Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Bebas Aktif Bawa Perdamaian

01/7/2022 05:00
Bebas Aktif Bawa Perdamaian
(MI/Duta)

 

DIBUTUHKAN suara kemanusiaan untuk membuka dialog menuju perdamaian di tengah invasi Rusia ke Ukrania yang saat ini memasuki hari ke-128.

Suara kemanusiaan itulah yang dibawa Presiden Joko Widodo yang tadi malam waktu Indonesia Barat menemui Presiden Rusia Vladimir Putin setelah sehari sebelumnya menjumpai Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Presiden Jokowi berada dalam posisi yang tepat untuk membukakan jalan dialog antara Rusia dan Ukraina. Disebut tepat karena Indonesia merupakan negara bebas aktif yang tidak memiliki kepentingan politik atas Rusia maupun Ukraina.

Satu-satunya kepentingan Indonesia, sesuai perintah konstitusi, ialah ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Dalam konteks itulah dimaknai Jokowi menawarkan diri untuk membawa pesan dari Presiden Zelensky kepada Presiden Putin.

Harus jujur diakui bahwa Jokowi memahami sepenuhnya bagaimana menjalankan politik bebas aktif dalam kondisi dunia, dan tentunya Indonesia sendiri, dengan sumber daya alam yang kian terbatas, sementara level-level ekstrem lingkungan terus meningkat.

Jika dahulu Soekarno menjalankan konsep bebas aktif dengan berbagai langkah radikal yang mengusik ego blok Barat dan Timur, kemudian Adam Malik melalui langkah good neighbourhood policy lewat ASEAN, kini Presiden Jokowi menjalankannya dengan menjadi jembatan dialog Ukraina-Rusia.

Jembatan dialog ini memang harus dibangun karena kedua negara yang sedang berperang itu memegang peranan penting untuk pasokan pangan, khususnya gandum, dan energi dunia. Indonesia mendorong agar aneka komoditas asal kedua negara itu kembali bisa masuk ke pasar internasional.

Keluwesan diplomasi Jokowi ditunjang posisi Indonesia sebagai Presidensi G-20. Karena itulah, Jokowi menyampaikan undangan secara langsung kepada Zelensky untuk berpartisipasi dalam KTT G-20 yang diselenggarakan November tahun ini di Bali. Undangan serupa sudah disampaikan kepada Putin sebelumnya.

Di tengah kegentingan dan ancaman kebangkrutan puluhan negara, G-20 memang tidak bisa mengucilkan Rusia. Betul bahwa pemberian sanksi embargo adalah hak setiap negara. Akan tetapi, jalan dialog tetap harus dibuka.

Meski dinamakan misi perdamaian, kita tentunya pula jangan naif mengartikan bahwa jabat tangan apalagi perdamaian segera tercapai. Bahkan Jokowi pun mengakui hal itu sangatlah sulit. Dari situ pula mestinya kita memahami bahwa tujuan Jokowi ialah pemulihan setahap demi setahap atau bahkan sedikitnya mencegah situasi yang lebih memburuk.

Hal itu Jokowi nyatakan dengan dukungan bagi upaya PBB untuk jaminan keamanan bagi akses pelabuhan Ukraina sehingga ekspor bisa berjalan. Tidak hanya itu, Jokowi pun berkomitmen mendukung pemulihan dalam negeri Ukraina dengan kontribusi bantuan termasuk obat-obatan dan komitmen rekonstruksi rumah sakit di sekitar Kyiv.

Apa pun hasil kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia, kita harus berbangga bahwa Indonesia telah membuat langkah nyata untuk menuju perdamaian yang diharapkan. Jokowi telah memperlihatkan ketokohannya di dunia internasional yang pantang gentar menyampaikan suara kemanusiaan dan suara akal waras kepada negara yang sedang berperang.

Indonesia bukanlah mencari pamor demi KTT G-20, apalagi gimik-gimik nyali. Kita menunjukkan kepada dunia pemahaman mendasar antara menjalin perdamaian, menghormati kedaulatan tiap negara, dan menjunjung kepentingan bangsa sendiri.



Berita Lainnya
  • Cari Solusi, bukan Cari Panggung

    14/7/2025 05:00

    PERSAINGAN di antara para kepala daerah sebenarnya positif bagi Indonesia. Asal, persaingan itu berupa perlombaan menjadi yang terbaik bagi rakyat di daerah masing-masing.

  • Awas Ledakan Pengangguran Sarjana

    12/7/2025 05:00

    DALAM dunia pendidikan di negeri ini, ada ungkapan yang telah tertanam berpuluh-puluh tahun dan tidak berubah hingga kini, yakni ganti menteri, ganti kebijakan, ganti kurikulum, ganti buku.

  • Mencurahkan Hati untuk Papua

    11/7/2025 05:00

    JULUKAN ‘permata dari timur Indonesia’ layak disematkan untuk Pulau Papua.

  • Bukan Bangsa Pelanduk

    10/7/2025 05:00

    Indonesia perlu bersikap tegas, tapi bijaksana dalam merespons dengan tetap menjaga hubungan baik sambil memperkuat fondasi industri dan diversifikasi pasar.

  • Bansos bukan untuk Judol

    09/7/2025 05:00

    IDAK ada kata lain selain miris setelah mendengar paparan PPATK terkait dengan temuan penyimpangan penyaluran bantuan sosial (bansos).

  • Dicintai Rakyat Dibenci Penjahat

    08/7/2025 05:00

    KEJAKSAAN Agung (Kejagung) bukan lembaga yang menakutkan. Terkhusus bagi rakyat, terkecuali bagi penjahat.

  • Investasi Enggan Melesat

    07/7/2025 05:00

    PEMERINTAHAN Presiden Prabowo Subianto tampaknya mulai waswas melihat prospek pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8% pada 2028-2029.

  • Di Laut, Kita Dikepung Petaka

    05/7/2025 05:00

    LAGI dan lagi, publik terus saja dikagetkan oleh peristiwa kecelakaan kapal di laut. Hanya dalam sepekan, dua kapal tenggelam di perairan Nusantara.

  • Jangan Menyerah Lawan Kekejian Israel

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN kekejian Israel adalah membicarakan kekejian tanpa ujung dan tanpa batas.

  • Musim Potong Hukuman Koruptor

    03/7/2025 05:00

    SINDIRAN bahwa negeri ini penyayang koruptor kian menemukan pembenaran. Pekik perang terhadap korupsi yang cuma basa-basi amat sulit diingkari.

  • Menjerat Penjaja Keadilan

    02/7/2025 05:00

    ADA angin segar dalam penegakan hukum terhadap koruptor.

  • Lagu Lama Korupsi Infrastruktur

    01/7/2025 05:00

    PROYEK pembangunan ataupun pembenahan terkait dengan jalan seperti menjadi langganan bancakan untuk dikorupsi.

  • Mendesain Ulang Pemilu

    30/6/2025 05:00

    MAHKAMAH Konstitusi kembali menghasilkan putusan progresif terkait dengan penyelenggaraan pemilu di Indonesia

  • Jangan lagi Ditelikung Koruptor

    28/6/2025 05:00

    PEMERINTAH kembali terancam ditelikung koruptor.

  • Berhenti Membebani Presiden

    27/6/2025 05:00

    MENTERI sejatinya dan semestinya adalah pembantu presiden. Kerja mereka sepenuhnya didedikasikan untuk membantu kepala negara mengatasi berbagai persoalan bangsa.

  • Mitigasi setelah Gencatan Senjata

    26/6/2025 05:00

    GENCATAN senjata antara Iran dan Israel yang tercapai pada Senin (23/6) malam memang kabar baik.