Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
TANPA penyambutan mewah, begitu pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus disambut saat mendarat di Indonesia. Tempat bermalamnya hingga 6 September mendatang pun terbilang sederhana, sebuah kamar di Kedutaan Besar Vatikan di Indonesia, bukan kamar berkelas president suites di hotel berbintang.
Perjalanan udara Paus dari Roma ke Indonesia pun tak kalah sederhana. Terbang selama 13,15 jam, ia lebih memilih menggunakan pesawat komersial, bukan jet pribadi. Dan, selama di Indonesia, Paus minta diantarkan menggunakan mobil yang dipakai rakyat Indonesia kebanyakan, bukan mobil mewah.
Begitulah permintaan khusus Takhta Suci Vatikan kepada panitia penyambutan di Indonesia. Padahal, Indonesia telah menyiapkan berbagai fasilitas nomor satu sesuai aturan protokoler kunjungan seorang kepala negara.
Baca juga : Perlu Regulasi Larang Mudik
Permintaan itu terang saja bikin kita geleng-geleng kepala. Sebuah sikap sederhana dari seorang kepala negara yang juga pemimpin bagi umat Gereja Katolik Roma sedunia. Sikap penuh kesederhanaan itu ibarat oasis di tengah gersangnya kebersahajaan di negeri ini. Paus seakan ingin mengajarkan sebuah ilmu universal yang bernama kesederhanaan.
Prinsip hidup sederhana itu ditunjukkannya lewat keputusan pertamanya saat menjadi Paus, yakni menolak tinggal di apartemen Paus yang mewah di Istana Apostolik. Pilihan itu memberi pesan bukan kemewahan, melainkan kesederhanaan yang membawa kemuliaan hidup.
Paus Fransiskus juga menjadi contoh pemimpin yang tak suka akan protokol berlebihan. Protokol-protokol itu baginya justru hanya akan menjauhkan dia dari umatnya. Bagi Paus, fokus utama ialah pada pesan yang disampaikan, bukan pada kemewahan upacara atau tampilan luar.
Baca juga : Mencegah LP dari Covid-19
Begitulah nilai-nilai yang dipegang teguh Paus Fransiskus, dan kita jadi malu dibuatnya. Indonesia yang sempat dikenal dengan rakyatnya yang berperilaku sederhana, kini tengah diterjang wabah pamer kemewahan. Tak sedikit pejabat tinggi bahkan hingga orang yang tak punya jabatan sekalipun berupaya untuk tampil di media sosial bersama kemewahannya.
Paus mengajarkan bahwa kebahagiaan hakiki adalah saat kita bisa merasa cukup dengan apa yang kita miliki dan menemukan kedamaian dalam kesederhanaan hidup.
Itulah keteladanan dari seorang pemimpin yang semestinya bisa menjadi inspirasi bagi para pemimpin bangsa, baik di tingkat nasional maupun global.
Baca juga : Paket Insentif Pengganti Mudik
Sri Paus memberi teladan tentang autentiknya pemimpin dan kepemimpinan. Saat berkhotbah perihal perlunya empati terhadap mereka yang ditimpa kemalangan, Paus pun telah mengerjakan pesan itu terlebih dahulu dengan mempraktikkan hidup sederhana dan menolak kemegahan. Ia merupakan teladan satunya kata dan perbuatan.
Jangan sampai lupa, sikap sederhana itu justru datang dari seorang Paus yang terkenal akan pemikiran-pemikiran progresifnya.
Sebagai pemimpin tertinggi umat Katolik di seluruh dunia, Paus Fransiskus mereformasi gereja Katolik dan menyesuaikannya dengan perkembangan peradaban, terutama ilmu pengetahuan. Paus juga tak bisa tinggal diam saat ketidakadilan dan penindasan terjadi di depan matanya. Terbaru, Paus Fransiskus lantang menyuarakan gencatan senjata dalam konflik Palestina-Israel.
Kedatangan Sri Paus Fransiskus ke Indonesia juga mesti dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk meningkatkan toleransi antarumat beragama. Penghargaan atas perbedaan yang menjadi takdir hidup di dunia harus terus digaungkan demi terciptanya kedamaian.
Selamat datang, Paus Fransiskus. Jangan lelah untuk terus mengajarkan teladan kesederhanaan.
PROYEK pembangunan ataupun pembenahan terkait dengan jalan seperti menjadi langganan bancakan untuk dikorupsi.
MAHKAMAH Konstitusi kembali menghasilkan putusan progresif terkait dengan penyelenggaraan pemilu di Indonesia
MENTERI sejatinya dan semestinya adalah pembantu presiden. Kerja mereka sepenuhnya didedikasikan untuk membantu kepala negara mengatasi berbagai persoalan bangsa.
GENCATAN senjata antara Iran dan Israel yang tercapai pada Senin (23/6) malam memang kabar baik.
KITAB Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang bermartabat haruslah mengutamakan perlindungan menyeluruh atas hak-hak warga.
PRESIDEN Prabowo Subianto akhirnya menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2025 tentang Penanganan Secara Khusus dan Pemberian Penghargaan bagi Saksi Pelaku, akhir pekan lalu.
ADA-ADA saja dalih yang diciptakan oleh Amerika Serikat (AS) untuk menyerbu negara lain.
PENGESAHAN Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) adalah sebuah keniscayaan.
VONIS yang baru saja dijatuhkan kepada para pelaku mafia hukum dalam perkara Ronald Tannur kian menunjukkan dewi keadilan masih jauh dari negeri ini
ESKALASI konflik antara Iran dan Israel tidak menunjukkan tanda-tanda surut.
KITA sebenarnya sudah kenyang dengan beragam upaya manipulasi oleh negara. Namun, kali ini, rasanya lebih menyesakkan.
GENAP lima bulan Paulus Tannos ditangkap lembaga antikorupsi Singapura, Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB).
PEREBUTAN empat pulau antara Provinsi Aceh dan Sumatra Utara belakangan menyesaki ruang informasi publik.
KEADILAN di negeri ini sudah menjadi komoditas yang kerap diperjualbelikan. Hukum dengan mudah dibengkokkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved