Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Harga Kebutuhan Pokok di Kota Cimahi Bertahan Tinggi

Depi Gunawan
02/11/2023 18:45
Harga Kebutuhan Pokok di Kota Cimahi Bertahan Tinggi
Seorang pedagang memperlihatkan cabai rawit hijau yang harganya masih tetap tinggi(MI/DEPI GUNAWAN)

HARGA komoditas beras di pasar tradisional Kota Cimahi masih bertahan tinggi pada awal November. Menurut pedagang, belum ada tanda-tanda terjadi penurunan harga beras dalam waktu dekat ini.

Di Pasar Atas Baru Cimahi, beras premium masih bertahan di harga Rp15.000 per kilogram, dan beras medium Rp13.500-Rp14.000 per kilogram. Masih tingginya harga beras disesalkan pedagang pasalnya saat ini stoknya cukup melimpah.

"Kalau pasokan aman tetapi kok harga beras masih tinggi. Kami pedagang
enggak tahu mengapa ini masih terjadi," kata Agus, pedagang beras, Kamis (2/11).

Dia mengaku, masih mahalnya harga beras menyebabkan konsumen mengurangi
pembelian hingga 50%. "Biasa konsumen membeli hingga 5 kilogram
sekarang mah jadi 2 kilogram," ucapnya.

Tidak hanya beras, bahan pangan lain seperti sayuran serta berbagai jenis cabai kini cenderung mengalami kenaikan harga. Misalnya cabai rawit merah yang kini dijual Rp80.000 per kilogram, padahal normalnya Rp40.000 per kilogram.

"Dua hari lalu bahkan sempet Rp100 ribu per kilogram. Sekarang turun lagi tapi tetap saja mahal karena normalnya di bawah Rp40.000. Terus cabai kriting hijau juga naik jadi Rp80.000 dari awalnya Rp50.000," terang Juariah, pedagang sembako.

Selain itu, harga labu siam Rp18.000 dari normalnya Rp12.000 per kilogram, burkoli dari Rp12.000 menjadi Rp28.000 per kilogram. Lalu buncis dari Rp5.000 menjadi Rp30.000 perkilogram, bahkan kangkung yang biasanya Rp40.000 per koli sekarang jadi Rp70.000 per koli.

"Diperkirakan, tingginya harga ini akibat dampak kemarau panjang yang
membuat hasil panen dari petani menjadi kurang maksimal yang berimbas
pasokan ke pasarnya menjadi berkurang," tuturnya.

Salah seorang konsumen, Dewi mengaku, tingginya harga bahan pokok sangat memberatkan masyarakat. Apalagi sebagai salah satu pelaku usaha bidang kuliner, ia harus memutar otak agar usahanya tetap berjalan.

"Sulit kalau harga bahan-bahan pokok naik, agar masih tetap jalan ya
terpaksa mengurangi bahan baku bumbu, atau misalnya porsi ayamnya agak
dikecilin. Kalau naikin harga ke konsumen enggak berani, nanti komplain," kata Dewi.

Ia berharap, jelang akhir tahun harga-harga kebutuhan pokok bisa
dikendalikan pemerintah meski hal itu diperkirakan akan sulit. "Saya
sebagai konsumen maunya harga turun semua, terjangkau sama masyarakat. Tapi biasanya mau pergantian tahun harga-harga naik lagi," tambah Dewi. (SG)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner