Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Dalam sebuah kegiatan di Surabaya, Sabtu (25/1), Mendikdasmen Abdul Mu'ti menyatakan pihaknya akan mengumumkan Ujian Nasional (UN) dengan model baru.
Rencana pelaksanaan UN tersebut diselenggarakan pada bulan November 2025 untuk SMA sederajat. Sedangkan untuk SD dan SMP akan dilakukan pada 2026.
Sehingga dengan hasil itu dapat bermanfaat untuk menjadi salah satu pertimbangan bagi perguruan tinggi dalam seleksi nasional masuk perguruan tinggi.
MENTERI Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengatakan bahwa Ujian Nasional (UN) nantinya tidak akan menggunakan kata 'ujian' dan akan segera diumumkan oleh pemerintah.
DALAM beberapa waktu terakhir, sejumlah peristiwa telah memicu diskusi hangat tentang kualitas pendidikan di Indonesia.
Pemerintah perlu memastikan infrastruktur pendidikan yang memadai di seluruh wilayah, termasuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
MANTAN Menteri Pendidikan Anies Rasyid Baswedan merespons wacana akan kembali diadakan ujian nasional (UN) pada 2026.
Jika Ujian Nasional digunakan sebagai penentu kelulusan siswa, hal itu jelas harus ditolak. Karena bersifat high-stakes testing bagi murid.
PERHIMPUNAN Pendidikan dan Guru (P2G) menanggapi wacana akan diselenggarakannya ujian nasional (UN) pada 2026.
KETUA Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menanggapi terkait wacana penerapan kembalinya ujian nasional (UN). Menurutnya, masyarakat masih belum cukup dilibatkan
UN juga akan mendorong motivasi belajar siswa, mendorong guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, dan mendorong zona integritas sekolah.
Mendikdasmen menyebut kajian terkait Ujian Nasional (UN) sudah selesai dilakukan. Namun terkait pelaksanaannya akan diumumkan sebelum tahun ajaran 2025/2026 dimulai.
Kurikulum Merdeka di daerah lain masih terganjal beberapa persoalan yang masih belum bisa terealisasi dengan baik
SAAT ini, di masyarakat ada dua pendapat terkait dengan ujian nasional (UN). Pemerintah tentu perlu menyimak secara saksama dinamika tersebut.
Pengamat pendidikan dari Universitas Mulawarman Samarinda Pror.Susilo mengatakan sebaiknya ujian nasional (UN) jangan lagi dijadikan sebagai penentu kelulusan siswa.
Sistem penerimaan siswa baru ada kekurangan dan kelebihan tapi setelah hasil kajadian nanti akan diketahui dan diputuskan metode terbaik untuk diberlakukan ke sistem pendidikan.
Lebih lanjut, belum diketahui sampai kapan pengkajian terhadap UN ini akan dilakukan sampai nantinya akan diumumkan secara resmi oleh pemerintah.
Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Satriwan Salim sangat menyayangkan jika Kemendikdasmen di bawah kepemimpinan Abdul Mu’ti ingin mengembalikan UN sebagai penentu kelulusan.
Abdul Mu'ti akan mendengarkan terlebih dahulu masukan dan aspirasi dari masyarakat terkait kelebihan dan kekurangan tiga kebijakan tersebut sejauh ini.
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved