Masa Tanam Mundur, Petani Indramayu Khawatir Tanaman Padi Alami Kekeringan

Nurul Hidayah    
29/7/2025 18:06
Masa Tanam Mundur, Petani Indramayu Khawatir Tanaman Padi Alami Kekeringan
Ilustrasi(ANTARA/MAKNA ZAEZAR)

PETANI di Kabupaten Indramayu mengaku khawatir tanaman padi yang baru ditanam akan mengalami kekeringan

“Puncak panen gadu atau panen raya di musim tanam gadu di Kabupaten Indramayu diperkirakan Oktober atau November mendatang,” tutur Ketua Kelompk Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang, Selasa (29/7).  

Panen raya di musim tanam gadu tahun ini menurut Sutatang mengalami kemunduran jika dibandingkan tahun lalu. “Tahun lalu, September panen sudah selesai,” tutur Sutatang. Saat ini, baru petani di Kecamatan Gantar dan di Kecamatan Haurgeulis yang sudah melakukan panen dengan luas sekitar 7  ribu hektar. 

Mundurnya panen raya, lanjut Sutatang disebabkan mundurnya musim tanam. Mundurnya musim tanam disebabkan adanya revitalisasi atau perbaikan saluran irigasi baik air yang mengalir melalui Saluran Induk Cipelang dan Saluran Induk Sindupraja. “Adanya perbaikan ini membuat aliran air tersendat,” tutur Sutatang. 

Kondisi ini menyebabkan sejumlah petani mengalami kekhawatiran jika tanaman padi mereka akan mengalami kekeringan. Ini dikarenakan, Oktober dan November biasanya sudah memasuki musim kemarau.  “Hasil rakor lalu, BBWS menyatakan air utk MT II aman. Tapi ga tahu kedepannya,” tutur Sutatang. 

Selanjutnya Sutatang  juga berharap gabah hasil panen gadu tahun ini bisa dihargai tinggi. Untuk saat ini harga gabah kering panen (GKP) di areal yang sudah panen mencapai Rp 7 ribu per kilogram. Harga ini menurut Sutatang sudah bertahan sejak Juni 2025 dan diakuinya lebih tinggi dibandingkan harga pembelian pemerintah yang mencapai Rp6.500 per kilogram. Namun seiring dengan penyaluran beras SPHP yang disalurkan Bulog, harga GKG yang ada ditingkat petani mengalami penurunan menjadi Rp8.300 per kilogram, dari sebelumnya di kisaran Rp8.500 per kilogram hingga Rp8.700 per kilogram. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya