Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pergerakan Tanah dan Longsor di Tasikmalaya, 8 KK Mengungsi

Kristiadi
08/7/2024 21:33
Pergerakan Tanah dan Longsor di Tasikmalaya, 8 KK Mengungsi
Pergerakan tanah terjadi di Dusun Cikadongdong, Desa Neglasari,Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Kejadian tersebut, menyebabkan 8ruma(MI/Kristiadi)

INTENSITAS hujan tinggi yang terjadi beberapa hari telah menyebabkan pergerakan tanah dan longsor di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Kejadian tersebut, menimbulkan 8 rumah mengalami rusak berat dan puluhan lainnya terancam.

Kepala Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Sobirin mengatakan, hujan deras yang terjadi beberapa hari telah menyebabkan pergerakan tanah dan mengakibatkan 8 rumah rusak berat hingga puluhan terancam dan 220 rumah di Dusun Sukaratu mengalami kerusakan. Namun, rumah yang mengalami kerusakan itu dikosongkan oleh para pemiliknya ke lokasi yang lebih aman untuk menjaga hal yang tidak diinginkan.

"Pergerakan tanah dan longsor yang terjadi di Desa Neglasari semua mengungsi ke rumah tetangga, tenda pengungsian. Akan tetapi, 10 rumah yang lainnya dalam kondisi terancam dan 220 rumah di Dusun Sukaratu dalam kondisi mengalami kerusakan terutama pada dinding dan penanganan dari BPBD dilakukan dengan mendirikan tenda darurat bencana termasuk kebutuhan bagi pengungsi," katanya, Senin (8/7/2024).

Baca juga : Cuaca Buruk, BPBD Imbau Warga Tasikmalaya Waspada Longsor dan Pergerakan Tanah

Sobirin mengatakan, curah hujan tinggi yang terjadi di berbagai daerah harus diwaspadai bersama karena kejadian ini perlu diantisipasi terutama warga yang mendirikan bangunan, karena bisa menimbulkan bencana longsor. Namun, untuk kontur tanah di Desa Neglasari kondisi labil dan mudah longsor jika hujan turun bisa menjadi ancaman bagi masyarakat.

"Pergerakan tanah yang terjadi di Kecamatan Salawu menyebabkan ada pergeseran tanah dengan kedalaman 2 meter dan untuk lebar 15 centimeter. Akan tetapi, pergerakan tanah ini yang paling parah di Dusun Cikandongdong tercatat 8 unit rumah terbawa longsor, 10 unit rumah terancam dan di Dusun Sukaratu 220 rumah kondisi dinding terbelah, tapi mereka tetap bertahan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Dede Sudrajat mengatakan, pergerakan tanah dan longsor di daerahnya memang paling tinggi ketika hujan terjadi, tapi dengan kejadian kemarin memang sudah ada 8 kepala keluarga (KK) kosongkan rumah dan mereka sekarang tinggal di tenda pengungsian, madrasah dan posyandu. Akan tetapi, dengan kejadian tersebut ada 10 rumah dalam kondisi terancam.

"Kami masih menunggu tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi, Bencana, Geologi (PVMBG) agar mereka melakukan pengecekan lokasi supaya mencari tempat yang aman jika dilakukannya relokasi. Karena, memang pergerakan tanah telah membuat retakan pada dinding tembok dan halaman rumah terbelah, tapi petugas dari PVMBG rencananya akan mengecek lokasi mana yang aman terutama untuk ditempati," pungkasnya. (AD)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner