Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
JIKA ada ungkapan badai pasti berlalu maka dalam situasi pandemi kita juga harus belajar tentang badai yang datang berkali-kali. Badai covid-19 nyatanya berulang karena varian baru yang masih terus bermunculan.
Permasalahannya terletak pada seberapa cepat badai bisa dilalui. Dalam kondisi pandemi, sesungguhnya manusia memiliki kemampuan untuk mengontrol keadaan dan tidak hanya benar-benar pasrah.
Kemampuan itu terletak pada vaksinasi dan, tentunya pula, kedisiplinan menerapkan protokol 5M. Sayangnya, ada kala ketika protokol itu benar-benar diuji, bahkan cenderung kalah. Itulah yang terjadi saat musim liburan panjang.
Sejumlah musim libur panjang yang lalu telah membawa konsekuensi kenaikan kasus cukup tinggi di Tanah Air. Musim libur Agustus 2020 mengakibatkan terjadi kenaikan kasus hingga 119% dan tingkat kematian mingguan meningkat mencapai 57%. Libur panjang Oktober-November 2020 menyebabkan terjadinya kenaikan kasus hingga 95% dan kenaikan tingkat kematian mingguan mencapai 75%. Bahkan, Mei-Juni lalu kita menanggung tsunami covid-19 akibat paduan faktor varian delta dan protokol kesehatan yang terabaikan selama libur panjang Idul Fitri.
Maka, menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru, sangat wajar jika segala potensi kembalinya badai covid-19 mesti ditutup sebab ancamannya bukan isapan jempol.
Sejumlah negara seperti Inggris dan tetangga kita, Singapura, tengah mengalami kenaikan kasus harian. Salah satu faktornya ialah varian baru, termasuk varian R1 yang berasal dari Amerika Serikat. Betul bahwa lonjakan kasus itu tidak berujung pada angka kematian yang tinggi, tapi tetap bahayanya tidak bisa dianggap sepele.
Terlebih, dari penelitian di Jepang, varian tersebut terbukti mampu melewati antibodi hasil dua kali vaksin. Ini berarti varian itu memiliki kemampuan bertahan yang tinggi meski tingkat penularan dan keparahannya tidak sekejam varian delta.
Maka, langkah yang dilakukan Presiden Jokowi ialah mengantisipasi prediksi adanya 19,9 juta orang yang akan mudik di momen Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru). Jokowi mengharapkan seluruh unsur Forkopimda merancang strategi secara detail untuk menekan mobilisasi masyarakat.
Dari kondisi selama ini memang terlihat peran pemda sangat penting dalam menekan angka penularan covid-19. Peraturan yang diterapkan sejumlah pemda yang menjadi tujuan wisata terlihat mampu memaksa masyarakat menaati prokes dan menekan mobilitas. Contohnya, pembatasan pelat kendaraan bermotor dan peraturan wajib vaksinasi bagi pengunjung kawasan wisata.
Di sisi lain, kita juga berharap penyempurnaan berbagai peraturan dan kebijakan pemerintah pusat. Penutupan pintu masuk dari negara-negara varian baru ataupun tempat lonjakan kasus, tidak bisa dibantah adalah penghalau bencana paling utama. Sejurus pula, penegakan aturan karantina dari luar negeri adalah hal multak. Lagi-lagi kasus Rachel Venya adalah puncak gunung es kasus pelanggaran karantina di Indonesia. Ini mutlak harus dihentikan.
Berikutnya, penyempurnaan lebih jauh aplikasi Pedulilindungi harus dilakukan. Saat ini sudah ada sejumlah pihak yang bisa menawarkan sertifikat vaksin palsu yang bisa pula dipakai untuk aplikasi tersebut. Praktik ilegal ini marak di internet dan semestinya segera diberantas.
Memang tidak terbantahkan banyak pekerjaan rumah agar bangsa ini siap dan mampu menghadapi ancaman gelombang ketiga covid-19. Penentuan juga menyangkut seberapa tegas pemerintah menegakkan aturan prokes 5M hingga karantina.
KITA sebenarnya sudah kenyang dengan beragam upaya manipulasi oleh negara. Namun, kali ini, rasanya lebih menyesakkan.
GENAP lima bulan Paulus Tannos ditangkap lembaga antikorupsi Singapura, Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB).
PEREBUTAN empat pulau antara Provinsi Aceh dan Sumatra Utara belakangan menyesaki ruang informasi publik.
KEADILAN di negeri ini sudah menjadi komoditas yang kerap diperjualbelikan. Hukum dengan mudah dibengkokkan.
ADA petuah bijak bahwa angka tidak pernah berbohong. Dalam bahasa Inggris, petuah itu berbunyi numbers never lie.
PERILAKU koruptif lebih didorong hasrat ketamakan dalam diri pelakunya (corruption by greed) ketimbang karena kebutuhan.
SUDAH semestinya negara selalu tunduk dan taat kepada konstitusi, utamanya menjaga keselamatan rakyat dan wilayah, serta memastikan hak dasar masyarakat dipenuhi.
UPAYA memberantas korupsi di negeri ini seperti tidak ada ujungnya. Tiap rezim pemerintahan mencetuskan tekad memberantas korupsi.
PERILAKU korupsi di negeri ini sudah seperti kanker ganas. Tidak mengherankan bila publik kerap dibuat geleng-geleng kepala oleh tindakan culas sejumlah pejabat.
DI tengah kondisi ekonomi yang sedang tidak baik-baik saja, soliditas di antara para punggawa pemerintah sangat dibutuhkan.
DALAM semua kondisi ancaman bahaya, kepanikan dan kelengahan sama buruknya. Keduanya sama-sama membuahkan petaka karena membuat kita tak mampu mengambil langkah tepat.
PANCASILA telah menjadi titik temu semua kekuatan politik di negeri ini.
JATUHNYA korban jiwa akibat longsor tambang galian C Gunung Kuda di Cirebon, Jawa Barat, menjadi bukti nyata masih amburadulnya tata kelola tambang di negeri ini.
PANCASILA lahir mendahului proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Tujuannya untuk memberi landasan langkah bangsa dari mulai hari pertama merdeka.
CITRA lembaga penegak hukum dan pemberantasan korupsi di negeri ini masih belum beranjak dari kategori biasa-biasa saja.
PERNYATAAN Presiden Prabowo Subianto soal kemungkinan membuka hubungan diplomatik dengan Israel jika negara itu mengakui negara Palestina merdeka sangat menarik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved