Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Energi Berkeadilan

23/1/2019 05:00

NEGERI ini beruntung dianugerahi kekayaan alam termasuk sumber energi yang melimpah, tetapi selama berpuluh-puluh tahun tidak semua anak bangsa bisa leluasa menikmatinya. Keadilan terhadap akses untuk mendapatkan energi amat lama, hanya menjadi mimpi.

Para pendiri bangsa atau founding fathers sebenarnya telah meletakkan prinsip dasar sekaligus petunjuk bagaimana kekayaan alam kita semestinya dikelola. Dalam konstitusi jelas dan tegas digariskan bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

Namun, harus kita katakan bahwa perintah konstitusi itu sangat lama diabaikan. Selama beberapa dekade, pengelolaan kekayaan alam termasuk energi jauh dari prinsip-prinsip keadilan.

Tidak semua anak negeri bisa dengan mudah dan murah menikmati energi untuk menjalani hidup sehari-hari. Sangat banyak di antara anak bangsa yang diperlakukan berbeda. Mereka harus menebus energi serupa dengan susah payah dan harga jauh lebih mahal.

Warga yang tinggal di wilayah pegunungan Papua, misalnya, harus merogoh kantong hingga Rp100 ribu untuk mendapatkan seliter premium. Harga supermahal juga harus ditanggung rakyat yang hidup di kawasan terpencil lainnya.

Mereka merupakan rakyat Indonesia yang tinggal di Indonesia, tetapi harus membeli bahan bakar minyak (BBM) dengan harga berbeda ketimbang rakyat Indonesia yang tinggal di wilayah Indonesia lainnya seperti Jawa, Bali, dan Sumatra. Itulah ketidakadilan tingkat tinggi, yang ironisnya terus dibiarkan, meski pemimpin negeri ini silih berganti.

 Enam presiden mulai dari Soekarno hingga Susilo Bambang Yudhoyono tak mampu memungkasi ketidakadilan itu. Ketimpangan di antara rakyat dalam mendapatkan hak untuk menikmati energi yang sama terus saja terjadi seakan tiada solusi.

Pada konteks itulah kita angkat topi ketika pemerintahan saat ini, di bawah kendali Joko Widodo-Jusuf Kalla, telah dan akan terus mengikis ketidakadilan di bidang energi. Langkah konkret pun sudah lama diambil, yakni dengan program BBM satu harga. Dengan kebijakan yang mulai diterapkan pada 1 Januari 2017 itu, harga BBM jenis premium, minyak tanah, dan solar bersubsidi akan sama di seluruh Indonesia.

Hingga kini, BBM satu harga sudah menjangkau 131 titik lokasi di Indonesia. Targetnya, kebijakan prorakyat itu tersebar di 170 titik hingga akhir tahun ini.

Tak cuma BBM satu harga, energi berkeadilan juga digencarkan pemerintah di bidang listrik. Untuk wong cilik yang belum menikmati sambungan listrik karena ketidakmampuan finansial, pemerintah menggratiskan biaya sambungan. Jumlah mereka cukup besar, bahkan di Jawa Barat saja terdapat 235 ribu lebih keluarga prasejahtera yang rumahnya belum tersambung listrik PLN secara langsung.

BBM satu harga dan sambung listrik gratis merupakan wujud nyata dari komitmen pemerintah untuk mewujudkan energi berkeadilan. Amatlah tepat pula penegasan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan saat memberikan kuliah umum dalam rangka hari ulang tahun ke-49 harian ini di Jakarta, kemarin, bahwa energi berkeadilan merupakan turunan dari amanat sila kelima Pancasila.

Energi berkeadilan, kata Jonan, bukan cuma menyediakan kebutuhan energi, melainkan juga memastikan rakyat mampu menikmatinya. Memang, perlu dana amat besar untuk merealisasikannya. Untuk menyalurkan BBM satu harga, contohnya, PT Pertamina harus mengeluarkan ongkos hingga Rp800 miliar.

Akan tetapi, keadilan bagi rakyat tak bisa diukur dengan uang. Sudah terlalu lama perlakuan berbeda di antara sesama anak bangsa dalam mengakses energi dianggap sebagai hal biasa. Berapa pun biayanya, energi berkeadilan menjadi keniscayaan dan kita mengapresiasi pemerintahan Jokowi yang sudah, sedang, dan akan terus mewujudkannya.



Berita Lainnya
  • Pisau Dapur Hakim Tipikor

    20/6/2025 05:00

    VONIS yang baru saja dijatuhkan kepada para pelaku mafia hukum dalam perkara Ronald Tannur kian menunjukkan dewi keadilan masih jauh dari negeri ini

  • Menghadang Efek Domino Perang

    19/6/2025 05:00

    ESKALASI konflik antara Iran dan Israel tidak menunjukkan tanda-tanda surut.

  • Jangan Memanipulasi Sejarah

    18/6/2025 05:00

    KITA sebenarnya sudah kenyang dengan beragam upaya manipulasi oleh negara. Namun, kali ini, rasanya lebih menyesakkan.

  • Jangan Gembos Hadapi Tannos

    17/6/2025 05:00

    GENAP lima bulan Paulus Tannos ditangkap lembaga antikorupsi Singapura, Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB).

  • Berebut Empat Pulau

    16/6/2025 05:00

    PEREBUTAN empat pulau antara Provinsi Aceh dan Sumatra Utara belakangan menyesaki ruang informasi publik.

  • Bertransaksi dengan Keadilan

    14/6/2025 05:00

    KEADILAN di negeri ini sudah menjadi komoditas yang kerap diperjualbelikan. Hukum dengan mudah dibengkokkan.

  • Tidak Usah Malu Miskin

    13/6/2025 05:00

    ADA petuah bijak bahwa angka tidak pernah berbohong. Dalam bahasa Inggris, petuah itu berbunyi numbers never lie.

  • Gaji Tinggi bukan Jaminan tidak Korupsi

    12/6/2025 05:00

    PERILAKU koruptif lebih didorong hasrat ketamakan dalam diri pelakunya (corruption by greed) ketimbang karena kebutuhan.

  • Upaya Kuat Jaga Raja Ampat

    11/6/2025 05:00

    SUDAH semestinya negara selalu tunduk dan taat kepada konstitusi, utamanya menjaga keselamatan rakyat dan wilayah, serta memastikan hak dasar masyarakat dipenuhi.

  • Vonis Ringan Koruptor Dana Pandemi

    10/6/2025 05:00

    UPAYA memberantas korupsi di negeri ini seperti tidak ada ujungnya. Tiap rezim pemerintahan mencetuskan tekad memberantas korupsi.

  • Membagi Uang Korupsi

    09/6/2025 05:00

    PERILAKU korupsi di negeri ini sudah seperti kanker ganas. Tidak mengherankan bila publik kerap dibuat geleng-geleng kepala oleh tindakan culas sejumlah pejabat.

  • Jangan Biarkan Kabinet Bersimpang Jalan

    07/6/2025 05:00

    DI tengah kondisi ekonomi yang sedang tidak baik-baik saja, soliditas di antara para punggawa pemerintah sangat dibutuhkan.

  • Jangan Lengah Hadapi Covid-19

    05/6/2025 05:00

    DALAM semua kondisi ancaman bahaya, kepanikan dan kelengahan sama buruknya. Keduanya sama-sama membuahkan petaka karena membuat kita tak mampu mengambil langkah tepat.

  • Merawat Politik Kebangsaan

    04/6/2025 05:00

    PANCASILA telah menjadi titik temu semua kekuatan politik di negeri ini.

  • Obral Nyawa di Tambang Rakyat

    03/6/2025 05:00

    JATUHNYA korban jiwa akibat longsor tambang galian C Gunung Kuda di Cirebon, Jawa Barat, menjadi bukti nyata masih amburadulnya tata kelola tambang di negeri ini.

  • Melantangkan Pancasila

    02/6/2025 05:00

    PANCASILA lahir mendahului proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Tujuannya untuk memberi landasan langkah bangsa dari mulai hari pertama merdeka.