Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
KARO Penmas Mabes Polri Rusdi Hartono mengatakan bahwa pihaknya masih mendalami asal-usul senjata api (senpi) yang dibawa oleh pelaku penyerangan Mabes Polri, ZA (25).
"Yang jelas ini masih didalami masalah senjatanya karena juga ditemukan salah satu kartu Tanda anggota dari sebuah klub menembak ya," papar Rusdi di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (1/4).
"Polri sedang mendalami dan berkoordinasi juga dengan Perbakin masalah klub ini sedang didalami," tambahnya.
Terkait jenis senjata yang digunakan ZA, pihaknya masih berkoordinasi dengan klub. Karena biasanya yang mengeluarkan izin serta KTA tersebut berasal dari klub.
Baca juga: Pascateror, Polri Evaluasi Pengamanan di Mabes
"Ini sedang kita dalami masalah senjatanya," tutur Rusdi.
Polisi, lanjut Rusdi, juga sedang mendalami disimpan di mana senjata api yang digunakan ZA hingga lolos dari penjagaan.
"Dimungkinkan dia masukan di bagian tubuhnya entah dipinggang atau dimana ya. Itu kenyataan memang lolos dari penjagaan. Ini sedang diaudit masalah pengemanan kita," tegasnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan perintah kepada Kadensus 88 untuk mendalami kasus penyerangan Mabes Polri yang dilakukan ZA, 25, Rabu (31/3).
Listyo ingin memastikan terkait kemungkinan adanya afiliasi terhadap kelompok tertentu.Meskipun pelaku melakukan penyerangan sendirian alias lone wolf.
"Saya sudah perintahkan kepada Kadensus untuk mendalami dan mengusut tuntas terhadap kemungkinan adanya kelompok jaringan yang terkait dengan tersangka ini," ungkap Listyo. (OL-4)
INDONESIA mencatatkan nihil kasus serangan terorisme sejak tahun 2023 hingga saat ini, pertengahan tahun 2025. Hal itu disebut berkat peran dari berbagai pihak.
PAKAR terorisme Solahudin menyebut Indonesia saat ini berada di era terbaik dalam penanganan terorisme berkat strategi kolaboratif antara soft approach dan hard approach.
Pencegahan tidak hanya dilakukan dari sisi keamanan tapi juga harus bisa memanfaatkan teknologi IT
Gubernur Khofifah dan BNPT RI berkomitmen tanamkan moderasi beragama sejak dini di sekolah untuk cegah radikalisme. Jatim perkuat sinergi pusat-daerah.
BADAN Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Komisi XIII DPR RI terus memperkuat upaya pencegahan radikalisme dan terorisme.
EKS narapidana terorisme (napiter) Haris Amir Falah mengungkapkan desa sering menjadi sasaran utama kelompok radikal dalam merekrut anggota baru.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved