Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

5 Hektare Lahan Pertanian di Tasimalaya Terancam Kekeringan

Kristiadi
30/7/2024 15:20
5 Hektare Lahan Pertanian di Tasimalaya Terancam Kekeringan
Petani membuat kincir air di Kampung Sukasirna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat(ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

MEMASUKI musim kemarau Sungai Ciwulan dan Cilamajang, mengancam 5 hektare lahan pertanian di Kampung Tanjung, Karanganyar, Gunung Tandala, Talagasari dan Kersamenak, Kelurahan Kersamenak, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Kekeringan tersebut, mulai terjadi di berbagai daerah karena banyak aliran sungai menyusut.

Petugas balai proteksi tanaman pangan dan hortikultura (BPTPH) Kecamatan Kawalu, Rahma Fauzi mengatakan, musim kemarau sekarang mulai mengancam lahan pertanian di Kecamatan Kawalu seluas 5 hektare, karena aliran Sungai Ciwulan dan Cilamajang sudah mulai menyusut. Namun, jika tidak ada hujan turun dipastikan kondisi lahan pertanian akan semakin parah.

"Lahan pertanian yang terancam kekeringan pada musim kemarau tahun ini masih berusia 1 bulan dan lainnya menunggu masa panen. Akan tetapi, dengan kejadian yang terjadi saat ini sudah melakukan sosialisasi terutamanya kepada para petani supaya mereka menanam palawija, karena banyak lahan persawahan di Kecamatan Kawalu memanfaatkan sumber air dari aliran sungai tersebut," katanya, Selasa (30/7/2024).

Baca juga : Waspada Kemarau, Petani Tasikmalaya Diminta Tanam Palawija

Ia mengatakan, lahan seluas 5 hektare berada di Kampung Tanjung, Karanganyar, Gunung Tandala, Talagasari, Kersamenak, Kelurahan Kersamenak, Kecamatan Kawalu, semuanya dalam kondisi terancam kekurangan suplai air hingga banyak lahan pertanian terbelah. Akan tetapi, dengan kondisi yang terjadi sekarang petani tetap berupaya menyedot air meskipun jaraknya cukup jauh tapi selama ini mereka disarankan untuk tanam palawija.

"Musim kemarau yang mulai terjadi sekarang memang sudah ada 3 pompa air bantuan dari Kementrian Pertanian dan mesin tersebut juga akan digunakan para petani. Namun, selama ini masih ada kendala mengingat aliran sungai Ciwulan dan Cilamajang sudah menyusut, tapi strategi lainnya mengharapkan agar petani tanan palawija sesuai instruksi dari Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Tasikmalaya," ujarnya.

Sementara itu, Camat Kawalu, Iing Sugriman mengatakan, lahan pertanian di wilayahnya memang pada musim kemarau sekarang ini sudah mulai banyak lahan pertanian terancam dan sesuai instruksi dari Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) agar petani melakukan pengolahan lahan baru dengan menanam palawija. Karena, tanaman bisa menjadi penganti keluarga daripada rugi besar.

"Petugas penyuluh pertanian lapangan (PPL) dan petugas balai proteksi tanaman pangan dan hortikultura (BPTPH) sudah melakukan upaya sosialisasi kepada petani agar mereka melakukan tanam palawija. Karena, memasuki musim kemarau banyaknya lahan pertanian di daerahnya seluas 5 hektare kondisinya mulai terancam," paparnya. (AD)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner