Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
Tak hanya Saturnus, ternyata Jupiter, Uranus, Neptunus, hingga asteroid Chariklo juga punya cincin. Cari tahu bagaimana cincin planet terbentuk dan misterinya!
Penelitian terbaru mengungkap hujan berlian di Uranus dan Neptunus terbentuk pada kedalaman yang lebih dangkal dari dugaan sebelumnya dan berperan pembentukan medan magnet planet.
NASA dan tim internasional lebih dari 30 astronom memanfaatkan fenomena langka okultasi bintang oleh Uranus pada 7 April 2025 untuk mempelajari atmosfer dan cincin planet es raksasa itu.
Para ilmuwan menemukan bahwa satu rotasi penuh Uranus—atau satu hari di planet tersebut—memakan waktu sekitar 17 jam dan 14 menit dalam hitungan waktu Bumi.
Data baru dari Teleskop Luar Angkasa Hubble mengungkap Uranus membutuhkan waktu 17 jam, 14 menit, dan 52 detik untuk menyelesaikan satu rotasi penuh.
Sejak awal tahun, berbagai penjajaran planet telah dapat diamati, tetapi kali ini lebih istimewa karena mencakup Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Teleskop Luar Angkasa Hubble telah mengamati planet-planet luar sistem tata surya kita selama lebih dari 10 tahun melalui program OPAL milik NASA.
Awal tahun 2025 akan menghadirkan parade planet langka, di mana Mars, Jupiter, Uranus, Neptunus, Venus, dan Saturnus berbaris membentuk lengkungan besar di langit malam.
NASA tengah merencanakan misi baru untuk mengeksplorasi kemungkinan adanya lautan air cair di bawah permukaan bulan-bulan Uranus.
Ilmuwan planet Burkhard Militzer berhasil mengungkap alasan mengapa Uranus dan Neptunus tidak memiliki medan magnet dipol seperti Bumi, Jupiter, dan Saturnus.
Dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan planet semakin gencar menyerukan misi eksplorasi ke Uranus dan bulan-bulannya, wilayah tata surya yang sebagian besar masih belum dijelajahi.
Analisis baru terhadap data Voyager 2 yang dikumpulkan tahun 1986 memberikan wawasan baru tentang magnetosfer Uranus yang selama ini membingungkan para ilmuwan.
NASA menggunakan Teleskop Luar Angkasa Hubble dan pesawat ruang angkasa New Horizons untuk mengamati Uranus dari sudut pandang yang berbeda.
Para ilmuwan planet semakin mendesak perlunya misi eksplorasi ke Uranus dan bulan-bulannya, mengingat beberapa bulan Uranus menunjukkan tanda adanya lautan cair di bawah permukaannya.
Sesuai dengan urutannya, Merkurius ialah planet pertama sekaligus paling dekat dengan Matahari.
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved