal sudah mengumpulkan para kepala desa membahas potensinya.
"Kita komunikasi dan koordinasi dengan para kepala desa bagaimana kalau memang terjadi kemarau panjang. Alhamdulillah disepakati antisipasinya kita upayakan memaksimalkan ketahanan pangan," kata Epi dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (17/6).
Baca juga : Kekeringan Melanda, Warga Cianjur Serentak Gelar Salat Istisqa
Epi menuturkan, potensi yang mungkin ditimbulkan akibat dampak kemarau panjang yaitu krisis air serta kebakaran hutan dan lahan.
Untuk potensi krisis air tak hanya bisa menimbulkan dampak terhadap kebutuhan sehari-hari masyarakat, tapi juga pasokan bagi lahan pertanian.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan balai pertanian untuk antisipasi sejak dini," ucapnya.
Baca juga : Debit Sungai Menyusut, Perumdam Tirta Mukti Cianjur Gilir Penyaluran
Selain terus menyosialisasikan berbagai upaya antisipasi dini, Epi juga menyebut mengintensifkan monitoring lapangan. Tujuannya untuk melihat sejauh mana perkembangan kondisi pasokan air di masyarakat maupun di lahan persawahan.
"Bahkan kami pun sudah mengecek jaringan-jaringan irigasi yang mengairi lahan persawahan," tegasnya.
Hingga saat ini pemerintah Kecamatan Mande belum mendapat laporan adanya wilayah terdampak kekeringan. Epi menilai kondisi itu lantaran masih terjadi hujan meskipun dengan intensitas ringan.
Baca juga : Cianjur Tetapkan Status Siaga Darurat Kekeringan Sampai September 2023
"Kalau terjadi kemarau panjang, di wilayah kami pasti ada yang akan terdampak. Kita berdoa saja mudah-mudahan kemarau tahun ini tak seperti tahun lalu," ungkap Epi.
Secara administratif, wilayah Kecamatan Mande terbagi menjadi 12 desa. Beberapa desa cukup diwaspadai rentan mengalami kekeringan akibat dampak kemarau panjang.
"Ada beberapa desa yang kami waspadai rawan yaitu Desa Cikidangbayabang, Kademangan, Bobojong, kemudian sedikit di Sukamanah dan Jamali," pungkasnya. (BB)
Warga eks Timor Timur Terdampak Kekeringan
Dampak kemarau panjang menimbulkan kekhawatiran terhadap krisis pangan
Masa tanggap darurat bencana kekeringan di Majalengka akan berakhir Selasa (31/10).
Untuk mengatasi kekeringan, sebagian petani bahkan harus merogoh uang untuk membeli air.
Bencana pertanian itu terjadi di tiga kecamatan.
Saat ini pihaknya masih rutin melakukan distribusi air bersih ke Kelurahan Argasunya. Hingga kini masyarakat di sana masih membutuhkan air bersih
Cukup tidur juga dapat memperbaiki jaringan kulit wajah karena penyerapan produk yang Jelita gunakan (skincare, vitamin) menjadi lebih maksimal dan efektif.
Batuk rejan diketahui kerap membuat anak-anak itu sangat kesulitan untuk menarik nafas, dan sampai mengeluarkan bunyi.
Pastikan anak membawa botol air saat mereka berada di luar, mengenakan pakaian pelindung matahari dan tabir surya mineral, serta tidak berada di bawah sinar matahari terlalu lama.
Saat ini sebagian wilayah Jawa Barat sedang memasuki masa peralihan atau pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau.
Pompanisasi merupakan solusi tercepat mengatasi krisis pangan.
Untuk kebakaran hutan, dari 22 kelurahan terdapat 13 kelurahan yang pernah mengalami kebakaran hutan dan lahan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved