Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
PETANI di Kabupaten Indramayu mengaku khawatir tanaman padi yang baru ditanam akan mengalami kekeringan.
“Puncak panen gadu atau panen raya di musim tanam gadu di Kabupaten Indramayu diperkirakan Oktober atau November mendatang,” tutur Ketua Kelompk Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang, Selasa (29/7).
Panen raya di musim tanam gadu tahun ini menurut Sutatang mengalami kemunduran jika dibandingkan tahun lalu. “Tahun lalu, September panen sudah selesai,” tutur Sutatang. Saat ini, baru petani di Kecamatan Gantar dan di Kecamatan Haurgeulis yang sudah melakukan panen dengan luas sekitar 7 ribu hektar.
Mundurnya panen raya, lanjut Sutatang disebabkan mundurnya musim tanam. Mundurnya musim tanam disebabkan adanya revitalisasi atau perbaikan saluran irigasi baik air yang mengalir melalui Saluran Induk Cipelang dan Saluran Induk Sindupraja. “Adanya perbaikan ini membuat aliran air tersendat,” tutur Sutatang.
Kondisi ini menyebabkan sejumlah petani mengalami kekhawatiran jika tanaman padi mereka akan mengalami kekeringan. Ini dikarenakan, Oktober dan November biasanya sudah memasuki musim kemarau. “Hasil rakor lalu, BBWS menyatakan air utk MT II aman. Tapi ga tahu kedepannya,” tutur Sutatang.
Selanjutnya Sutatang juga berharap gabah hasil panen gadu tahun ini bisa dihargai tinggi. Untuk saat ini harga gabah kering panen (GKP) di areal yang sudah panen mencapai Rp 7 ribu per kilogram. Harga ini menurut Sutatang sudah bertahan sejak Juni 2025 dan diakuinya lebih tinggi dibandingkan harga pembelian pemerintah yang mencapai Rp6.500 per kilogram. Namun seiring dengan penyaluran beras SPHP yang disalurkan Bulog, harga GKG yang ada ditingkat petani mengalami penurunan menjadi Rp8.300 per kilogram, dari sebelumnya di kisaran Rp8.500 per kilogram hingga Rp8.700 per kilogram. (H-2)
Lomba balap traktor ini merupakan kearifan lokal yang dilakukan setiap awal tanam padi sebagai bentuk rasa syukur.
Selain itu, BPBD juga akan membangun tiga sumur bor untuk mengatasi krisis air bersih.
KONDISI kebakaran lahan (karhutla) di Kota Pekanbaru, Riau, sudah mulai terkendali. Apalagi hujan sempat mengguyur Kota Pekanbaru sejak Senin (28/7) dini hari.
KEMARAU panjang semakin berlanjut menyelimuti kawasan Provinsi Aceh.
Warga berdoa agar hujan turun di tengah kekeringan yang melanda kawasan tersebut.
Di beberapa titik seperti Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, kondisi kering telah berlangsung lebih dari lima bulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved