Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
Setiap pejabat di kementerian memberikan pernyataan yang berbeda-beda terkait definisi radikalisme, sehingga menimbulkan kebingungan di masyarakat.
Yang tak kalah penting, Komisi III DPR RI juga mendesak Kepala BNPT agar mengoptimalkan fungsi pencegahan penanggulangan terorisme.
MANTAN pengikut Islamic State (IS) Nurshadrina Khaira Dhania mengatakan anak milenial harus kritis melawan propaganda radikalisme yang banyak bertebaran di media sosial (medsos).
Secara teoretis radikalisme bisa muncul karena beragam faktor, baik ekonomi, pendidikan, atau agama. Karena itu, penanganannya juga harus multiperspektif.
Saat ini, Dhania aktif menyebarkan narasi-narasi Islam yang damai serta kontra narasi melawan propaganda radikalisme baik melalui media online maupun medsos.
Sayangnya, kata Fauzi, buzzer politik terkadang turut menyisipkan paham radikalisme.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta, Chaidir menegaskan tidak boleh ada calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang terpapar paham radikalisme.
Dihadapan ribuan warga diaspora tersebut, Bupati Flotim, Anton Hadjon mengajak seluruh perantau untuk tetap menjaga budaya Lamaholot,
Faktor ekonomi bukan pemicu seseorang terpapar paham radikal. Kekecewaan terhadap penyelenggara negara lebih dominan.
BNPT terus berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk meminimkan paham radikalisme yang memapar ASN.
Kekecewaan masyarakat terhadap penyelenggara negara, menurut Irfan, menjadi salah satu faktor seseorang mudah terpapar paham radikal yang menargetkan para pejabat negara.
Mahasiswa saat ini berjumlah 1.100 orang. Sebanyak 60% di antaranya mendapat beasiswa Rp8 juta sampai Rp16 juta per bulan.
Menurut dia, pertumbuhan konservatisme agama terjadi berkat gelombang globalisasi, informasi dan teknologi
Menurut Tito penanganan radikalisme memerlukan tindakan yang menyesuaikan dengan hasil kajian atas berbagai kriteria termasuk persoalan regional maupun global.
Menurut dia, paham radikial terus menyasar semua kalangan termasuk generasi muda yang merupakan pengguna aktif media sosial.
Pencegahan radikalisme pun, menurut Ma'ruf, juga harus dilakukan sejak dini. Pasalnya, kata dia, bibit-bibit radikalisme juga sudah dikenalkan sejak pendidikan anak usia dini (PAUD).
"Keterlibatan seni dan budaya dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat memberikan kontribusi besar penciptaan modal sosial (social capital) baik secara individu maupun kolektif,"
Perlu pembinaan oleh Kementerian Agama serta Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) kepada para ASN.
Kementerian Agama menyiapkan program moderasi beragama sebagai kontranarasi terhadap isuisu radikalisme berbasis agama.
"Kita beberapa kali kecolongan. Tentu ini imbauan untuk aparat keamanan mulai dari Pak Wiranto misalnya, ini Polres di Medan Sumut kejadian lagi tentu ini peringatan. Hati-hati," tuturnya
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved