Headline
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
PLANET Uranus menarik perhatian publik setelah Space merilis kuis berjudul “Do You Know the Tilted Planet?”. Kuis tersebut bukan sekadar menguji pengetahuan, tetapi juga mengajak masyarakat memahami lebih jauh tentang planet unik yang dijuluki “planet miring” ini.
Julukan itu disematkan pada Uranus karena sumbunya miring secara ekstrem, dengan kemiringan sekitar 98 derajat. Akibatnya, planet ini terlihat seperti sedang berguling saat mengelilingi Matahari.
Fenomena ini membuat Uranus menjadi salah satu objek paling menarik untuk dipelajari dalam Tata Surya.
Tak hanya soal rotasi yang tidak biasa, Uranus juga dikenal sebagai planet es raksasa dengan suhu sangat dingin. Suhu atmosfernya bisa mencapai –320 °F atau sekitar -196 °C. Komposisinya didominasi hidrogen, helium, dan metana, yang memberi warna kebiruan khas pada planet ini.
Tak banyak yang tahu, Uranus juga memiliki sistem cincin meski tidak seterang Saturnus. Ada 13 cincin tipis yang mengelilinginya, ditemukan pertama kali pada 1977.
Selain itu, Uranus memiliki 27 bulan yang namanya terinspirasi dari karya sastra William Shakespeare dan Alexander Pope. Lima bulan terbesar milik Uranus ialah Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon. Miranda dikenal sangat unik karena memiliki permukaan penuh tebing tinggi dan jurang dalam, seakan-akan pernah “direkonstruksi” ulang di masa lalu.
Keunikan Uranus tidak berhenti di sana. Medan magnetnya juga terbilang aneh karena tidak berada di pusat planet, melainkan bergeser sekitar sepertiga radius ke arah kutub selatan. Medan magnet itu pun miring hingga 59 derajat dari sumbu rotasi, menciptakan magnetosfer yang tidak simetris.
Hingga kini, satu-satunya pesawat antariksa yang pernah mengunjungi Uranus adalah Voyager 2 pada Januari 1986. Saat itu, Voyager 2 melintas sekitar 81.500 km dari puncak awan Uranus dan berhasil mengirimkan gambar pertama planet tersebut beserta beberapa bulannya.
Hingga kini, belum ada misi lanjutan yang direncanakan NASA maupun badan antariksa lainnya, meski para ilmuwan terus mendorong agar Uranus menjadi target eksplorasi berikutnya setelah Jupiter dan Saturnus.
Banyak misteri tentang Uranus yang masih belum terpecahkan. Salah satunya adalah penyebab kemiringan ekstrem yang dimiliki planet ini. Mengapa suhu atmosfernya lebih dingin daripada Neptunus, meski jaraknya ke Matahari lebih dekat?
Hingga kini, para peneliti hanya bisa berspekulasi bahwa sebuah tabrakan besar miliaran tahun lalu mungkin membuat Uranus terguling. (Space/NASA Science/Z-2)
Astronom menggunakan Teleskop Antariksa James Webb milik NASA, menemukan bulan mungil yang mengorbit Uranus.
Uranus memancarkan 12,5% lebih banyak panas internal daripada panas yang diterima dari Matahari.
Tak hanya Saturnus, ternyata Jupiter, Uranus, Neptunus, hingga asteroid Chariklo juga punya cincin. Cari tahu bagaimana cincin planet terbentuk dan misterinya!
Penelitian terbaru mengungkap hujan berlian di Uranus dan Neptunus terbentuk pada kedalaman yang lebih dangkal dari dugaan sebelumnya dan berperan pembentukan medan magnet planet.
NASA dan tim internasional lebih dari 30 astronom memanfaatkan fenomena langka okultasi bintang oleh Uranus pada 7 April 2025 untuk mempelajari atmosfer dan cincin planet es raksasa itu.
Setelah dua kali gagal, Starship SpaceX akhirnya berhasil uji terbang ke-10, menguji pelindung panas baru dan kemampuan menempatkan satelit.
Ilmuwan NASA memperkenalkan metode baru bernama StarryStarryProcess untuk mempelajari bintik bintang (starspots) melalui transit planet.
Penelitian terbaru dengan data NASA Dawn mengungkap planet kerdil Ceres kemungkinan pernah layak huni miliaran tahun lalu.
Astronot NASA menangkap fenomena langka berupa pusaran susu di Danau Van, Turki. Pusaran ini terbentuk dari gumpalan kekeruhan kalsium karbonat, bukan ledakan alga.
Ilmuwan merancang misi Persephone untuk menjelajahi Pluto dan bulan-bulannya selama 50 tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved