Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Cuaca Buruk, BPBD Imbau Warga Tasikmalaya Waspada Longsor dan Pergerakan Tanah

Kristiadi
07/7/2024 15:47
Cuaca Buruk, BPBD Imbau Warga Tasikmalaya Waspada Longsor dan Pergerakan Tanah
Ilustrasi, Kondisi jalan yang terbelah akibat pergerakan tanah di Bojong Koneng, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat(ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan selalu mewaspadai bencana hidrometeorologi yang dapat menimbulkan longsor, banjir, angin kencang dan pergerakan tanah seiring hujan dengan intensitas tinggi masih terus terjadi. Kesiapsiagaan harus dilakukan semua lapisan masyarakat guna meminimalisir korban dalam musibah tersebut.

Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Dede Sudrajat mengatakan, intensitas hujan tinggi yang terjadi selama ini agar masyarakat harus selalu waspada karena prakiran cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memang pada bulan Juli tidak menentu kadang panas hingga hujan dan kondisi tersebut berdampak pada bencana alam.

"Kami sudah melakukan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai bencana, karena selama ini di wilayahnya terdapat potensi ancaman bahaya hidrometeorologi yaitu bencana banjir, longsor, pergerakan tanah dan angin kencang serta banjir rob. Namun, diperlukan upaya kesiapsiagaan dan langkah sinergitas semua pihak baik pemerintah, swasta, masyarakat agar waspada," katanya, Minggu (7/7/2024).

Baca juga : Korban Tanah Longsor di Blitar Belum Ditemukan, BPBD Perpanjang Pencarian

Ia mengatakan, menghadapi persoalan perlu upaya dilakukan pemerintah daerah terutama dalam mengantisipasi dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi perubahan cuaca ekstrim dan daya tampung serta daya dukung lingkungan sekitar. Karena, pemerintah daerah bersama BPBD, TNI, Polri, PMI, Satpol PP dan relawan selalu membersihkan aliran sungai, penataan sistem drainase, memetakan lokasi zona rawan bencana dan lainnya.

"Ketika terjadi bencana longsor, pergerakan tanah, banjir dan pohon roboh semua petugas gabungan bersama warga selalu melakukan langkah evakuasi material. Karena, di wilayah Tasikmalaya memiliki sifat kekeluargaan yakni gotong-royongnya cukup tinggi dan bagi para pengungsi yang terdampak juga kebanyakan ke rumah saudaranya," ujarnya.

Menurutnya, hujan deras yang terjadi selama ini yang paling banyak longsor dan pergerakan tanah menerjang Cibalong, Bojonggambir, Cigalontang, Culamega, Mangunreja, Salawu, Puspahiang, Taraju, Sariwangi, Sodonghilir, Jatiwaras, Sukaraja, Cipatujah, Leuwisari, dan Karangnunggal. Namun, dampak tersebut ada 45 KK atau 112 jiwa mengungsi ke saudaranya dan tenda pengungsian.

"Bencana longsor dan pergerakan tanah harus selalu diwaspadai mengingat intensitas hujan masih terjadi. Akan tetapi, petugas gabungan sekarang masih melakukan evakuasi terutama perbaikan jalan amblas di Kecamatan Taraju dan kendaraan yang melintas dilakukan satu jalur dengan buka tutup terutama yang menuju Kecamatan Singaparna, Mangunreja, Salawu dan Puspahiang," pungkasnya. (AD)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi
Berita Lainnya