Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Tular Nalar Gelar Literasi Digital Agar Gen Z Melek Politik

Naviandri
26/11/2023 19:08
Tular Nalar Gelar Literasi Digital Agar Gen Z Melek Politik
Sejumlah pembicara tampil dalam diskusi yang digelar Tular Nalar 3.0-Mafindo(DOK/TULAR NALAR)

UNTUK kapasitas literasi digital dan pemikiran kritis mejelang tahun
politik, Tular Nalar 3.0-Mafindo, menggelar Media Gathering dan Penandatanganan kerja sama Mitra, di Bandung.

Mitra yang hadir meliputi Bandung Bergerak, Universitas Informatika dan Bisnis Bandung (UNIBI), Next Generations Indonesia (NXG), Relawan TIK, Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI), Universitas Sangga Buana, Universitas Padjadjaran (Unpad), dan Universitas Pasundan (Unpas).

Mereka berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat agar mampu menyaring
informasi di era digital yang penuh tantangan. Acara ini juga dipadukan dengan talkshow #GenZBisaMilih: Kepekaan Digital Pemilih
Pemula.

Pada kesempatan itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum Kota Bandung Suharti, memberikan perspektif terkait tantangan informasi digital. Dengan 56 persen pemilih berasal dari generasi Y dan Z, KPUD menghadapi tanggung jawab untuk memastikan alur informasi yang akurat dan terpercaya.

"Di era informasi digital yang rawan disinformasi upaya yang dilakukan
KPU untuk mengisi kekosongan informasi adalah dengan merambah ke ranah
media sosial," ujarnya.

Sementara itu Program Manager Tular Nalar 3.0, Santi Indra Astuti menyoroti  permasalahan kebaperan dan stagnasi budaya literasi. Perbaikan ekosistem informasi menjadi kunci mengatasi tantangan tersebut.

Di tengah maraknya informasi palsu, tim riset Program Tular Nalar menemukan bahwa konten dis/misinformasi yang paling sering disebarkan adalah konten yang dimanipulasi dengan konsep 3 Kacau IDE (Kacau Isi, Kacau Diri, dan Kacau Emosi).

"Dengan tekad kuat, Tular Nalar bersama para mitra berfokus pada penguatan literasi digital dengan metode prebunking, mengajak peserta program untuk mengindera hoaks sebelum menyebar. Upaya yang telah dilakukan oleh Tular Nalar - Mafindo dengan dukungan dari para mitra strategis dan dukungan penuh dari Google.org ialah kelas-kelas Sekolah Kebangsaan untuk pemilih pemula dan akademi dIgital lansia di 38 provinsi di seluruh Indonesia," terangnya.

Di sisi lain, Nadzrizal Habib dari Jabar Bergerak Zillenial, yang mewakili Gen Z, menyoroti peran framing dalam membentuk pemahaman dan keputusan. Selain itu juga pentingnya pendidikan politik bagi Gen Z, agar tidak buta dan acuh pada perkembangan politik di Indonesia.

"Pendidikan politik itu tidak bisa hanya sebatas paparan PPT namun harus dengan pendekatan yang mampu menyentuh personal teman-teman Gen Z," tandasnya. (SG)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner