Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
RANGKAIAN kunjungan bersejarah Paus Fransiskus ke Indonesia berakhir hari ini. Kedatangan Paus begitu sarat oleh pesan berharga. Pesan-pesan tersebut menembus sekat-sekat agama, politik, bangsa, hingga struktur sosial kemasyarakatan.
Pesan kebersahajaan menggema sangat kuat sejak kedatangan pemimpin Gereja Katolik dunia itu. Sampai-sampai, Presiden Joko Widodo rupanya merasa sungkan memakai fasilitas kenegaraan yang melebihi apa yang dipakai oleh Paus Fransiskus.
Jadilah Kepala Negara mengganti kendaraannya dengan mobil yang tidak kebal peluru, pun bukan tergolong mewah. Setidaknya, itu dilakukan Presiden Jokowi selama Paus Fransiskus berada di Indonesia. Kepala Negara Vatikan tersebut telah memberikan teladan kesederhanaan tanpa dibuat-buat. Pesannya sangat mengena di tengah flexing gaya hidup mewah di negeri ini.
Baca juga : Perlu Regulasi Larang Mudik
Prinsip persatuan dalam keberagaman bangsa Indonesia yang disimbolkan lewat semboyan Bhinneka Tunggal Ika juga tak luput dari pesan-pesan yang digemakan Paus. Pemimpin Takhta Suci Katolik itu bahkan kagum atas semboyan mulia tersebut. Keberadaan Masjid Istiqlal yang bersanding dengan Gereja Katedral dan dihubungkan dengan sebuah terowongan, dipandangnya sebagai bukti kerukunan bangsa Indonesia telah terbangun sejak dulu.
Indonesia boleh saja memiliki tambang emas terbesar. Akan tetapi, harta paling berharga bangsa ini, menurut Paus Fransiskus, ialah tekad menyelaraskan perbedaan melalui kerukunan dan saling menghormati. Itulah Bhinneka Tunggal Ika.
Baca juga : Mencegah LP dari Covid-19
Paus Fransiskus mengingatkan bahwa sesuatu yang berharga juga berisiko hilang. Bangsa Indonesia sama saja memiskinkan diri bila membiarkan tekad menjaga kerukunan itu pupus.
Peringatan Paus Fransiskus bukan tentang hal yang kecil kemungkinannya terjadi. Dalam rekaman perjalanan bangsa ini, beragam konflik telah terjadi, yang bahkan sampai menelan banyak korban jiwa. Semua akibat kegagalan insan bangsa menyelaraskan perbedaan lantaran minimnya toleransi.
Pasang surut sikap toleran sampai saat ini, sayangnya, masih menjadi bagian dari kehidupan berbangsa dan bermasyarakat kita. Idealnya, nilai-nilai toleransi dengan saling menghargai dan saling menghormati selalu dalam posisi pasang dan tidak pernah surut.
Baca juga : Paket Insentif Pengganti Mudik
Konflik juga kerap terjadi dalam suasana politik memperebutkan kursi kekuasaan. Itu sebabnya, di tahun politik dengan gelaran pemilu dan pilkada seperti tahun ini, potensi konflik menjadi salah satu kerawanan yang diwaspadai.
Untuk menciptakan suasana damai dan kondusif bukan berarti meminimalkan atau bahkan menihilkan kompetisi dalam hajatan demokrasi. Yang diperlukan ialah menjaga toleransi, tidak cepat ngegas, tetapi juga tidak berupaya mengakali hukum serta mengabaikan etika berbangsa dan bernegara.
Ketika menyampaikan homili saat misa agung di Gelora Bung Karno (GBK), kemarin, Paus Fransiskus menyemangati bangsa Indonesia agar tidak pernah lelah mewujudkan sebuah peradaban perdamaian dan masyarakat yang lebih adil. Untuk bisa menggapai mimpi itu, tentu harus bersedia menempuh jalan dialog.
Baca juga : Kolaborasi Atasi Dampak Ekonomi
Bangsa Indonesia juga dimintanya terus memperlihatkan kebaikan budi dan hati dengan senyum khas untuk menjadi pembangun persatuan dan perdamaian.
Tidak bisa dimungkiri, kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia sebagai pemberhentian pertama lawatan di kawasan, menciptakan banyak sejarah baru yang dicatat komunitas dunia. Pesan-pesan Paus yang sangat relevan dengan situasi bangsa sudah semestinya sangat dalam membekas di benak para pemimpin negeri ini dan masyarakat Indonesia.
Caranya, jangan pernah lelah memperjuangkan perdamaian dan toleransi. Jangan pula kita hanya mampu membangun peradaban damai, tapi gagal dalam merawatnya.
Terima kasih, Paus Fransiskus.
DUA kasus besar yang terjadi di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) saat ini tidak bisa dianggap remeh.
PEMERINTAH mengalokasikan Rp757,8 triliun untuk anggaran pendidikan pada 2026, atau mengambil porsi 20% lebih APBN tahun depan.
SUDAH tiga kali rezim di Republik ini berganti, tetapi pengelolaan ibadah haji tidak pernah luput dari prahara korupsi.
KONSTITUSI telah menegaskan bahwa Indonesia merupakan negara hukum. Salah satu prinsip yang tak bisa ditawar ialah soal kepastian hukum.
UNGKAPAN tidak ada manusia yang sempurna menyiratkan bahwa tidak ada seorang pun yang luput dari kesalahan.
BERANI mengungkap kesalahan ialah anak tangga pertama menuju perbaikan.
DELAPAN dekade sejak Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Indonesia telah menapaki perjalanan panjang yang penuh dinamika.
BERCANDA itu tidak dilarang. Bahkan, bercanda punya banyak manfaat untuk kesehatan fisik dan mental serta mengurangi stres.
MULAI 2026, penyelenggaraan ibadah haji di Tanah Air memasuki era baru. K
BUKAN masuk penjara, malah jadi komisaris di BUMN. Begitulah nasib Silfester Matutina, seorang terpidana 1 tahun 6 bulan penjara yang sudah divonis sejak 2019 silam.
PERSOALAN sengketa wilayah Blok Ambalat antara Indonesia dan Malaysia kembali mencuat di tengah kian mesranya hubungan kedua negara.
BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia.
PEMERIKSAAN dua menteri dari era Presiden Joko Widodo oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi menjadi sorotan publik.
SAMA seperti perang terhadap korupsi, perang melawan narkoba di negeri ini sering dipecundangi dari dalam.
EKONOMI Indonesia melambung di tengah pesimisme yang masih menyelimuti kondisi perekonomian global maupun domestik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved