Headline

Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.

Ceres Mungkin Pernah Menjadi Planet Layak Huni

Bimo Aria Seno
28/8/2025 11:02
Ceres Mungkin Pernah Menjadi Planet Layak Huni
Penelitian terbaru dengan data NASA Dawn mengungkap planet kerdil Ceres kemungkinan pernah layak huni miliaran tahun lalu. (NASA)

PLANET Ceres yang terletak di sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter, selama ini dikenal sebagai bongkahan es tua yang sunyi dan tak berpenghuni. Namun, penelitian terbaru menunjukkan, planet kerdil ini kemungkinan pernah layak huni miliaran tahun lalu sebelum akhirnya membeku.

Menurut penelitian yang menggunakan data dari wahana antariksa NASA Dawn, miliaran tahun lalu Ceres sepertinya memiliki komponen penting untuk menopang mikroba. Walaupun potensi itu kini sudah hilang, dengan permukaan dingin yang membeku dan sebagian besar cadangan air terkunci dalam lapisan es. 

Namun, penemuan ini mendorong para ilmuwan untuk meninjau ulang potensi kelayakhunian objek-objek kecil dan beku di tata surya. Sisa air asin bahkan masih bertahan di bawah kerak, terperangkap sebagai larutan garam.

Jejak masa lalu yang lebih aktif terungkap dari pengamatan Dawn. Bercak-bercak terang yang terlihat di permukaan ternyata merupakan endapan garam yang ditinggalkan cairan asin yang pernah naik ke atas. 

Tambahan lagi, ditemukannya molekul organik menunjukkan bahan dasar kehidupan memang pernah ada. Meskipun begitu, satu faktor terpenting belum jelas, yaitu sumber energi yang dibutuhkan untuk mempertahankan ekosistem hidup.

Ceres berdiameter sekitar 960 kilometer, hanya sepertiga ukuran Bulan, sehingga tergolong kecil. Tidak seperti bulan beku Europa milik Jupiter atau Enceladus milik Saturnus, Ceres tidak mendapat panas tambahan dari tarikan gravitasi planet raksasa. Ketiadaan energi eksternal itu sebelumnya dianggap membuat Ceres mustahil menopang kehidupan.

Namun, penelitian telah mengisi kekosongan pemahaman tersebut. Melalui simulasi komputer, para ilmuwan menemukan bahwa antara 2,5 hingga 4 miliar tahun silam, peluruhan radioaktif di inti berbatu Ceres bisa menghasilkan panas internal yang cukup. Panas ini mampu memicu sirkulasi air dan aktivitas hidrotermal di dalam tubuh planet kerdil tersebut.

Air yang mengalir melalui batuan panas diduga membawa mineral dan gas ke lautan global, sehingga menjadi sumber nutrisi kimia bagi mikroba. Mekanisme ini mirip dengan ventilasi hidrotermal di dasar samudra Bumi, tempat berlimpahnya kehidupan meski tanpa sinar matahari.

Seperti dijelaskan pemimpin penelitian, Samuel Courville dari Arizona State University, ketika air panas dari dalam Bumi bertemu lautan, ia sering menjadi ladang energi bagi mikroba. Dengan analogi ini, sangat mungkin lautan purba Ceres pernah menerima suplai cairan kaya energi yang mendukung potensi kehidupan.

Meskipun tidak ada bukti valid bahwa kehidupan benar-benar pernah muncul di Ceres, temuan ini memperluas perspektif tentang jenis lingkungan yang mungkin bisa dihuni. Berbeda dengan dunia lautan lain yang dipanaskan oleh interaksi gravitasi dengan planet induknya, Ceres memberikan contoh lebih sederhana mengenai bagaimana benda kecil dan dingin bisa mengembangkan ekosistem sementara.

Hal ini membuat para ilmuwan berpikir lebih jauh. Jika Ceres bisa, maka objek lain dengan ukuran serupa, seperti beberapa bulan di sekitar Uranus dan Saturnus, mungkin juga pernah memiliki lautan sementara sebelum akhirnya membeku. Dengan demikian, Ceres bukan hanya sisa masa lalu tata surya, melainkan juga kunci untuk memahami kemungkinan luasnya oase mikroba pada tahap awal terbentuknya sistem planet Bumi. (space/Z-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya