Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

BPBD Garut Siapkan Relawan Tanggulangi Bencana

Kristiadi
07/8/2024 19:29
BPBD Garut Siapkan Relawan Tanggulangi Bencana
Sejumlah relawan mengikuti pelatihan tanggap bencana yang digelar BPBD Kabupaten Garut(DOK/BPBD GARUT)

BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, menggelar jambore relawan di kawasan wisata Situ Bagendit, Kecamatan Banyuresmi. Kegiatan ini penting terkait hasil kajian Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang menyatakan Indeks Risiko Bencana (IRB) Kabupaten Garut 2023 termasuk ke dalam risiko bencana tinggi sebesar 147.39.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Garut, Bambang Hafidz mengatakan, daerahnya saat ini memiliki beragam ancaman bencana mulai bencana alam, bencana non alam, dan bencana sosial. Karena, berdasarkan kajian Kabupaten Garut memiliki 14 jenis ancaman bencana yang memerlukan penanganan dari semua pihak.

"Hasil kajian dari BNPB menunjukkan bahwa Indeks Risiko Bencana (IRB) Kabupaten Garut 2023 sebesar 147.39, dan termasuk ke dalam risiko bencana tinggi. Pada 2024 tercatat ada 124 kejadian bencana didominasi bencana hidrometeorologi basah yang meliputi tanah longsor, banjir, dan cuaca ekstrem," katanya, Rabu (7/8).

Baca juga : Perlu Kolaborasi untuk Menjaga Keamanan Masyarakat dari Bahaya Bencana

Ia menambahkan bencana hidrometeorologi di wilayah Garut membutuhkan  upaya penanggulangan penanganan bencana yang terarah, menyeluruh dan terpadu. Baik pada tahap pra bencana, tanggap darurat, maupun pasca bencana.

Salah satu upaya penting yang dilakukan yakni pendidikan dan pelatihan kebencanaan bagi relawan supaya dapat meningkatkan kompetensi relawan dalam manajemen penanggulangan bencana, teknik SAR dalam air dan teknik evakuasi serta pertolongan darurat.

"Kegiatan jambore relawan yang dilakukan dalam rangka penanggulangan bencana diharapkan dapat menjadi wadah peningkatan kompetensi relawan terutama dalam penanggulangan bencana. Khususnya pada topik manajemen penanggulangan bencana teknik SAR dalam air (water rescue) teknik pengevakuasi dan pertolongan gawat darurat pada korban terdampak bencana  yang memerlukan keterlibatan seluruh pihak dan masyarakat," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Aah Anwar Saefullah mengatakan, kegiatan jambore ini bertujuan meningkatkan kompetensi relawan dalam manajemen penanggulangan bencana untuk menunjang peran dan fungsinya dalam penanggulangan bencana, khususnya pada keadaan darurat.

"Kegiatan ini diikuti oleh 161 peserta dari berbagai organisasi dan diisi oleh pemateri dari BPBD Garut, FAJI Jawa Barat, FAJI Garut, BMKG, dan PMI Cabang Garut," pungkasnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner