Headline
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.
Wajib militer dinilai bisa meningkatkan kecintaan terhadap Tanah Air.
Pemerintah bisa menggandeng ustaz yang aktif di medsos seperti Abdul Somad, Hanan Attaki, dan Adi Hidayat untuk menyadarkan masyarakat terkait paham radikal.
Seluruh instansi pemerintah harus berperan aktif memberantas radikalisme. Penanggulangan terorisme ini tidak bisa dilakukan hanya beberapa pihak.
Pencegahan radikalisme bisa dilakukan dengan melibatkan berbagai sektor, terutama di bidang pendidikan, dengan menanamkan ajaran agama yang jauh dari perilaku ekstrem.
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Martin Manurung menyebut tindakan radikalisme tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun dan radikalisme adalah musuh bersama.
Laman itu dapat digunakan oleh masyarakat untuk melaporkan bila ditemukan Aparatur Sipil Negara (ASN) melakukan pelanggaran berupa radikalisme negatif.
BNPT bukan lembaga penegak hukum sehingga deputi penindakan dalam bidang kemampuan dapat melaksanakan tugas kepada intelijen untuk membantu Densus 88.
Untuk menangkal radikalisme, pemikiran yang berbasis pada Pancasila harus terus didorong. Bukan dengan melarang ataupun membatasi seseorang untuk tidak berpikir dan bertindak radikal.
"Intoleransi merupakan cikal bakal radikalisme dan puncaknya terorisme. Maka fokus kita ke tunas persoalan yang mampu mengoyak persatuan itu yakni memperkuat lagi budaya toleransi," ujarnya
DEPUTI 1 Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Mayjen TNI Hendri P Lubis
Kegiatan Resonansi Kebangsaan dan Keberagaman perlu dilakukan untuk memberikan pemahaman pentingnya peran personel polisi, polwan, dan anggota Bhayangkari turut mencegah radikalisme.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menegaskan bahwa radikalisme dan terorisme dinilai dari cara berpikir seseorang bukan dari cara berpakaian seperti ramai dibicarakan saat ini
Menurut Sekjen Majelis Ulama Indonesia, mengurangi pembicaraan radikalisme bukan berarti menyepelekan persoalan.
Setelah resmi menjabat Kapolres, Sofwan menegaskan bahwa pemantauan dan pengawasan jaringan radikalisme di Pandeglang menjadi program prioritas yang akan dilakukannya.
Ia mengatakan bahwa era globalisasi saat ini harus diterima dengan terbuka tetapi tetap dengan penuh kewaspadaan dan kehati-hatian.
"Saya berharap kepada semua guru madrasah dan guru agama Islam yang berada dalam naungan Kemenag, jangan ada radikalisme di antara kita," katanya
Banyak perusahaan nasional yang lengah dalam pengelolaan SDM sehingga diisi dan dimanfaatkan kelompok radikal untuk menyebarkan pahamnya.
Para tokoh agama pun diharapkan memiliki pemahaman yang luas dan tidak memprovokasi.
Sebab, ini merupakan ketentuan berpakaian bagi para pegawai negeri.
"Apapun istilahnya, apakah manipulator agama ataukah penusuk agama yang ingin menciptakan situasi yang bisa mencerai beraikan bangsa Indonesia itu harus kita tolak bersama," kata Zainut
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved