Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
SELAIN berdimensi vertikal, Idul Adha yang dirayakan kemarin juga berdimensi horizontal. Karena itulah, Presiden Joko Widodo berharap agar momen Idul Adha bisa meningkatkan kesalehan sosial di antara sesama masyarakat.
Kesalehan sosial mestinya dibangun di atas landasan yang kukuh, yaitu solidaritas sosial melalui mekanisme saling berbagi. Pembagian hewan kurban, menurut Rektor IPB Arif Satria saat menjadi khatib Idul Adha 1440 H di Masjid Nursiah Daud Paloh, Media Group, hanyalah simbol pentingnya semangat berbagi.
Semangat berbagi itulah yang kini menjadi barang langka karena terempas oleh sikap tidak peduli dan hedonis. Setiap orang lebih sibuk memikirkan diri sendiri. Kalaupun mau memikirkan orang lain, hanya terbatas pada keluarga dan golongannya. Tidak banyak orang memikirkan saling berbagi tanpa sekat untuk mencapai tujuan bernegara, yaitu kesejahteraan bersama.
Mewujudkan tujuan berbangsa dan bernegara dalam Undang-Undang Partai Politik secara eksplisit disebutkan sebagai tujuan umum pendirian partai politik. Akan tetapi, pada saat kongres misalnya, partai politik lebih asyik meminta jatah kursi menteri daripada berbicara mengatasi kemiskinan.
Jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2019, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, memang turun menjadi 9,41%. Namun, sesungguhnya jumlah warga miskin itu masih tergolong besar, 25,14 juta jiwa dari 260 juta penduduk Indonesia. Jumlah penduduk miskin terbanyak masih di perdesaan, yaitu sebesar 12,85%. Adapun di perkotaan, jumlah penduduk miskin 6,69%.
Pemerintah sudah sekuat tenaga mengatasi ketimpangan, antara lain dengan menggelontorkan program jaminan sosial dan bantuan sosial. Pemerintah sudah memiliki sejumlah program bantuan sosial bagi masyarakat miskin, di antaranya program keluarga harapan serta sistem jaminan sosial dalam kesehatan dan ketenagakerjaan. Pemerintah juga mengucurkan dana desa yang pada APBN 2019 dialokasikan Rp70 triliun.
Harus jujur dikatakan bahwa masih ada saja yang lolos dari perhatian dan usaha pemerintah untuk mengentaskan warga dari kemiskinan. Pada titik inilah solidaritas sosial melalui mekanisme saling berbagi diharapkan menjadi instrumen baru untuk ikut berpartisipasi mengurangi kemiskinan.
Harapan itu tidaklah berlebihan karena jumlah warga muslim mayoritas di negeri ini. Mestinya semangat berbagi tidak hanya saat Idul Adha, tetapi juga pada hari-hari yang lain. Semangat berbagi ialah sebuah modal sosial penting bagi penopang keberlanjutan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Modal sosial yang diwariskan para pendahulu ialah rasa saling memiliki sebagai bangsa, rasa kebersamaan sebagai sesama anak bangsa yang sama-sama cinta kepada Tanah Air-nya, dan rasa saling percaya di antara seluruh komponen bangsa.
Jujur dikatakan bahwa rasa saling percaya di antara seluruh komponen bangsa kian renggang bersamaan pelaksanaan pemilu, pilkada, dan pilpres. Pemilu, pilkada, dan pilpres yang mestinya menyatukan malah merenggangkan hubungan antarsesama warga.
Merajut kembali hubungan yang renggang itu mestinya menjadi tugas para elite politik, utamanya saat Idul Adha. Merajut kembali tenunan kebangsaan yang sobek, bukan berebutan jumlah kursi menteri di kabinet. Di dalam kurban Idul Adha itu terkandung keutamaan paling dalam soal pengorbanan, keiklasan, kesabaran, dan kemanusiaan.
Saling berbagi di atas landasan kemanusiaan itu sejatinya tanpa mengenal sekat. Dalam perspektif itulah patut diapresiasi keterlibatan umat beragama lain untuk menyumbangkan hewan kurban ke masjid-masjid sekitar seperti yang diimbaukan Keuskupan Agung Jakarta.
Jauh lebih elok lagi jika seluruh pemuka agama bersama para elite politik menjadikan solidaritas sosial melalui mekanisme berbagi sebagai pekerjaan nyata bersama.
Bisa saja mereka yang berpunya membagi-bagikan hewan untuk dipelihara orang-orang miskin. Hewan-hewan yang dipeliharan orang-orang miskin itu yang dipakai untuk kurban pada Idul Adha berikutnya. Itulah upaya konkret untuk mengurangi kemiskinan.
MENTERI sejatinya dan semestinya adalah pembantu presiden. Kerja mereka sepenuhnya didedikasikan untuk membantu kepala negara mengatasi berbagai persoalan bangsa.
GENCATAN senjata antara Iran dan Israel yang tercapai pada Senin (23/6) malam memang kabar baik.
KITAB Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang bermartabat haruslah mengutamakan perlindungan menyeluruh atas hak-hak warga.
PRESIDEN Prabowo Subianto akhirnya menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2025 tentang Penanganan Secara Khusus dan Pemberian Penghargaan bagi Saksi Pelaku, akhir pekan lalu.
ADA-ADA saja dalih yang diciptakan oleh Amerika Serikat (AS) untuk menyerbu negara lain.
PENGESAHAN Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) adalah sebuah keniscayaan.
VONIS yang baru saja dijatuhkan kepada para pelaku mafia hukum dalam perkara Ronald Tannur kian menunjukkan dewi keadilan masih jauh dari negeri ini
ESKALASI konflik antara Iran dan Israel tidak menunjukkan tanda-tanda surut.
KITA sebenarnya sudah kenyang dengan beragam upaya manipulasi oleh negara. Namun, kali ini, rasanya lebih menyesakkan.
GENAP lima bulan Paulus Tannos ditangkap lembaga antikorupsi Singapura, Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB).
PEREBUTAN empat pulau antara Provinsi Aceh dan Sumatra Utara belakangan menyesaki ruang informasi publik.
KEADILAN di negeri ini sudah menjadi komoditas yang kerap diperjualbelikan. Hukum dengan mudah dibengkokkan.
ADA petuah bijak bahwa angka tidak pernah berbohong. Dalam bahasa Inggris, petuah itu berbunyi numbers never lie.
PERILAKU koruptif lebih didorong hasrat ketamakan dalam diri pelakunya (corruption by greed) ketimbang karena kebutuhan.
SUDAH semestinya negara selalu tunduk dan taat kepada konstitusi, utamanya menjaga keselamatan rakyat dan wilayah, serta memastikan hak dasar masyarakat dipenuhi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved