Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Pusat Investasi Pemerintah Bantu 2,5 Juta Usaha Ultra Mikro pada 2024

Sumariyadi
25/7/2024 15:15
Pusat Investasi Pemerintah Bantu 2,5 Juta Usaha Ultra Mikro pada 2024
Direktur Utama PIP Ismed Saputra (kanan) saat menjelaskan kinerja PIP dalam Kick Off Program TOT Pendampingan 2024 di Bandung.(MI/SUMARIYADI)

PUSAT Investasi Pemerintah (PIP) menargetkan penyaluran pembiayaan hingga Rp8 triliun untuk usaha ultra mikro (UMi) pada 2024. Dana itu untuk membantu usaha 2,5 juta ultra mikro se Indonesia.

"Sampai Juni 2024, PIP sudah memberikan pembiayaan untuk 1 juta 50 ribu pelaku ultra mikro di seluruh Indonesia. Kami masih punya tugas untuk membantu 1,2 juta usaha ultra mikro hingga akhir tahun," ujar Direktur Utama Pusat Investasi Pemerintah, Ismed Saputra, pada Kick Off Program Training of Trainers Pendamping 2024, di Bandung, Kamis (25/7).

PIP merupakan Badan Layanan Umum di bawah Kementerian Keuangan. Badan yang dibentuk sejak 2016 ini bertugas menyalurkan pembiayaan ultra mikro. Dalam penyaluran dana, PIP bekerja sama dengan Lembaga Keuangan Bukan Bank, di antaranya PNM, Pegadaian dan Koperasi.

Baca juga : Agen BRILink Bantu Dorong Pertumbuhan Usaha Skala Mikro

Lebih jauh Ismed mengungkapkan, sejak berdiri hingga saat ini, PIP telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp40,94 triliun yang menjangkau 10,62 juta debitur di 510 daerah di Indonesia. Penyaluran dana dilakukan di Pulau Jawa, Sumatra hingga Papua bersama 87 lembaga penyalur.

Di Jawa Barat, penyaluran pembiayaan Ultra Mikro (UMi) melibatkan 15
penyalur. Mereka ialah PNM, Pegadaian, BAV, KSPPS Artha Bahana Syariah, Koperasi Konsumen Al Manar Sejahtera Bersama, KSP Kopdit Pelangi Kasih, KSPPS BMT Ibaadurrahman, PT Usaha Pembiayaan Reliance Indonesia (REFI), KSPPS Abdi Kerta Raharja, KSPPS BMT Bina Auladi Mandiri, KSPPS BMT Nusa Ummat Sejahtera, BMT Niaga Utama, Koperasi Simpan Pinjam Baitul Mandiri, KSPPS Benteng Mikro Indonesia, dan Koperasi Mitra Dhuafa.

“UMi di Jawa Barat menjangkau total 2,21 juta debitur. Total penyaluran pembiayaan mencapai Rp8,35 triliun,” tambah Ismed.

Baca juga : PNM dan Kementerian PPPA Dukung Kesetaraan Gender dalam CSW ke-68

Dia mengungkapkan, PIP terus melakukan pembenahan organisasi dan berinovasi. Tahun ini, mereka telah mendirikan PIP Institute yang mengorganisasi seluruh program PIP dalam rangka pembelajaran, pelatihan, dan pemberdayaan untuk UMi.

"Kami juga sudah menggulirkan UMi Inovatif Credit Scoring yang merupakan sistem skoring untuk mencegah kredit bermasalah. Inovasi ini dapat membantu tenaga penyalur menyeleksi calon debitur, sekaligus mencegah praktik gali lubang tutup lubang," tandasnya.

Pendampingan

Baca juga : Kondisi Masih Menantang, BTPN Syariah Senantiasa Loyal Dampingi Masyarakat Inklusi

Sementara itu, Direktur Kerja Sama Pendanaan dan Pembiayaan PIP, Muhammad Yusuf menambahkan, program Training of Trainers (TOT) Pendamping digulirkan karena UMi tidak hanya butuh modal. Mereka juga membutuhkan pendampingan agar usaha berkelanjutan, maju dan menyejahterakan.

Untuk itu, sejak 2021, PIP merangkul Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran untuk melakukan pelatihan bagi para pendamping. Pendampingan dilakukan di 3 daerah, yani Bandung Barat, Majalengka dan Kota Malang.

Pada 2022-2023, pendampingan sudah menjangkau 21 daerah. Sementara jumlah penerima manfaat langsung mencapai 1.449 orang.

Baca juga : 3 Tahun Holding UMi, BRI Fokus Dorong Literasi Pelaku Usaha Ultra Mikro

Tahun ini, papar Yusuf, kerja sama dikembangkan dengan melibatkan 8 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Dalam TOT, Unpad akan berbagi pengalaman dan pengetahuan terkait pendampingan yang harus dilakukan lembaga penyalur untuk penerima manfaat.

"Tahun ini, kita juga melengkapi para pendamping dengan aplikasi pendampingan berbasis android. Aplikasi ini akan merekam kegiatan pendampingan dan bisa dipantau oleh PIP maupun lembaga penyalur dana," tandasnya.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner