Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
AWAL tahun 2025 akan diwarnai fenomena langit yang luar biasa. Di mana enam planet yaitu Mars, Jupiter, Uranus, Neptunus, Venus, dan Saturnus berbaris membentuk lengkungan besar di langit malam. Kejadian ini menjadi momen istimewa bagi para penggemar astronomi.
Parade planet ini akan dimulai pada Januari 2025 dan berlangsung hingga Februari. Berdasarkan informasi dari Farmer's Almanac, puncak waktu pengamatan terbaik terjadi pada malam 21 dan 22 Januari.
Pada saat itu, keenam planet akan tampak sejajar. Mars, Jupiter, Venus, dan Saturnus bisa diamati tanpa alat bantu, sedangkan Uranus dan Neptunus membutuhkan teleskop atau teropong untuk melihatnya dengan jelas.
Pada akhir Februari, parade planet ini semakin unik dengan bergabungnya Merkurius yang menggantikan Saturnus, menciptakan formasi baru di langit.
Dalam istilah astronomi, parade planet atau penyelarasan planet merupakan fenomena ketika sejumlah planet terlihat berkumpul dalam area kecil di langit. Parade mini melibatkan tiga planet, parade kecil mencakup empat planet, sedangkan parade besar terdiri dari lima atau enam planet. Parade lengkap adalah kejadian langka di mana seluruh planet tata surya tampak sejajar.
Fenomena ini terjadi akibat perbedaan kecepatan orbit masing-masing planet di tata surya, yang menciptakan pola penyelarasan seperti yang akan terjadi pada awal 2025.
Pengamatan parade planet ini paling optimal dilakukan setelah matahari terbenam, sekitar pukul 20.30 waktu setempat. Venus, Saturnus, dan Neptunus hanya terlihat selama beberapa jam sebelum turun ke cakrawala antara pukul 23.30 hingga tengah malam. Sementara itu, Mars, Jupiter, dan Uranus akan tetap terlihat hampir sepanjang malam, sebelum akhirnya menghilang satu per satu menjelang fajar.
Fenomena ini dapat diamati dari berbagai belahan dunia, termasuk Amerika Serikat, Meksiko, Kanada, dan India. Puncak pengamatan terbaik diperkirakan terjadi pada minggu 29 Januari, ketika bulan baru membuat langit lebih gelap dan planet-planet terlihat lebih jelas.
Parade planet memang terjadi setiap tahun, tetapi tahun 2025 menjadi salah satu yang terbaik karena durasinya yang panjang dan posisi planet yang ideal. Selain itu, fenomena ini lebih mudah disaksikan karena terjadi di malam hari, berbeda dengan parade pada 2024 yang sebagian besar terjadi menjelang fajar.
Parade planet ini menjadi momen berharga untuk menikmati keindahan tata surya. Dengan teleskop atau teropong, fenomena ini dapat menjadi pengalaman luar biasa yang jarang terjadi. Mulailah tahun 2025 dengan menyaksikan parade enam planet yang menakjubkan di langit malam. (chron/wionews/Z-3)
Mars tidak selalu kering dan tandus seperti sekarang. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa miliaran tahun lalu, planet merah ini pernah mengalami hujan deras bahkan salju.
Para peneliti menemukan lebih dari 15.000 km aliran sungai kuno di Mars, menunjukkan Planet Merah pernah hangat dan basah akibat hujan.
Foto terkini dari ESA menampilkan permukaan Mars dalam semburat kuning, jingga, dan coklat.
Sebuah studi menemukan lapisan tanah liat tebal dan kaya mineral di permukaan Mars.
Liburan sekolah telah tiba, dan tak ada yang lebih menyenangkan daripada melihat anak-anak menikmati waktu bebas mereka dengan penuh keceriaan.
NASA kembali mencatat tonggak sejarah eksplorasi Mars dengan mengabadikan momen langka: gunung berapi raksasa Arsia Mons yang menembus lautan awan pagi di planet merah
Kawah Anders’ Earthrise di Bulan digunakan wahana JUICE ESA untuk uji radar RIME sebelum menjelajah bulan-bulan es Jupiter demi mencari tanda kehidupan.
Juli 2025 menjadi salah satu bulan yang dinanti para pengamat langit karena kehadiran Venus dan Jupiter yang tampak mendekat satu sama lain di langit timur menjelang fajar.
Pengamatan Teleskop James Webb mengungkap Europa, bulan Jupiter, memiliki aktivitas geologi dan bukti samudra cair di bawah lapisan esnya.
Sekitar 4,5 miliar tahun lalu, ketika awan gas dan debu yang menjadi bahan pembentuk matahari dan planet-planet mulai menghilang, ukuran Jupiter diperkirakan dua kali lipat dari sekarang.
Pesawat luar angkasa Europa Clipper milik NASA menguji kamera inframerah E-THEMIS saat melintasi Mars untuk persiapan misi utama ke bulan Europa milik Jupiter.
Teleskop James Webb berhasil merekam aurora di kutub Jupiter dengan intensitas luar biasa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved