Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
Selama setahun terakhir, para peneliti di Laboratorium Nasional Lawrence Berkeley (Berkeley Lab) Departemen Energi telah melakukan analisis mendalam terhadap serangkaian sampel yang luar biasa: materi yang diambil dari asteroid Bennu, yang berusia 4,5 miliar tahun dan terletak sekitar 200 juta mil dari Bumi pada saat pengambilan sampel.
Berkeley Lab merupakan salah satu dari 40 lembaga yang melakukan penelitian mengenai komposisi kimia Bennu untuk memperoleh wawasan lebih jauh tentang pembentukan tata surya dan planet kita. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature mengungkapkan bahwa Bennu kemungkinan berasal dari dunia kuno yang kaya akan air dan mengandung material dari wilayah terdingin tata surya, mungkin di luar orbit Saturnus.
Para ilmuwan menemukan bahwa asteroid ini menyimpan endapan mineral garam yang terbentuk dengan urutan yang tepat saat air asin menguap, sehingga menyimpan jejak air cair yang pernah mengalir miliaran tahun yang lalu.
Mineral serupa juga ditemukan di dasar danau kering di Bumi, seperti Danau Searles di California. Selain itu, mineral tersebut juga terdeteksi di bulan Europa milik Jupiter dan bulan Enceladus milik Saturnus, di mana lautan di bawah permukaan mungkin mendukung bahan-bahan yang diperlukan untuk kehidupan.
"Merupakan sebuah kehormatan untuk dapat mempelajari material asteroid langsung dari luar angkasa," ungkap Matthew Marcus, seorang ilmuwan di Berkeley Lab yang mengelola jalur sinar Advanced Light Source (ALS), tempat beberapa sampel tersebut diteliti. Ia juga merupakan penulis salah satu program yang digunakan untuk menganalisis komposisi kimia Bennu. "Kami memiliki instrumen khusus yang dapat memberi tahu kami tentang komposisi Bennu dan membantu mengungkap sejarahnya."
Sampel dari Bennu berhasil diambil oleh misi OSIRIS-REx NASA, yaitu misi pertama AS yang membawa kembali sampel dari asteroid. Misi ini berhasil mengangkut hampir 122 gram material dari Bennu—sampel terbesar yang pernah ditangkap dari luar angkasa dan dibawa kembali ke Bumi dari objek luar angkasa di luar Bulan.
Marcus bekerja sama dengan Scott Sandford dari NASA Ames Research Center dan Zack Gainsforth dari UC Berkeley Space Sciences Laboratory untuk memeriksa sampel Bennu menggunakan mikroskopi sinar-X transmisi pemindaian (STXM) di ALS.
Dengan memvariasikan energi sinar-X, mereka dapat menentukan adanya (atau tidaknya) ikatan kimia tertentu pada skala nanometer dan memetakan berbagai bahan kimia yang ditemukan di asteroid tersebut. Tim ilmuwan menemukan bahwa beberapa garam terakhir yang menguap dari air garam telah bercampur dengan batu di tingkat yang sangat halus.
Para peneliti di Berkeley Lab juga berkontribusi pada makalah kedua yang terbit hari ini di Nature Astronomy, yang menganalisis bahan organik yang ditemukan di asteroid tersebut. Dalam sampel Bennu, tim ilmuwan berhasil mengidentifikasi 14 dari 20 asam amino yang digunakan oleh kehidupan di Bumi untuk membangun protein.
Mereka juga menemukan lima nukleobasa, yaitu molekul berbentuk cincin yang membentuk DNA dan RNA, serta amonia, yang di Bumi mungkin telah berperan dalam memicu munculnya kehidupan awal.
Hasil penelitian mendukung pandangan bahwa asteroid seperti Bennu mungkin telah membawa air dan unsur-unsur kimia penting bagi pembentukan kehidupan ke Bumi di masa lalu. Dengan memperhatikan kesamaan antara asteroid Bennu dan planet kerdil es serta bulan-bulan yang ada di tata surya bagian luar, bisa jadi unsur-unsur yang berpotensi mendukung kehidupan ini tersebar luas. (SciTechDaily/E-3)
Analisis awal terhadap sampel asteroid Bennu yang dikumpulkan oleh misi OSIRIS-REx NASA mengungkapkan keberadaan mineral fosfat magnesium-natrium, yang belum pernah terdeteksi
Penelitian terbaru mengungkap asteroid Bennu mengandung jejak air asin, mineral garam, serta senyawa organik seperti asam amino dan nukleobase—blok bangunan penting kehidupan.
Para ilmuwan dari IBS Center for Climate Physics meneliti dampak asteroid katastropik terhadap iklim dan ekosistem Bumi menggunakan model simulasi canggih.
NASA telah mengungkap temuan awal yang mungkin menjadi petunjuk tentang asal usul kehidupan di Bumi setelah misi bertahun-tahun
Jika Osiris-Rex berhasil pulang pada September 2023, ia akan mengumpulkan sampel terbesar yang kembali dari luar angkasa sejak era Apollo.
Penemuan tak disengaja dalam simulasi visual menunjukkan pola spiral tersembunyi di Awan Oort.
Sekitar 4,5 miliar tahun lalu, ketika awan gas dan debu yang menjadi bahan pembentuk matahari dan planet-planet mulai menghilang, ukuran Jupiter diperkirakan dua kali lipat dari sekarang.
Teleskop James Webb mendeteksi adanya es air kristalin di sistem bintang muda, membuka wawasan baru tentang pembentukan planet dan potensi kehidupan di luar Tata Surya.
Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa Venus, planet yang selama ini dikenal sebagai dunia yang sangat tidak bersahabat, ternyata bisa jadi lebih mirip Bumi daripada yang kita bayangkan.
Planet mengorbit Matahari karena gravitasi! Pelajari selengkapnya tentang hukum Kepler, orbit elips, dan mengapa planet tetap pada jalurnya di tata surya kita. Klik di sini!
Jelajahi Bumi, planet kehidupan! Temukan keajaiban alam, ekosistem unik, dan pentingnya menjaga rumah kita bersama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved