Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

BPBD Kota Sukabumi Waspadai Berbagai Potensi Bencana Hidrometeorologi

Benny Bastiandy
21/2/2024 20:15
BPBD Kota Sukabumi Waspadai Berbagai Potensi Bencana Hidrometeorologi
BPBD Kota Sukabumi menggelar simulasi evakuasi korban bencana( ANTARA FOTO/Henry Purba)

BERBAGAI bencana hidrometeorologi masih jadi ancaman seiring tingginya
intensitas curah hujan di Kota Sukabumi. Beberapa ancaman potensi bencana hidrometeorologi yang sering terjadi itu terus dimitigasi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taupik, menyebutkan
potensi bencana hidrometeorologi yang dimungkinkan terjadi bersamaan
tingginya curah hujan di antaranya banjir limpasan, tanah longsor, pohon tumbang, dan angin kencang atau puting beliung. Beberapa kali jenis bencana itu terjadi di sejumlah wilayah di Kota Sukabumi.

"Akhir-akhir ini memang potensi beberapa jenis bencana cenderung meningkat akibat dampak tingginya intensitas curah hujan. Misalnya banjir limpasan, tanah longsor, pohon tumbang, serta angin puting beliung," kata Novian, Rabu (21/2).

Baca juga : Ratusan Rumah di Sukabumi Rusak akibat Bencana

Ada berbagai faktor penyebab terjadinya banjir limpasan. Misalnya dipicu tersumbatnya saluran air, penyempitan saluran air, serta terjadinya pendangkalan di aliran sungai, irigasi, maupun drainase. "Banjir limpasan paling sering terjadi setiap turun hujan," ucapnya.

Sementara kerawanan potensi pohon tumbang dimungkinkan akibat tak
terpeliharanya dengan baik. Tak hanya pemeliharaan ketinggian pohon, tapi juga dari segi usia.

"Kondisi itu cukup rentan terjadi pohon tumbang. Apalagi saat cuaca ekstrem di mana hujan deras yang disertai angin kencang," jelas Novian.

Baca juga : Kabupaten Sukabumi Berupaya Kurangi Risiko Bencana Berbasis Internet

Potensi bencana hidrometeorologi yang juga cukup dominan terjadi di Kota Sukabumi yaitu tanah longsor. Novian menyebutkan, salah satu penyebab tanah longsor diakibatkan tatanan tanah yang kurang stabil, terutama di lokasi yang banyak bangunan rumah.

"Jadi, masyarakat terkadang kurang memerhatikan segi keamanan dari potensi bencana tanah longsor saat membangun rumah," sebutnya.

Pun bangunan rumah maupun bangunan lain yang berdekatan dengan sempadan
sungai. Masih cukup banyak ditemukan bangunan yang mepet dengan bibir
sungai.

"Di sisi lain, kondisi bangunan tembok penahan tanah kurang bagus
atau kurang terkontrol pemilik bangunan. Jadi, seiring berjalannya waktu, sedikit demi sedikit bangunan TPT itu tergerus arus sungai. Dampaknya, bangunan jadi terancam bencana akibat awalnya tak memerhatikan keselamatan dan keamanan," pungkasnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner