Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Biden Kerek Optimisme Pasar

11/11/2020 05:00
Biden Kerek Optimisme Pasar
Editorial(Dok.MI/Seno)

 

 

KEPASTIAN peralihan kekuasan di Amerika Serikat turut disambut positif masyarakat dunia. Ekspektasi besar bagi pemerintahan baru Amerika nan tinya, yaitu menata ulang Amerika Serikat pascapemerintahan Trump. Tidak hanya di dalam negeri, Amerika mesti memulihkan kembali hubungannya dengan negara - negara lain yang sempat diputuskan Trump.

Joe Biden-Kamala Harris telah mengumumkan empat masalah teratas yang akan ditangani setelah resmi menjabat, yaitu masalah pandemi covid-19, kesetaraan rasial, perubahan iklim, dan pemulihan ekonomi.

Di sektor ekonomi, kemenangan Joe Biden-Kamala Harris diharapkan berkontribusi pada upaya pemulihan perekonomian global. Kemenangan pasangan yang diusung Partai Demokrat ini menjadi daya tarik bagi investor un tuk masuk ke pasar saham. Aset berisiko dari negara berkembang pun ramai diborong hingga bursa saham di Asia kompak menghijau.

Pada perdagangan awal pekan ini, Senin (9/11), indeks Nikkei di Jepang ditutup meroket 2,12%, disusul Shanghai Composite dari Tiongkok yang melesat 1,86%, KOSPI Korea Selatan terdongkrak 1,27%, Hang Seng Hong Kong loncat 1,18%, dan Straits Times Index (STI) Singapura terapresiasi 1,19%, juga indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,38% di level 5.356.

Satu hal yang membuat pelaku pasar lebih nyaman dengan Biden ialah ekspektasi bahwa kebijakan pemerintah ke depan tidak akan aneh-aneh. Artinya, pemerintahan Biden-Harris akan mengurangi ketidakpastian ekonomi global yang terjadi selama Trump memimpin.

Optimisme pasar Asia itu didasarkan pada program ekonomi pemimpin baru Amerika Serikat ini yang cenderung terbuka terhadap kerja sama internasional. Biden dinilai bisa memperkuat kebijakan globalisasi dan perdagangan bebas.

Tidak lagi menerapkan kebijakan proteksionisme AS seperti kepemimpinan Trump. Dengan demikian, hal ini akan membawa keuntungan bagi sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Bergantinya pemerin tahan me munculkan harapan tidak ada la gi perang dagang yang mema nas antara AS dengan berbagai negara, terutama Tiongkok.

Berakhirnya perang dagang berarti membawa angin positif bagi ekonomi global. Perdagangan antar negara bisa kembali meningkat.

Sejak awal saat masa kampanyenya, Biden mengungkapkan akan memilih untuk memperkuat hubungan perdagangan dengan negara-negara lain, termasuk
hubungan AS dengan se kutu perdagangan Eropa juga kemungkinan besar akan diperbaiki dan bisa mendatangkan keuntungan bagi negara lainnya.

Di bawah pemerintahan Biden, AS juga diprediksi kembali moderat dan mengambil pendekatan yang tak terlalu konfrontatif seperti Trump. Kepemimpinan Biden memungkinkan lebih mengupayakan diplomasi dalam percaturan ekonomi global.

Namun, ada hal yang perlu diperhatikan dalam kerja sama ekonomi ke depan. Partai Demokrat yang mengusung Biden memiliki persyaratan yang lebih ruwet dalam bisnis bilateral yang selalu memasukkan isu kemanusiaan (human rights) dan energi baru terbarukan. Berbanding terbalik dengan Trump yang biasanya lebih mementingkan keuntungan bisnis semata.

Hal yang menjadi penting bagi Indonesia agar turut beradaptasi dalam me ngembangkan produk-produk yang memperhatikan kedua aspek tersebut agar dapat menambah daya saing ke tika diekspor ke Amerika Serikat sekaligus membina hubungan berkesinambungan dengan pemerintahan AS yang baru nantinya.

 

 

 



Berita Lainnya
  • Mencurahkan Hati untuk Papua

    11/7/2025 05:00

    JULUKAN ‘permata dari timur Indonesia’ layak disematkan untuk Pulau Papua.

  • Bukan Bangsa Pelanduk

    10/7/2025 05:00

    Indonesia perlu bersikap tegas, tapi bijaksana dalam merespons dengan tetap menjaga hubungan baik sambil memperkuat fondasi industri dan diversifikasi pasar.

  • Bansos bukan untuk Judol

    09/7/2025 05:00

    IDAK ada kata lain selain miris setelah mendengar paparan PPATK terkait dengan temuan penyimpangan penyaluran bantuan sosial (bansos).

  • Dicintai Rakyat Dibenci Penjahat

    08/7/2025 05:00

    KEJAKSAAN Agung (Kejagung) bukan lembaga yang menakutkan. Terkhusus bagi rakyat, terkecuali bagi penjahat.

  • Investasi Enggan Melesat

    07/7/2025 05:00

    PEMERINTAHAN Presiden Prabowo Subianto tampaknya mulai waswas melihat prospek pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8% pada 2028-2029.

  • Di Laut, Kita Dikepung Petaka

    05/7/2025 05:00

    LAGI dan lagi, publik terus saja dikagetkan oleh peristiwa kecelakaan kapal di laut. Hanya dalam sepekan, dua kapal tenggelam di perairan Nusantara.

  • Jangan Menyerah Lawan Kekejian Israel

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN kekejian Israel adalah membicarakan kekejian tanpa ujung dan tanpa batas.

  • Musim Potong Hukuman Koruptor

    03/7/2025 05:00

    SINDIRAN bahwa negeri ini penyayang koruptor kian menemukan pembenaran. Pekik perang terhadap korupsi yang cuma basa-basi amat sulit diingkari.

  • Menjerat Penjaja Keadilan

    02/7/2025 05:00

    ADA angin segar dalam penegakan hukum terhadap koruptor.

  • Lagu Lama Korupsi Infrastruktur

    01/7/2025 05:00

    PROYEK pembangunan ataupun pembenahan terkait dengan jalan seperti menjadi langganan bancakan untuk dikorupsi.

  • Mendesain Ulang Pemilu

    30/6/2025 05:00

    MAHKAMAH Konstitusi kembali menghasilkan putusan progresif terkait dengan penyelenggaraan pemilu di Indonesia

  • Jangan lagi Ditelikung Koruptor

    28/6/2025 05:00

    PEMERINTAH kembali terancam ditelikung koruptor.

  • Berhenti Membebani Presiden

    27/6/2025 05:00

    MENTERI sejatinya dan semestinya adalah pembantu presiden. Kerja mereka sepenuhnya didedikasikan untuk membantu kepala negara mengatasi berbagai persoalan bangsa.

  • Mitigasi setelah Gencatan Senjata

    26/6/2025 05:00

    GENCATAN senjata antara Iran dan Israel yang tercapai pada Senin (23/6) malam memang kabar baik.

  • Nyalakan Suar Penegakan Hukum

    25/6/2025 05:00

    KITAB Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang bermartabat haruslah mengutamakan perlindungan menyeluruh atas hak-hak warga.

  • Menekuk Dalang lewat Kawan Keadilan

    24/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto akhirnya menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2025 tentang Penanganan Secara Khusus dan Pemberian Penghargaan bagi Saksi Pelaku, akhir pekan lalu.