Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MEMBICARAKAN kekejian Israel adalah membicarakan kekejian tanpa ujung dan tanpa batas. Negeri zionis itu bebas membantai siapa pun yang dikehendaki, dari anak-anak, perempuan, orang sakit, orang jompo, hingga pekerja kesehatan.
Semua kekejian tersebut bisa dilakukan Israel secara membabi buta, tanpa perlu alasan, juga tanpa perlu melakukan pertanggungjawaban. Semua kekejian tanpa tepi itu dapat dilakukan Israel di depan hidung negara-negara Barat, PBB, Amerika Serikat (AS), bahkan sejumlah negara Islam yang berbatasan langsung dengan Gaza dan Israel.
Sekali lagi, dunia menyaksikan kekejian Israel pada Rabu (2/7), saat dr Marwan Al-Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara, meninggal bersama istri, anak perempuannya, dan saudarinya. Itu terjadi setelah gedung apartemen kediaman mereka di Gaza barat dibom Israel. Tubuh mereka ditemukan berkeping-keping.
Al-Sultan adalah tenaga kesehatan ke-70 yang tewas akibat serangan Israel dalam 50 hari terakhir. Namun, Israel dipastikan tidak akan berhenti menyerang ahli-ahli medis dan tenaga-tenaga kesehatan di Gaza. Israel diyakini bakal terus menargetkan mereka, selain tentu saja para pejuang Hamas.
Pembunuhan terhadap Al-Sultan merupakan bagian dari pola panjang penargetan sistematis terhadap tenaga kesehatan. Israel amat paham keahlian para tenaga medis sangat dibutuhkan untuk mengatasi krisis kemanusiaan di Gaza. Tanpa adanya ahli-ahli medis tersebut, penderitaan warga Gaza bisa dipastikan akan semakin mendalam. Dengan gugurnya Al-Sultan, satu dari dua ahli jantung di Gaza, wilayah itu kini hanya memiliki seorang ahli jantung.
Rumah Sakit Indonesia sendiri sudah berulang kali menjadi target serangan brutal tentara Israel sejak mereka memulai agresi terhadap wilayah kantong itu pada 7 Oktober 2023 lalu. Fasilitas kesehatan terbesar di utara Gaza tersebut berulang kali menjadi target serangan. Terakhir, fasilitas itu diserang pada akhir Mei lalu. Serangan tersebut menyebabkan kerusakan struktural parah dan menghambat layanan kesehatan warga setempat.
Sejauh ini, serangan brutal Israel juga sudah membunuh lebih dari 56 ribu warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak. Atas kekejian Israel tersebut, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri sudah mengutuknya. Pemerintah juga bakal terus memantau kondisi Rumah Sakit Indonesia.
Namun, pemerintah jangan berhenti sampai di situ. Pemerintah Indonesia harus membawa kasus ini ke organisasi internasional seperti Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan PBB. Pemerintah Indonesia juga harus mendesak keras Israel mengakhiri genosida di Gaza.
Bukan itu saja. Pemerintah Indonesia harus bersikap tegas dengan menghentikan total semua kerja sama dengan Israel. Sejauh ini, meski tidak memiliki hubungan diplomatik, Indonesia dan Israel diketahui menjalin kerja sama di sektor perdagangan, kesehatan, militer, dan pendidikan. Bahkan ratusan warga Indonesia belajar pertanian di negeri yang dipimpin Benjamin Netanyahu itu.
Pemerintah harus tegas. Kutukan terhadap kekejian Israel hanya dianggap angin lalu. Sekeras dan sekencang apa pun kutukan dan sumpah serapah terhadap Israel, tidak akan mampu menghentikan mereka tanpa desakan kuat komunitas internasional.
Maka, kolaborasi internasional mesti digencarkan. Pada saat bersamaan, upaya membantu Palestina, khususnya Gaza, jangan sampai berhenti dengan meninggalnya Marwan Al-Sultan atau juga karena serangan terhadap fasilitas kesehatan Indonesia di Gaza. Jangan menyerah menghadapi kekejian Israel.
SEJAK dahulu, koperasi oleh Mohammad Hatta dicita-citakan menjadi soko guru perekonomian Indonesia.
MUSIBAH bisa datang kapan pun, menimpa siapa saja, tanpa pernah diduga.
MEGAPROYEK pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) pada awalnya adalah sebuah mimpi indah.
PROSES legislasi Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Hukum Acara Pidana menunjukkan lagi-lagi DPR dan pemerintah mengabaikan partisipasi publik.
DIBUKANYA keran bagi rumah sakit asing beroperasi di Indonesia laksana pedang bermata dua.
AKHIRNYA Indonesia berhasil menata kembali satu per satu tatanan perdagangan luar negerinya di tengah ketidakpastian global yang masih terjadi.
BARANG oplosan bukanlah fenomena baru di negeri ini. Beragam komoditas di pasaran sudah akrab dengan aksi culas itu.
DPR dan pemerintah bertekad untuk segera menuntaskan revisi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Semangat yang baik, sebenarnya.
PERSAINGAN di antara para kepala daerah sebenarnya positif bagi Indonesia. Asal, persaingan itu berupa perlombaan menjadi yang terbaik bagi rakyat di daerah masing-masing.
DALAM dunia pendidikan di negeri ini, ada ungkapan yang telah tertanam berpuluh-puluh tahun dan tidak berubah hingga kini, yakni ganti menteri, ganti kebijakan, ganti kurikulum, ganti buku.
JULUKAN ‘permata dari timur Indonesia’ layak disematkan untuk Pulau Papua.
Indonesia perlu bersikap tegas, tapi bijaksana dalam merespons dengan tetap menjaga hubungan baik sambil memperkuat fondasi industri dan diversifikasi pasar.
IDAK ada kata lain selain miris setelah mendengar paparan PPATK terkait dengan temuan penyimpangan penyaluran bantuan sosial (bansos).
KEJAKSAAN Agung (Kejagung) bukan lembaga yang menakutkan. Terkhusus bagi rakyat, terkecuali bagi penjahat.
PEMERINTAHAN Presiden Prabowo Subianto tampaknya mulai waswas melihat prospek pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8% pada 2028-2029.
LAGI dan lagi, publik terus saja dikagetkan oleh peristiwa kecelakaan kapal di laut. Hanya dalam sepekan, dua kapal tenggelam di perairan Nusantara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved