Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
NASA telah mengungkap temuan awal yang mungkin menjadi petunjuk tentang asal usul kehidupan di Bumi. Hal ini diungkapkan, setelah misi bertahun-tahun dari mengumpulkan dan mengambil sampel batuan asteroid Bennu yang berbahaya.
Sampel yang diambil oleh pesawat antariksa OSIRIS-REx milik National Aeronautics and Space Administration (NASA) ini adalah misi pertama yang berhasil mengumpulkan pecahan batuan dari asteroid jauh. NASA mengungkapkan temuan ini pada konferensi pers di Johnson Space Center di Houston pada 11 Oktober lalu.
Sampel dengan berat 3,5 hingga 8,8 ons (100 hingga 250 gram) tersebut diketahui mengandung air dan karbon. Para ilmuwan menemukan sampel ini dua minggu setelah kembali ke Bumi dengan kecepatan hingga 27.000 mph (43.000 km/jam) pada tanggal 24 September 2023.
Baca juga : Osiris-Rex Bawa Pulang Batu Asteroid Bennu
Setelah perjalanan pulang pergi sejauh 4 miliar mil (6,4 juta kilometer) selama tujuh tahun, kapsul tersebut mendarat dengan selamat di gurun Utah sebelum diangkut ke Johnson Space Center untuk analisis lebih lanjut.
Asteroid Bennu dikenal sebagai asteroid yang berpotensi berbahaya, dengan peluang 1 berbanding 2.700 untuk menabrak Bumi, menjadikannya objek luar angkasa dengan peluang tertinggi untuk menabrak planet kita.
Namun, para ilmuwan lebih tertarik pada apa yang terperangkap di dalam batuan luar angkasa, yaitu kemungkinan prekursor kehidupan ekstraterestrial di Bumi.
Baca juga : NASA Temukan Asteroid Yang Miliki Pasangan
"Ini adalah sampel terbesar dari asteroid kaya karbon yang pernah kembali ke Bumi,” kata Administrator NASA, Bill Nelson pada konferensi pers.
“Molekul karbon dan air adalah elemen yang ingin kami eksplorasi. Kedua elemen tersebut penting dalam pembentukan planet kita, dan keduanya akan membantu kita menentukan asal usul elemen yang dapat menyebabkan kehidupan.”
Air di Bumi diketahui lebih tua dari planet itu sendiri dan kemungkinan besar dibawa oleh tumbukan asteroid dan komet.
Baca juga : Komet Sebesar Tiga Kali Gunung Everest Mengarah ke Bumi
Selain air, bahan penyusun kehidupan juga dapat menempel pada batuan luar angkasa. Bennu, sebagai asteroid tipe B, mengandung karbon dalam jumlah besar dan mungkin memiliki banyak molekul purba yang ada saat kehidupan pertama kali muncul di Bumi.
Beberapa bahan penyusun kehidupan, termasuk urasil—salah satu basis nukleat RNA—baru-baru ini ditemukan di asteroid Ryugu oleh pesawat ruang angkasa Hayabusa milik Badan Eksplorasi Jepang.
Pesawat itu kembali ke Bumi dengan sampel batuan pada tahun 2020. Para ilmuwan misi OSIRIS-REx berharap menemukan potensi prekursor biologi Bumi lainnya dalam sampel Bennu.
Baca juga : NASA Siapkan Misi untuk Menyelidiki Asteroid yang Kaya Logam
Peneliti utama OSIRIS-REx Dante Lauretta mengatakan, saat menyelidiki rahasia kuno yang tersimpan dalam debu dan bebatuan asteroid Bennu, pihaknya membuka kapsul waktu yang memberikan wawasan tentang asal usul tata surya.
"Penemuan ini merupakan hasil dari kolaborasi dan dedikasi bertahun-tahun terhadap ilmu pengetahuan mutakhir, yang mendorong dalam perjalanan untuk memahami tidak hanya lingkungan luar angkasa tetapi juga potensi asal usul kehidupan," jelas dia.
Sampel tersebut dikumpulkan setelah hampir dua tahun pencarian intensif untuk menemukan lokasi pendaratan di permukaan berbatu Bennu. Setelah melakukan kontak dengan asteroid, OSIRIS-REx melepaskan semburan nitrogen dari mekanisme pengambilan sampel Touch and Go, tidak hanya untuk menghentikan pendaratan tetapi juga untuk mencegah wahana tersebut tenggelam melewati asteroid.
Ledakan tersebut membuat batu dan debu beterbangan di sekitar wahana, dan beberapa puing batu jatuh ke dalam tabung di atas OSIRIS-REx.
Ledakan berikutnya pendorong OSIRIS-REx kemudian mengangkatnya dari Bennu, dan pesawat ruang angkasa tersebut menyelesaikan beberapa kali penerbangan sebelum meninggalkan asteroid menuju Bumi pada Mei 2021.
Bennu kemungkinan besar terbentuk di sabuk asteroid utama antara Mars dan Jupiter. Karena usianya yang sangat tua, Bennu mungkin mengandung molekul organik yang mirip dengan molekul yang mungkin terlibat dalam awal mula kehidupan di Bumi. (Z-10)
Selama setahun terakhir, para peneliti di Berkeley Lab Departemen Energi telah melakukan analisis mendalam terhadap serangkaian sampel yang luar biasa.
Penelitian terbaru mengungkap asteroid Bennu mengandung jejak air asin, mineral garam, serta senyawa organik seperti asam amino dan nukleobase—blok bangunan penting kehidupan.
Para ilmuwan dari IBS Center for Climate Physics meneliti dampak asteroid katastropik terhadap iklim dan ekosistem Bumi menggunakan model simulasi canggih.
Jika Osiris-Rex berhasil pulang pada September 2023, ia akan mengumpulkan sampel terbesar yang kembali dari luar angkasa sejak era Apollo.
Penelitian terbaru menemukan petir bisa muncul di planet ekstrasurya yang terkunci pasang surut. Tapi apakah bisa mendukung kehidupan?
Eksoplanet Hycean berpotensi menjadi target terbaik bagi JWST dalam mencari tanda-tanda kehidupan.
Sebuah penelitian terbaru menemukan planet yang mengorbit kerdil putih masih bisa menopang kehidupan.
Pertanyaan tentang keberadaan kehidupan di luar Bumi terus menjadi perdebatan panjang, namun kemajuan teknologi kini membawa kita semakin dekat dengan jawaban.
Sebuah misi luar angkasa pribadi tengah dikembangkan untuk mengumpulkan sampel atmosfer Venus dan membawanya ke Bumi guna mencari tanda-tanda kehidupan.
Para ilmuwan terus mencari tanda-tanda kehidupan di luar Bumi, termasuk di Mars serta satelit es seperti Europa dan Enceladus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved