Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Asteroid Bennu: Jejak Air Purba dan Rumor Asal Mula Kehidupan

Muhammad Ghifari A
29/3/2025 10:50
Asteroid Bennu: Jejak Air Purba dan Rumor Asal Mula Kehidupan
NASA(Mosaik Bennu ini dibuat menggunakan pengamatan yang dilakukan oleh wahana antariksa OSIRIS-REx milik NASA yang berada di dekat asteroid tersebut selama lebih dari dua tahun.)

Selama setahun terakhir, para peneliti di Laboratorium Nasional Lawrence Berkeley (Berkeley Lab) Departemen Energi telah melakukan analisis mendalam terhadap serangkaian sampel yang luar biasa: materi yang diambil dari asteroid Bennu, yang berusia 4,5 miliar tahun dan terletak sekitar 200 juta mil dari Bumi pada saat pengambilan sampel.

Berkeley Lab merupakan salah satu dari 40 lembaga yang melakukan penelitian mengenai komposisi kimia Bennu untuk memperoleh wawasan lebih jauh tentang pembentukan tata surya dan planet kita. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature mengungkapkan bahwa Bennu kemungkinan berasal dari dunia kuno yang kaya akan air dan mengandung material dari wilayah terdingin tata surya, mungkin di luar orbit Saturnus.

Para ilmuwan menemukan bahwa asteroid ini menyimpan endapan mineral garam yang terbentuk dengan urutan yang tepat saat air asin menguap, sehingga menyimpan jejak air cair yang pernah mengalir miliaran tahun yang lalu.

Mineral serupa juga ditemukan di dasar danau kering di Bumi, seperti Danau Searles di California. Selain itu, mineral tersebut juga terdeteksi di bulan Europa milik Jupiter dan bulan Enceladus milik Saturnus, di mana lautan di bawah permukaan mungkin mendukung bahan-bahan yang diperlukan untuk kehidupan.

Mengungkap Rahasia Bennu dengan Teknologi Canggih

"Merupakan sebuah kehormatan untuk dapat mempelajari material asteroid langsung dari luar angkasa," ungkap Matthew Marcus, seorang ilmuwan di Berkeley Lab yang mengelola jalur sinar Advanced Light Source (ALS), tempat beberapa sampel tersebut diteliti. Ia juga merupakan penulis salah satu program yang digunakan untuk menganalisis komposisi kimia Bennu. "Kami memiliki instrumen khusus yang dapat memberi tahu kami tentang komposisi Bennu dan membantu mengungkap sejarahnya."

Sampel dari Bennu berhasil diambil oleh misi OSIRIS-REx NASA, yaitu misi pertama AS yang membawa kembali sampel dari asteroid. Misi ini berhasil mengangkut hampir 122 gram material dari Bennu—sampel terbesar yang pernah ditangkap dari luar angkasa dan dibawa kembali ke Bumi dari objek luar angkasa di luar Bulan.

Menyelidiki Komposisi Kimia Bennu

Marcus bekerja sama dengan Scott Sandford dari NASA Ames Research Center dan Zack Gainsforth dari UC Berkeley Space Sciences Laboratory untuk memeriksa sampel Bennu menggunakan mikroskopi sinar-X transmisi pemindaian (STXM) di ALS.

Dengan memvariasikan energi sinar-X, mereka dapat menentukan adanya (atau tidaknya) ikatan kimia tertentu pada skala nanometer dan memetakan berbagai bahan kimia yang ditemukan di asteroid tersebut. Tim ilmuwan menemukan bahwa beberapa garam terakhir yang menguap dari air garam telah bercampur dengan batu di tingkat yang sangat halus.

Komponen Dasar Kehidupan Tersembunyi di Bennu

Para peneliti di Berkeley Lab juga berkontribusi pada makalah kedua yang terbit hari ini di Nature Astronomy, yang menganalisis bahan organik yang ditemukan di asteroid tersebut. Dalam sampel Bennu, tim ilmuwan berhasil mengidentifikasi 14 dari 20 asam amino yang digunakan oleh kehidupan di Bumi untuk membangun protein. 

Mereka juga menemukan lima nukleobasa, yaitu molekul berbentuk cincin yang membentuk DNA dan RNA, serta amonia, yang di Bumi mungkin telah berperan dalam memicu munculnya kehidupan awal.

Hasil penelitian mendukung pandangan bahwa asteroid seperti Bennu mungkin telah membawa air dan unsur-unsur kimia penting bagi pembentukan kehidupan ke Bumi di masa lalu. Dengan memperhatikan kesamaan antara asteroid Bennu dan planet kerdil es serta bulan-bulan yang ada di tata surya bagian luar, bisa jadi unsur-unsur yang berpotensi mendukung kehidupan ini tersebar luas. (SciTechDaily/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya